5 Teknik Marketing yang Pas untuk Target Pelanggan Millennial

Bagaimana dunia bisnis di tahun 2017? Sepertinya didominasi oleh generasi millennial. Ya, selain lebih muda, mereka memberikan tantangan dari segi tenik marketing sebuah bisnis.

Tahukah kamu, jika generasi kita yaitu generasi millennial menghabiskan lebih banyak uang daripada generasi sebelumnya. Faktanya, penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa millennium lebih suka menikmati pengalaman berbelanja secara offline.

Beberapa diantara mereka menyukai bisnis yang memberikan banyak pengalaman mulai dari melihat barang, mencoba, memesan sampai dengan memberikan review. Menjadi tantangan tersendiri bagi para pebisnis yang ingin mendapatkan perhatian para generasi millennial.

Tidak sulit sebenarnya, hanya saja perlu kejelian dalam melihat peluang dan mengikuti setiap perkembangan.

Tapi ingat, jangan abaikan pengalaman mereka…

Hampir 80% dari generasi millennial menginginkan pengalaman di dalam hidup mereka. Berbagai kegiatan yang menciptakan pengalaman baru tentu akan menjadi daya tarik bagi mereka. 70% generasi millennial suka datang ke acara dimana mereka bisa bertemu dan menciptakan koneksi atau link dengan lebih banyak orang.

Generasi yang lebih mudah lebih tertarik dan fokus pada pengalaman daripada produk. Sebagian besar dari mereka tidak tertarik dengan iklan tradisional. Bahkan saat mereka mencari produk secara online, mereka akan melewatkan berbagai iklan, menyaring iklan di televise dan mengalihkan perhatian pada smartphone mereka, atau memilih menonton acara favorit mereka di media sosial.

Ya, berikut ini adalah beberapa tantangan yang bisa menjadi teknik marketing untuk menggaet dan mendapatkan hati pelanggan generasi millennial.

Cek Konten Lainnya:
7 Aplikasi Live Chat untuk Website Terbaik

1. Melakukan segmentasi target pasar dengan teknik psikografi

Psikografi menargetkan audiens dengan memeriksa nilai, sikap dan motivasi dari masyarakat. Misalnya, saat generasi Z memiliki keinginan yang berbeda dari keinginan generasi orang tua mereka. Meski terkadang kebutuhan mereka pun sama.

Membagi setiap orang dalam demografi sederhana pun tidak cukup. Kesadaran akan perbedaan psikografis memungkinkan melakukan penargetan menjadi lebih baik. Satu kelompok dapat menerima pesan yang disesuaikan dengan pemikiran dan gaya bahasa yang mereka miliki. Ini tentunya akan membantu bisnis menyampaikan pesan produk dengan lebih mudah.

2. Kampanye marketing dengan memberikan sesuatu pada pelanggan

Ada hal yang lebih baik dari sekedar meminta orang melakukan sesuatu untuk kita. Meminta mereka memberikan data untuk kita bahkan meminta mereka memberikan uang untuk produk kita. Mereka cenderung mencari bisnis yang lebih banyak memberi daripada meminta.

Contohnya saja, seperti saat kita membutuhkan data pengunjung website yang datang mengunjungi toko online kita. Memberikan form subscribe menjadi hal yang memungkinkan untuk dilakukan. Tapi apa yang bisa membuat pengunjung mau memberikannya untuk kita? Tentu saja kita membutuhkan sesuatu untuk diberikan kepada mereka. Misalnya saja e-book atau voucher diskon. Mereka akan lebih mudah untuk memberikan data ketimbang hanya kita yang meminta.

3. Gunakan kuis, lomba dan kompetisi untuk menarik orang

Media sosial memberikan ruang bagi para pebisnis yang menginginkan pelanggan dari generasi millennial. Berbagai bisnis sudah mencobanya. Mereka membuat kuis, lomba atau kompetisi berhadiah yang bisa disesuaikan dengan moment saat itu.

Kuis yang diberikan tidak harus besar, berjangka waktu lama dan berhadiah jutaan rupiah. Cukup berikan kuis sederhana, dan buat mereka mau berinteraksi di media sosial kita. Itu sudah mampu memberikan ruang bagi mereka untuk menjadi loyal bagi kita.

Cloud VPS
Cek Konten Lainnya:
Melihat Prospek Otomasi di Tengah Pandemi Berdasarkan Sudut Pandang Consumer Behavior

4. Berikan produk gratis atau tawarkan trial

Selain memberikan voucher diskon, untuk menarik perhatian mereka bisa juga diberi produk gratis atau tawarkan trial produk kita. Ajak mereka untuk mencoba lebih dulu produk yang akan kita luncurkan. Berikan mereka kesempatan untuk berpendapat, memberikan saran untuk produk kita.

Dengan begitu, mereka akan merasa bahwa sudah dilibatkan dalam banyak hal penting dari bisnis kita. Bukan sekedar menawarkan mereka produk yang kita miliki. Tapi melibatkan dari setiap pengembangan produk yang akan dikeluarkan.

5. Gunakan konten foto atau video

Selain itu, menggunakan foto atau video sebagai konten marketing menjadi cara yang cukup efektif. Kini banyak platform yang menyediakan kemudahan bagi para pebisnis untuk menciptakan konten yang nyatanya lebih dekat dengan pelanggan.

Media sosial, seperti Facebook, Instagram, Youtube dan masih banyak lagi memberikan kemudahan bagi para pebisnis untuk menciptakan dan menjual konten visual mereka. Tentu saja untuk memberikan pengalaman lebih bagi pelanggan mereka yang masih generasi millennial.

Nah, begitulah setidaknya beberapa hal yang memang harus menjadi bahan pertimbangan bagi para pebisnis. Selain mencari partner yang pas untuk menjalankan bisnis online, seperti penyedia website toko online atau penyedia layanan web hosting Indonesia untuk website mereka. Para pebisnis ini juga harus jeli dalam melihat dan mengikuti setiap perkembangan untuk bisnis mereka.

Terlebih saat generasi millennial menjadi target pasar mereka. Lalu kamu? Sebagai millennial apa yang kamu butuhkan untuk menjalankan bisnis? Kami akan membahasnya di artikel selanjutnya ya 🙂

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like
Perbedaan CC dan BCC
Read More
Ini Perbedaan CC dan BCC pada Email yang Wajib Diketahui!
Tahukah kamu apa perbedaan CC dan BCC pada email? Ya, jika sering menggunakan email, baik email personal atau…
Personalized Marketing
Read More
Personalized Marketing Adalah: Manfaat & Cara Pengaplikasian
Personalized marketing adalah salah satu strategi yang dapat digunakan untuk memasarkan produk usahamu, Sob. Terlebih di era sekarang…