Apa itu Docker? Kelebihan, Fitur dan Cara Kerjanya

docker

Sob, tahukah kamu apa itu docker? Istilah ini mungkin masih sangat asing bagi beberapa orang, tetapi untuk pengembang perangkat lunak tentu sudah biasa mendengarnya. Baik pengembang dari luar negeri ataupun dalam negeri.

Meskipun dianggap seperti hal yang aneh atau karena tidak familiar oleh kebanyakan orang. Ternyata platform ini memiliki banyak kemampuan dalam proses pengembangan perangkat lunak, loh.

Nah, kali ini kami akan ajak kamu untuk mengenal lebih jauh tentang docker. Apa sih pengertiannya, kelebihan dan kelemahan, fitur, serta bagaimana cara kerjanya. Simak artikel di bawah sampai tuntas, ya.

Apa itu Docker?

docker adalah

Docker adalah layanan dengan kemampuan untuk mengemas serta menjalankan sebuah aplikasi di dalam lingkungan terisolasi. Lingkungan ini biasa disebut sebagai container.

Layanan platform ini sudah mulai berkembang di tahun 2013 lalu dan diperkenalkan oleh Solomon Hykes dalam acara PyCon.

Tujuannya untuk melakukan pengembangan aplikasi secara terpisah. Sehingga, proses menjalankan aplikasinya dilakukan di suatu tempat yang berbeda.

Nah, docker container adalah layanan yang memiliki seluruh kebutuhan perangkat lunak untuk menjalankan fungsinya. Mulai dari alat sistem, kode, pustaka, hingga waktu pemrosesan.

Pemanfaatan docker dalam pengembangan sebuah aplikasi akan mempercepat kerja kamu, loh. Utamanya dari segi penerapan dan penskalaan aplikasi di lingkungan apa pun dan kode yang sedang kamu jalankan.

Awal mula pembentukannya dikembangkan khusus untuk sistem operasi Linux. Di mana, sudah menggunakan teknologi internal di kernel Linux seperti namespace dan Cgroups untuk isolasi dan manajemen kontainer.

Namun, seiring berjalannya waktu, platform ini terus berkembang dan mendukung berbagai sistem operasi seperti macOS dan Windows.

Jika sebelumnya ada docker kontainer, kali ini kamu juga bisa menemukan docker hub. Variasinya cukup banyak, tetapi bagi pengembang tentu sudah hafal masing-masing kegunaannya.

Docker hub adalah platform cloud yang bisa dimanfaatkan oleh pengembang perangkat lunak untuk melakukan berbagai aktivitas digital. Contohnya seperti menyimpan, berbagi, hingga mengelola kontainer serta aplikasi yang telah dikemas.

Namun, di samping itu ada juga istilah lain yaitu Kubernetes. Meskipun cukup berbeda, tetapi penamaannya lebih sering orang kenal sebagai docker Kubernetes.

Cek Konten Lainnya:
Apa Sih Server Monitoring Itu? dan Toolsnya

Secara pengertian singkat, docker Kubernetes adalah platform yang berperan penting dalam pengembangan dan pemrosesan aplikasi pada tingkat produksi dalam skala besar.

Sehingga, secara kesimpulan dapat kamu jabarkan bahwa docker fokus pada layanan dalam skala ringan, sedangkan Kubernetes menangani permasalahan aplikasi dalam skala yang besar.

Kelebihan Docker

kelebihan docker

Membahas mengenai perkembangan teknologi, tentunya ada kelebihan dan kekurangan yang saling beriringan. Jika dilihat dari segi kekurangannya, docker sendiri tidak memiliki banyak nilai minus.

Hanya beberapa poin saja seperti dokumentasinya masih perlu pengembangan, kurva perbelanjaan yang cukup curam, dan orkestrasi nya terbatas.

Namun, ada banyak sekali kelebihan yang tidak boleh kamu abaikan begitu saja. Sebab, terdapat beberapa kelebihan yang bisa kamu nikmati sebagai developer, antara lain:

1. Memiliki Tingkat Keamanan yang Baik

Kelebihan pertama dari platform satu ini adalah memiliki tingkat keamanan yang baik. Pemakaian perangkat developer ini memastikan bahwa aplikasi yang sedang kamu jalankan tidak akan memengaruhi container.

Tidak hanya itu, ada juga fitur keamanan lain yang bisa kamu manfaatkan seperti pengaturan OS host mount dengan akses read only. Hal ini menguntungkan sebab tidak mengubah konfigurasi apapun, kecuali aksesnya penuh.

