12 Alternative Docker Terbaik, Ada yang Bebas Biaya Lisensi!

alternative docker
alternative docker

Docker sangat populer sebagai alat open-source untuk mengelola aplikasi container. Alat ini memang menawarkan kemudahan dalam menjalankan aplikasi container, plus sudah terintegrasi alat lain, seperti VS Code, Jenkins, dan lainnya.

Akan tetapi, sekarang banyak bermunculan alternative Docker yang fiturnya tidak kalah canggih dengan biaya lebih terjangkau. Alternatif-alternatif tersebut mungkin lebih menjawab kebutuhanmu saat ini.

Nah, kalau kamu sedang mencari rekomendasi alat mirip Docker, kami punya daftarnya, Sob! Cek di bawah ini!

Daftar Alternative Docker Terbaik

Pada daftar berikut, kami sudah mengumpulkan berbagai alternatif alat dengan kegunaan dan fitur yang mirip dengan Docker. Yuk lemukan mana yang sesuai kebutuhanmu:

1. Skopeo

Skopeo menawarkan kemudahan dalam pengelolaan image container. Dengan alat ini, kamu juga bisa menandai (signing) image untuk kebutuhan autentikasi keamanan. 

Bahkan, kamu bisa menggunakannya untuk melihat metadata gambar tanpa mengunduhnya, Sob.

Fitur-fiturnya cocok membantumu memanipulasi image container tanpa menjalankan daemon.

2. Podman

Podman merupakan alternatif Docker dengan performa yang terbilang cepat. Pasalnya alat ini tidak menggunakan daemon, yaitu proses di latar belakang Docker yang bisa memperlambat kinerja.

Cara kerjanya juga mirip, misalnya kalau ingin menggunakan perintah docker run, maka kamu tinggal menggantinya menjadi podman run.

Keunggulan lainnya, Podman merupakan alat gratis yang open-source dan tersedia untuk perangkat desktop.

3. Buildah

Alat ini sebetulnya tidak bisa digunakan untuk menjalankan container. Pasalnya fungsi utamanya untuk membangun image container saja. Buildah memungkinkan kamu untuk membuat image container berdasarkan standar OCI (Open Container Initiative).

Cek Konten Lainnya:
Moodle vs Google Classroom: Bagus Mana untuk E-Learning?

Ada dua cara yang ditawarkan alat ini, yaitu pembuatan image dengan perintah di CLI atau dengan Dockerfile yang sudah ada.

Nantinya, kamu bisa memasang image hasil build ke host, sehingga bisa langsung melihat isi image tersebut.

4. Vagrant

Vagrant berperan sebagai alat pendukung di lingkungan pengembanganmu. Alat ini memang tidak fokus berfungsi menjalankan container, justru fungsinya fokus untuk mengelola lingkungan virtual (VM).

Akan tetapi, Vagrant cocok jadi pilihan kalau kamu membutuhkan lingkungan virtual yang lebih komprehensif. 

Vagrant memberikan fitur isolasi yang lebih lengkap daripada Docker. Pilihan ideal untuk kebutuhan pengembangan, pengujian, hingga deployment.

5. Kubernetes

Kubernetes adalah alternative Docker yang sangat populer. Alat ini bisa cocok untuk mengelola banyak container.

Dengan alat ini, kamu bisa mengatur skala aplikasi secara otomatis dan melakukan deployment ke banyak komputer.

Kubernetes juga sudah sesuai dengan standar OCI. sehingga mampu mengelola image container secara maksimal. Akan tetapi, alat ini lebih cocok sebagai pelengkap, bukan pengganti Docker sepenuhnya.

6. BuildKit

Sumber: docker.com/blog

Alat ini sebetulnya masih bagian dari Docker Build versi tertentu. Namun banyak yang menggunakannya sebagai alat alternatif untuk pembuatan image container. 

Meskipun menggunakan daemon juga, alat ini memiliki kinerja yang cepat karena menganut proses pembangunan paralel.

Alat ini juga mempunyai arsitektur plugging yang lebih baik. Kamu pun tak perlu membangun setiap lapisan secara berulang.

7. Containerd

Containerd adalah alat untuk menjalankan container sesuai standar OCI. Alat ini bisa diinstal secara tersendiri tanpa Docker. 

Dengan Containerd, kamu dapat menjalankan maupun menghentikan container. Selain itu, kamu juga bisa menarik (pull) container image dari registry.

Kalau kamu mengutamakan performa yang ringan, Containerd cocok menjadi alternatif yang tepat.

8. LXC (Linux Container)

Alternative Docker berikutnya adalah LXC, yaitu alat yang menyediakan lingkungan Linux secara terisolasi. Cocok buat kamu yang ingin membangun virtualisasi ringan.

Cek Konten Lainnya:
Apa Itu Firebase? Jenis, Fungsi, Plus Minus & Fiturnya

Asyiknya, LXC tidak membutuhkan image sistem, sehingga bisa berjalan sendiri tanpa dukungan Docker.

LXC pas dipilih untuk pengguna tingkat lanjut yang sehari-harinya harus menyediakan lingkungan yang terkendali.

