Hai, Sobat Jagoan! Laravel merupakan framework aplikasi web berbasis PHP dengan sintaks yang jelas dan mudah dibaca. Struktur yang digunakan oleh Laravel adalah MVC (Model-View-Controller). MVC adalah sebuah model aplikasi di mana memisahkan antara logika data dan tampilan. Komponen utama MVC ada 3 yaitu, Model, View, dan Controller. Setiap komponen ini memiliki peran dan tugas yang unik dalam mendukung pengembangan aplikasi, yuk simak pembahasannya di bawah ini Sob!
Penjelasan Konsep MVC
- Model
Dalam konsep MVC, model adalah elemen yang terkait dengan database dan interaksi data. Model merepresentasikan tabel dalam database, sehingga kalau ingin melakukan perubahan pada data kamu tidak perlu mengubah melalui database. Model akan menentukan jenis data yang harus ada dalam aplikasi dan jika ada perubahan, model akan memberi tahu controller dan tampilan.
- View
View adalah komponen yang terkait dengan tampilan pengguna dan mengelola logika presentasi dalam aplikasi web. View menentukan bagaimana data yang diterima akan ditampilkan kepada pengguna. Biasanya, view berbentuk file HTML yang diatur oleh controller.
- Controller
Controller adalah komponen yang berisi logika untuk memperbarui tampilan atau model sebagai respon terhadap tindakan pengguna dalam aplikasi. Tugas controller meliputi: menyediakan variabel yang akan ditampilkan dalam view, menangani error, menjalankan berbagai proses logika aplikasi, dan melakukan validasi untuk mengakses basis data.
Cara Kerja MVC
Setelah memahami konsep dasar MVC, selanjutnya adalah memahami cara kerjanya supaya kamu bisa memanfaatkannya secara optimal. Berikut penjelasannya:
- Komponen View menampilkan User Interface (UI)
Ketika kamu menjalankan aplikasi PHP MVC, tampilan antarmuka pengguna akan ditampilkan. Tahap ini menjadi penentu seberapa baik respon dari pengguna terhadap aplikasi yang kamu buat. Ketika pengguna melalukan permintaaan pada aplikasi, view akan menangkap permintaan tersebut dan meneruskannya ke controller. Setelah itu, controller menerima permintaan dari view.
- Controller memberikan instruksi ke Model
Selanjutnya, kalau view memerlukan mengambil informasi database maka akan diteruskan ke komponen model tapi kalau tidak, controller akan mengembalikan permintaan langsung ke view. Controller memberikan instruksi langsung kepada model untuk menyiapkan informasi yang berkaitan dengan tampilan. Cara kerja MVC akan membantu mengumpulkan informasi yang diperlukan sebelum mengirimkannya kembali ke controller.
- Model memberikan hasil pengolahan informasi di database
Karena model mewakilkan interaksi dengan database, maka setelah mengambil informasi dari database, model akan menyerahkan hasil ke controller (bukan langsung ke view). Kemudian, view akan menggunakan data yang diterima controller untuk menampilkan kepada pengguna. Ketika mengelola informasi, model tidak bekerja sendiri, tapi akan mengandalkan logika pemrograman untuk mempercepat proses pengolahan data.
Nah, Laravel merupakan salah satu framework berbasis MVC yang populer untuk mengembangkan aplikasi web modern dan telah menjadi pilihan favorit bagi banyak pengembang karena fitur-fiturnya yang kuat, kemudahan pengguna, serta komunitas yang besar dan aktif.
Konsep-Konsep Utama Laravel
- MVC: Laravel memisahkan aplikasi web menjadi 3 komponen utama yaitu Model, View, dan Controller. Ini membantu dalam mengorganisasikan kode, logika, dan memudahkan pemeliharaan.
- Routing: Laravel memungkinkan kamu mendefinisikan rute URL dan mengarahkannya ke metode di dalam controller.
- Controller: Bagian ini mengatur logika bisnis aplikasi kamu.
- Model: Model mewakili entitas dalam aplikasi dan digunakan untuk berinteraksi dengan database. Laravel mendukung Eloquent, ORM yang kuat untuk mengelola data dengan mudah.
- Blade Template: Blade merupakan mesin template yang memungkinkan membuat tampilan dengan mudah, dinamis dan menampilkan data dengan jelas.
- Middleware: Bagian ini digunakan untuk memproses permintaan HTTP sebelum mencapai controller. Kamu bisa menggunakan middleware untuk menambahkan lapisan keamanan, otentikasi, dan otorisasi.
