Cara Membuat Website Edukasi dengan WordPress LMS

membuat website edukasi dengan wordpress

Baik pelajar, professional, atau ilmuwan sekalipun, kebutuhan akan ilmu tidak akan berhenti. Saking pentingnya, bahkan semuanya mencari akses ilmu yang mudah, tidak lain dari internet.

Bagaimana jika anda ingin menjadi orang yang menyediakan ilmu-ilmu tersebut ke seluruh pengguna internet? Tentu juga bisa. Menggunakan Learning Management System (LMS) yang ada di WordPress, anda bisa membuat website edukasi dengan sangat mudah.

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, Learning Management System atau LMS seringkali digunakan untuk membuat situs edukasi online. LMS adalah sebuah sistem untuk membentuk program kursus atau pelatihan, dan juga memanajemen materi-materi yang kita sediakan.

Meski tersedia banyak LMS di luar WordPress, jika anda sudah memiliki situs WordPress, lebih baik anda manfaatkan dengan mengintegrasikan LMS ke situs anda menggunakan plugin.

Membuat website edukasi di WordPress sangatlah mudah, karena sudah tersedia plugin-plugin yang siap anda gunakan.

Di WordPress, terdapat beberapa plugin yang umum digunakan, yaitu LifterLMS, WP-Courseware, StudyPress, teachPress, Sensei, Educator, dan lain-lain. Namun, pada tutorial cara membuat website edukasi ini kita akan menggunakan LifterLMS.

1.Membuat Materi Pembelajaran Anda

Dengan menggunakan LifterLMS, anda bisa memulai membuat materi anda. Mulai dengan memberi judul pada kursus anda, contohnya “Ilmu Komunikasi”.

2. Membuat Section dan Materi

Dalam satu kursus, pastinya akan terbagi dari materi-materi berbeda. Anda bisa gunakan LifterLMS untuk membuat segmentasi di dalam kursus anda. Contohnya, dalam kursus “Ilmu Komunikasi”, tambahkan “Pengantar Ilmu Komunikasi” sebagai materi anda.

Cek Konten Lainnya:
Next Js: Fitur, Cara Kerja dan Kelebihannya

3. Mengatur Isi Materi Anda

Setelah membuat materi kursus anda, anda bisa mulai mengisi apa yang anda ingin sampaikan di materi tersebut. Jangan lupa, untuk setiap materi, pastikan mencantumkan durasi dari setiap pertemuan. Contohnya “Ilmu Komunikasi” -> “Pengantar Ilmu Komunikasi: 60 Menit”.Mengkategorikan kursus anda

Jika anda sudah menggunakan WordPress, anda pasti familiar dengan kata Categories atau Tags. Seperti post pada WordPress, Categories berfungsi untuk mengelompokkan post-post anda. Namun, lain halnya pada LifterLMS, Categoris berfungsi untuk mengelompokkan kursus anda.

4. Penilaian Pelajar

Pelajar maupun professional akan datang ke website anda untuk mencari ilmu. Setelah menyelesaikan kursus, pastinya mereka ingin tahu hasil dari pembelajaran mereka. Penilaian ini dapat anda tentukan melalui beberapa bentuk, contohnya dengan membuat soal pilihan ganda, soal benar/salah, gap fill, isian panjang, isian pendek, dan lain-lain.

5. Mengekspor Kursus Anda

Setelah website anda menjadi cukup populer, pastinya akan banyak permintaan akan daftar atau list kursus-kursus anda. Untuk menghindari kekacauan, pastikan anda mengekspor list kursus anda ke format XLS atau CSV. Daftar kursus berisi bidang studi dan keterangannya dapat diakses dengan sekali klik.

6. Memasang Harga Pada Akses Kursus Anda

Jika anda ingin membentuk website edukasi berbayar, LifterLMS sudah menyediakan beberapa akses untuk melakukan transaksi. Pelajar tidak perlu khawatir tentang pembayaran, karena kebanyakan LMS sudah support sistem pembayaran internasional seperti PayPal, WePay, dan Skrill.

7. Membuat Sertifikat Untuk Lulusan Anda

Sertifikat kelulusan dapat berarti besar bagi pelajar anda, terutama jika anda membuat situs edukasi berbayar. Anda dapat membuat sertifikat dengan mengupload file sertifikat menggunakan LifterLMS.

8. Membuat Fitur-fitur diluar Sistem Pembelajaran

Selain sistem belajar di website anda, ada pentingnya juga untuk anda memerhatikan detail-detail lain. Contohnya seperti sistem review, atau lokalisasi bahasa. Review menjadi salah satu aspek penting dalam mempromosikan situs anda, rata-rata orang lebih tertarik membeli kursus anda jika review yang didapat bagus.

Cek Konten Lainnya:
Apa itu React Native? Pengertian, Kelebihan & Kekurangannya

Selain review, lokalisasi bahasa juga sangat penting dipertimbangkan. Pengguna internet datang dari berbagai negara dalam waktu yang bersamaan, dan pastinya tidak semua orang bisa berbahasa Indonesia atau Inggris. Dengan melakukan lokalisasi bahasa, pelajar-pelajar anda tidak perlu khawatir akan language barrier.

Pada artikel ini, anda sudah mempelajari caranya membuat website edukasi menggunakan LMS di WordPress. Selain mencari ilmu, alangkah baiknya kita juga bisa menyediakan ilmu kepada mereka yang membutuhkan ilmu tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like
ciri website terkena DDoS
Read More
Ciri Website Terkena DDoS dan Cara Mengatasinya
Ada banyak cara untuk mengetahui apakah perangkat dan server kamu terserang DDoS atau nggak. Kamu bisa melihat hal…
siswa stress belajar di rumah
Read More
Trik Jitu Menghadapi Siswa Stress Belajar di Rumah
Siswa Stress Belajar di Rumah – Adanya pandemi memaksa setiap orang merubah kebiasaannya. Salah satunya anak sekolah yang…