2. Konfigurasi Sangat Sederhana

Bagi pemula, sistem ini sangat menguntungkan karena memiliki konfigurasi yang sangat sederhana. Sehingga, kamu bisa menyesuaikan dengan kebutuhan aplikasi yang sedang dikembangkan.

Cukup tentukan beberapa kode, maka akan terbuat environment sendiri yang berbeda dari server utama.

3. Bisa Melakukan Debugging

Berikutnya, kamu juga bisa melakukan debugging dari pemakaian sistem operasi satu ini. Selain itu juga menghemat waktu karena prosesnya cukup cepat. Hanya satu menit saja untuk proses debug pada Sandbox.

4. Mampu Berjalan pada Beberapa Platform Cloud

Kenapa sih platform untuk developer ini memiliki banyak peminat? Sebab, ia bisa berjalan pada beberapa platform cloud di waktu bersamaan. Sehingga, pengguna lebih fleksibel ketika melakukan porting di aplikasi.

5. Dapat Digunakan di Berbagai Sistem Operasi

Terakhir, kelebihan lainnya yaitu bisa digunakan di berbagai sistem operasi. Mulai dari Linux, MacOS hingga windows. Jadi, dari segi penggunaan tentu memudahkan sebab sangat fleksibel sekali.

Komponen-Komponen Docker

Docker memiliki beberapa komponen utama yang bekerja sama untuk menjalankan dan mengelola kontainer. Berikut beberapa penjabarannya:

1. Docker Client

Tahukah kamu kalau komponen client ini merupakan cara utama untuk berinteraksi dengan kontainer. Metodenya dengan memberikan Command-Line Interface (CLI) pada docker daemon.

Contoh perintah CLI seperti:

  • ‘docker run’: membuat dan menjalankan kontainer berdasarkan docker image.
  • Docker build: membangun docker image dari file dockerfile.
  • Docker stop: menghentikan kontainer yang sedang bekerja.
  • Docker pull: mengunduh docker image dari docker registry.
  • Docker ps: menampilkan daftar kontainer yang sedang bekerja.
Cek Konten Lainnya:
VPS Lokal Indonesia Terbaik - Unlimited Bandwidth

2. Daemon

Komponen satu ini merupakan proses yang berjalan pada sistem operasi host dan bertanggung jawab untuk manajemen kontainer. Pada inti ini mampu berkomunikasi dengan client serta menerima perintah untuk melakukan operasi pada kontainer.

3. Registry

Selanjutnya adalah registry sebagai tempat penyimpanan. Sifat dari registry ini publik atau pribadi yang bisa kamu manfaatkan di hosting secara lokal ataupun cloud-based.

Fitur Docker

Setelah mengetahui seluruh informasi di atas, yuk simak apa saja fitur-fitur dari docker yang dapat kamu sesuaikan dengan kebutuhan, antara lain:

1. Docker Engine

Pertama, fitur yang bisa kamu nikmati adalah docker engine. Fitur ini biasanya digunakan oleh developer membuat image dan container.

2. Docker Compose

Selanjutnya adalah jenis compose. Perlu kamu tahu bahwa compose merupakan salah satu fitur unggulan dengan fungsi untuk menjalankan beberapa container .

Biasanya kumpulan beberapa container ini disebut sebagai multi-container dan bisa menghemat waktu lebih banyak.

3. Docker for Mac

Dilihat dari namanya, tentu kamu sudah tahu bahwa fitur ini ditujukan untuk sistem operasi Mac. Pemakaian fitur ini memungkinkan pengguna untuk menjalankan container pada sistem operasi Mac lebih cepat dan tepat.

4. Docker Windows

Berikutnya, fitur for windows. Dari segi penamaannya saja sudah bisa kamu ketahui bahwa fitur satu ini paling banyak dimanfaatkan dibandingkan fitur lain yaitu docker for windows.

Penggunaan fitur ini memungkinkan pemakai atau developer untuk menjalankan container pada sistem operasi Windows.

5. Docker for Linux

Terakhir, fitur dari platform developer yang pertama kali dibuat dan sudah ada sejak dulu adalah Linux. Daripada windows dan MacOS, Linux merupakan sistem operasi yang utama dijalankannya.

Pemakaian fitur ini memungkinkan pengguna untuk menjalankan container pada sistem operasi Linux.

Fungsi Docker

Tahukah kamu sebenarnya apa saja sih fungsi dasar dari docker? Berikut kami jabarkan fungsi dasar yang bisa kamu manfaatkan dari pemakaiannya, antara lain:

1. Menunjang Produktivitas

Fungsi pertama dari adanya sistem ini adalah menunjang produktivitas kerja dalam menjalankan tahapan development produk aplikasi. Tentunya secara efektif dalam mencapai target produksi yang optimal.