- Basis Data dan Eloquent: Laravel mendukung berbagai jenis basis data dan menyediakan alat yang kuat untuk berinteraksi dengan basis data. Eloquent membuat pekerjaan dengan basis data menjadi lebih mudah dengan model berorientasi objek.
- Autentikasi dan Otorisasi: Laravel menyediakan sistem otentikasi dan otorisasi yang sudah siap pakai untuk mengelola akses pengguna ke berbagai bagian aplikasi kamu.
- Sistem Notifikasi: Kamu dapat dengan mudah mengirim email dan notifikasi ke pengguna dengan sistem notifikasi Laravel.
- Komunitas dan Dokumentasi: Laravel memiliki komunitas yang besar, aktif, dan sumber daya yang kaya. Dokumentasi resmi Laravel sangat baik dan banyak tutorial dan paket sumber terbuka yang tersedia.
Laravel adalah pilihan yang kuat untuk mengembangkan aplikasi web modern dan dapat digunakan untuk berbagai jenis proyek, mulai dari aplikasi sederhana hingga proyek yang lebih kompleks. Informasi detail mengenai Laravel klik pada Laravel Documentation.
Untuk penggunaan Laravel di hosting, kamu perlu memahami hal-hal dasar yang berkaitan dengan konfigurasi proyek. Banyak pengguna sering bingung kenapa file Laravel tidak bisa langsung jalan di cPanel. Ini terjadi karena Laravel memiliki struktur khusus yang berbeda dengan aplikasi PHP biasa.
Supaya Laravel dapat berjalan dengan baik di hosting, kamu perlu memahami beberapa komponen penting berikut:
- File public/ : Berisi file utama yang diakses browser, seperti php, css, dan js. Di hosting, kamu perlu memindahkan isi folder ini ke direktori root (utama) domain.
- File .env : Berisi konfigurasi environment, termasuk database, app key, dan pengaturan lainnya. Pastikan file ini terisi dengan data yang sesuai dengan server hosting kamu.
Di sini kamu juga perlu mengubah pengaturan:
- APP_ENV=production
Mengatur Laravel agar berjalan dalam mode production (bukan development).
- APP_DEBUG=false
Menonaktifkan tampilan error detail yang sensitif agar tidak muncul di browser publik.
Kedua pengaturan ini wajib diubah saat proyek sudah online untuk menjaga keamanan aplikasi dan data pengguna.
- File konfigurasi di /config/database.php : Laravel membaca konfigurasi database dari file ini, yang terhubung dengan .env. Pastikan koneksi ke database MySQL sesuai dengan yang kamu buat di cPanel.
- Storage Link atau Symlink : Laravel menyimpan file yang diunggah (seperti PDF, gambar, dsb) di storage/app/public, tapi file tersebut tidak langsung bisa diakses oleh browser. Jadi, kamu perlu membuat symbolic link ke folder tersebut. Catatan: Symlink harus dibuat di root hosting (tempat php berada) supaya file dapat diakses melalui URL. Jika tidak ada symlink ini, maka preview/download file akan menghasilkan error 404 atau 400.
- Command php artisan config:cache : Hati-hati digunakan di hosting, ubah .env dulu baru re-cache
Nah, setelah memahami konsep kerja Laravel dan strukturnya di dalam hosting. Kamu bisa memulai memilih langkah berikutnya, apakah ingin menginstal Laravel langsung di hosting atau mengunggah dari lokal ke cPanel atau dari git ke cPanel.
- Tutorial Install Laravel di cPanel Jagoan Hosting
- Cara Install Laravel Dari Clone Git di cPanel
- Tutorial Upload Aplikasi Laravel ke Hosting Melalui cPanel
Artikel lainnya mengani Laravel yang mungkin kamu butuhkan:
Selamat bereksplorasi, Sob! Kalau ada yang bikin kamu bingung, silahkan hubungi Tim Support Jagoan Hosting via Live Chat atau Open Ticket. Dan kalau ada artikel panduan yang belum tersedia, silahkan untuk menyampaikannya juga, ya!
Pengantar Halo sobat Jagoan! di tutorial kali ini kita bakalan membahas permasalahan Error Undefined Index/Variable. Pasti sekarang kamu lagi main-main Read more
Kamu ingin melakukan login SSH secara otomatis? Gak perlu bingung karena kamu bisa ikutin tutorial di bawah ini untuk melakukan Read more
Kode internal server error adalah salah satu kondisi yang sering dijumpai pemilik dan pengunjung website. Apakah kamu juga salah satunya? Read more
Mungkin Kamu sudah familiar dengan cPanel di member area Jagoan Hosting ya Sob, atau Cpanel yang Kamu bisa akses lewat Read more