9. Nerdctl

Nerdctl adalah sejenis command-line interface (CLI) yang berjalan di atas Containerd. Alat ini mampu mengelola container secara ekstensif, dari eksekusi, manajemen image, dan lain sebagainya.

FItur utama Nerdctl terdapat pada kemampuannya mendukung perintah seperti build, run, pull, exec, hingga push.

Plus. alat ini kompatibel dengan file Dockerfile. Karena itu beberapa orang memilih alternatif yang bebas lisensi satu ini.

10. OrbStack

Bagi yang mementingkan kepraktisan, OrbStack bisa jadi pilihan untukmu. Alternative Docker ini tidak sekadar platform container biasa. 

Tidak hanya itu, alat ini juga sudah terintegrasi dengan MacOS. Bahkan bisa berperan secara native.

Kalau dibandingkan dengan Docker desktop, OrbStack cenderung lebih hemat sumber daya, khususnya terkait RAM dan CPU.

11. Hyper-V Containers

Keunggulan Hyper V-Containers terletak pada fitur keamanannya. Alat ini dapat menjalankan container secara terpisah. Dengan begitu, risiko keamanan bisa lebih mudah dikelola.

Alat ini mampu memenuhi kebutuhan isolasi tingkat tinggi, karena memang menyediakan lingkungan untuk multi-tenant.

Bahkan fitur keamanannya dianggap lebih kuat daripada Windows Server Containers.

12. Rancher Desktop

Alat ini berbasis open-source dan mempunyai fungsi runtime mirip Docker desktop. Oleh karena itu, Rancher Desktop sering digunakan untuk mengelola container dan Kubernetes.

Sebaiknya gunakan alat ini kalau kamu seorang pengembang yang bekerja di lingkungan Kubernetes-first. Pasalnya alat ini sudah memiliki Kubernetes bawaan. 

Apakah Docker Masih Relevan pada tahun 2025?

Banyak sekali yang menayangkan relevansi alat tersebut di tahun sekarang. Jawabannya, tentu masih relevan.

Justru para pengembangnya masih aktif mengembangkan fitur-fiturnya. Saat ini memang sudah banyak alternative Docker seperti yang disebutkan tadi. Akan tetapi, kalau kamu harus menjalankan aplikasi container, alat ini tetap menjadi andalan.

Cek Konten Lainnya:
7 Contoh Digitalisasi Pendidikan untuk Kemudahan Sekolah Anda!

Lancarkan Performa Aplikasi dengan Infrastruktur yang Tepat!

Setelah tau alternative Docker yang bagus, pastikan kamu memikirkan langkah selanjutnya Sob: bagaimana menjalankan container atau aplikasi berbasis cloud dengan optimal? Tanpa infrastruktur yang memadai, performa container bisa jadi kurang maksimal.

Di sinilah pentingnya menggunakan infrastruktur yang memadai. Kamu bisa pilih Jagoan Hosting untuk mendukung perusahaan. Dengan layanan Cloud Managed, kamu akan dibantu tim expert untuk mengelola server secara penuh, dari monitoring sampai backup! 

Tetapi kalau kamu mau punya kontrol penuh atas server sendiri, ada VPS Murah Indonesia yang performanya juga maksimal. Dengan layanan ini, kamu bisa bebas install OS sesuai kebutuhan serta mendapat dukungan teknis 24/7 via WhatsApp.

Yuk jadwalkan sesi konsultasi gratis bersama kami dulu! Jagoan Hosting siap bantu kamu capai tujuan bisnis.

FAQ

Apa pengganti Docker?

Banyak sekali alternatif bagus yang bisa kamu coba. Beberapa yang bisa kamu coba yaitu Podman, Containerd, atau LXC. 

Apa alternatif ringan untuk Docker?

Kalau mencari yang ringan, kamu bisa coba OrbStack. alat ini bisa sudah mendukung Linux dan menawarkan performa yang cepat.

Apa perbedaan Kubernetes dan Docker?

Kubernetes berguna untuk menjalankan aplikasi dalam skala besar. Sedangkan Docker berguna untuk mengelola aplikasi container.

Apa alternatif untuk WSL Docker?

Podman adalah alternatif yang ideal, karena bisa berkoordinasi dengan subsistem Windows untuk Linux (WSL). 

Bisakah saya menjalankan container tanpa Docker?

Tentu bisa. Ada sejumlah alat yang bisa kamu pakai menjalankan container tanpa Docker. Misalnya LXC atau Linux Container, yang memungkinkan kamu untuk menjalankan sistem Linux terisolasi pada satu host.

You May Also Like
developer mobile legend
Read More
Gamers Harus Tahu! Ini 5 Fakta Developer Mobile Legends yang Legendaris
Fakta Developer Mobile Legends – Membahas mengenai fakta developer game tentu tidak ada habisnya. Pasalnya, setiap developer game…
Bit Ninja Jaga Website Kamu dari Malware, DDos Bahkan Hacker Sekalipun!
Read More
Bit Ninja Jaga Website Kamu dari Malware, DDos Bahkan Hacker Sekalipun!
Bit ninja bikin website aman, Hallo sob.. Pasti gak enak pas usaha kamu sukses dikit uda banyak yang…