Penggunaan platform satu ini bisa membuat developer lebih cepat dalam menjalankan beberapa layanan sekaligus. Bahkan, platform ini pun sangat cocok untuk pengerjaan proyek dalam skala menengah hingga ke atas.

Kamu bisa menyesuaikan kebutuhan sistem dengan fitur yang disesuaikan. Apakah harus menggunakan fitur untuk skala besar atau cukup fitur untuk skala menengah saja.

2. Manajemen Kode Pipeline

Seorang pekerja developer tentunya membutuhkan teknologi yang bisa mempermudah kinerjanya dalam membuat sebuah aplikasi.

Cek Konten Lainnya:
Proxmox: Fitur, Fungsi dan Kelebihannya

Salah satunya keberadaan platform untuk memberikan akses mudah dalam proses pengembangan kode, penyaluran pipa sampai fase pengembangan tahap produksi.

Perlu kamu ketahui bahwa platform satu ini menjadi salah satu platform yang memberikan solusi tersebut untuk mengatasi permasalahannya. Utamanya dalam hal pengelolaan pipeline code.

3. Mengembangkan Platform Multi-Cloud

Tidak semua platform mampu mengembangkan platform multi-cloud. Hal ini memberikan nilai plus pada docker. Mengingat hal ini sesuai dengan fungsinya yaitu mampu berjalan di berbagai platform.

Apalagi, sekarang ini layanan cloud besar di dunia sudah memberikan dukungan penyediaan layanan kepadanya. Tidak heran jika docker container mampu berjalan di segala jenis layanan cloud yang ada.

Bahkan, keberadaan ini memungkinkan sebuah aplikasi untuk mampu melakukan porting antar environment dengan mudah dan tepat.

Berdasarkan beberapa pembahasan di atas bisa kamu ambil kesimpulan bahwa docker memiliki fungsi yang sangat signifikan. Aplikasi dengan teknologi ini mampu berjalan secara independent dan konsisten di berbagai lingkungan produksi.

Beberapa scenario juga memanfaatkan pemakaian platform tersebut seperti:

  • Untuk proses memasukkan aplikasi ke dalam testing environment, sehingga developer bisa melakukan testing tanpa mengganggu infrastruktur host.
  • Developer bisa melakukan perbaikan bugs di development environment dan men-deploy-nya ulang di testing environment.
  • Setelah selesai, perbaikan bugs sederhana bisa memasukkan image yang telah diperbaharui ke lingkungan produksi.

Cara Kerja Docker

Sebelum menggunakan platform untuk developer ini tentu kamu harus mengetahui bagaimana cara kerjanya. Hal ini menjadi dasar paling penting sebelum kamu bisa menggunakannya.

Namun, tidak perlu khawatir karena kamu bisa mengecek garis besar dari cara kerjanya pada artikel kali ini.

Pada dasarnya, layanan ini bekerja dalam sebuah kontainer yang tidak bisa dipengaruhi oleh lingkungan luar. Nantinya, di dalam kontainer ia akan bekerja dengan peran untuk menjadi sistem operasi.

Ketika docker sudah kamu install pada sebuah server akan mampu untuk menyediakan command. Tujuannya untuk menguji kinerja dari berjalannya sebuah aplikasi.

Secara garis besar, fungsi utama dari platform ini adalah membantu pengembang. Tidak heran jika banyak developer menggunakannya.

VPS Support docker

Itulah beberapa informasi lengkap mengenai docker. Apakah kamu berminat untuk memanfaatkannya dalam pemrosesan aplikasi?

Dapatkan kemudahan manage Docker di Cloud VPS dari Jagoan Hosting sekarang juga.

Cloud VPS dari Jagoan Hosting memberikan solusi sempurna untuk mengelola Docker dengan lancar. Dengan akses penuh ke lingkungan virtual, kamu bisa menginstal, mengkonfigurasi, dan mengelola kontainer Docker tanpa batasan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like
client server
Read More
Apa itu Client Server? Fungsi, Cara Kerja & Keuntungannya
Client server merupakan sebuah konsep dari perangkat lunak yang menghubungkan antara komputer client dan juga sistem server. Misalnya…
virtualisasi server
Read More
Virtualisasi Server: Jenis, Contoh dan Teknologinya
Virtualisasi server merupakan salah satu teknologi yang dapat mempermudah pekerjaan manusia, terutama dalam bidang IT. Teknologi ini sudah…