Apa itu Audit Website? Manfaat & Cara Auditnya

audit website

Layaknya kendaraan bermotor, ternyata website juga butuh di servis. Namun, berbeda istilah dengan kendaraan, servi website ini biasa disebut sebagai audit website. Dengan melakukan audit kamu bisa tahu semua masalah yang terdapat di dalam website. Dengan begitu, perbaikan bisa dilakukan sesegera mungkin dan performa website bisa semakin maksimal. Ingin tahu cara audit yang tepat? Yuk, simak ulasan berikut!

Apa itu Audit Website?

audit website adalah

Kamu masih saja asing dengan istilah audit website? Tidak masalah sebab, saat ini kamu sedang berada di tempat yang tepat dan akan segera mendapatkan informasi terkait hal tersebut. Ulasan ini memang di buat khusus untuk kamu yang belum pernah melakukan servis website sama sekali. Oleh karena itu, setelah membaca dijamin kamu akan memahami apa itu istilah audit pada website.

Seperti namanya, service website (audit) merupakan tindakan pemeriksaan untuk memperbaiki aspek-aspek yang ada di dalam website secara menyeluruh. Aspek yang dimaksud utamanya dari sisi teknis, user experience, atau bahkan search engine optimization (SEO). Mulai dari hal yang sederhana sampai dengan broken link atau permasalahan gambar tidak muncul. Tak hanya itu, tingkat kecepatan website dan taman celah keamanan pun juga merupakan bagian dari service website. 

Manfaat Audit Website

Jika kamu melakukan audit, maka website bisa di optimalisasi sehingga mencapai potensi terbaiknya. Dengan demikian, kamu akan selangkah lebih dekat dengan tujuan utama pada saat membuat website tersebut. Bahkan, kamu bisa melakukan audit untuk menjadi peringkat pertama dalam pencarian Google. 

Cek Konten Lainnya:
6 Fakta Yang Perlu Anda Ketahui Mengenai Kecepatan Website Untuk Meningkatkan Traffic Pengunjung

Ini bisa dilakukan sebab, audit juga akan memastikan praktik SEO di website berjalan dengan baik. Pun juga ketika kamu ingin profit berkali lipat dari toko onlinemu. Audit juga bisa dilakukan untuk menangani hal tersebut. Website audi juga akan membantumu mengevaluasi masalah yang terjadi di balik grafik penjualan yang menurun drastis. 

Cara Audit Website

cara audit website

Lantas bagaimana cara melakukan audit website yang mudah untuk para pemula? Usai membaca pengertian di atas pasti tidak sedikit dari kamu yang bertanya-tanya cara melakukan website audit. Terdengar cukup ribet, ternyata ada cara audi yang mudah untuk di lakukan para pemula. Berikut merupakan langkah-langkah audit yang harus di ketahui para pemula!

1. Berikan Tampilan yang Modern 

Tak hanya tampilan fisik manusia, ternyata tampilan website juga mempengaruhi sedikit banyaknya orang yang akan berkunjung ke situsmu. Oleh karena itu, pastikan bahwa tampilan situsmu merupakan tampilan yang modern dan tidak ketinggalan zaman. Dalam mengaudit desain, ada beberapa hal yang perlu di perhatikan, yaitu:

Pop-up dan Iklan yang Mengganggu

Memang bukan hal yang negatif, namun jika pop-up yang di tampilkan terlalu sering, bukankah hal itu malah akan mengganggu pengunjung website? Terlebih jika pop-up yang kamu cantumkan mempunyai penutup “X” yang berukuran sangat kecil. Tidakkah kamu merasa risih dan segera ingin membuang tampilan tersebut.

Tak hanya memperburuk user experience, pop-up dan iklan juga akan mempengaruhi dua hal penting dalam website, yakni conversion rate dan SEO. Bagaimana bisa? Conversion rate akan mengalami penurunan karena pengunjung website tidak bisa membeli apapun kalau mereka muak dan meninggalkan websitemu begitu saja. 

Lantas bagaimana dengan sisi SEO? Pengunjung akan langsung pergi meninggalkan websitemu. Hal tersebut akan meningkatkan bounce rate dan berefek negatif pada ranking SEO website di halaman pencarian Google. Maka dari itu, sisakan po-pups yang memang penting dan hapus pop-up lainnya.

Cek Konten Lainnya:
Apa itu Content Writing? 10+ Tips Buat Konten yang Berkualitas

Rapikan Font Tulisan

Masih perihal tampilan website. Jangan sampai pada saat orang mengunjungi websitemu, mereka merasa tidak nyaman dengan tampilan font yang kamu gunakan. Bukannya bertahan, yang ada mereka bakal langsung pergi mencari website yang lebih friendly user. 

Pun juga dengan ukurannya, upayakan untuk tidak meletakkan ukuran font kecil pada website. Tak hanya meninggalkan website, tampilan yang tidak ramah pengguna juga akan membuat mereka enggan untuk mengunjungi website. Maka dari itu, pastikan bahwa ukuran teksmu tidak terlalu kecil menggunakan kombinasi font yang sempurna menggunakan teks dalam paragraf pendek untuk memperbanyak white space. 

Hindari Call to Action yang Membingungkan

Call to Action atau yang biasa di singkat dengan CTA merupakan instruksi pada website yang memberikan arahan kepada pengunjung untuk melakukan sesuatu. Misalnya, “Beli hari ini!” atau mungkin “Klik untuk mengikuti”. Kedua contoh tersebut merupakan instruksi yang jelas dan memiliki maksud. 

Lain halnya dengan CTA yang membingungkan, ambigu, atau tidak jelas. Contohnya, “klik tombol ini untuk terus lanjut.” Pengunjung akan bingung karena mereka tidak tahu akan lanjut apa dan ke mana. Apa yang akan di dapat oleh pengunjung jika tombol tersebut benar-benar melakukan klik.

Cloud VPS

Keberadaan CTA tersebut secara tidak langsung akan membuat pengunjung ragu dan berakhir tidak melakukan instruksi yang ada di websitemu. Jika terus dipertahankan, itu akan membuat conversion rate websitemu turun dan berdampak pada pemasukan selama ini. 

Baca juga: Cara Kerja Website dan Fungsinya yang Perlu Kamu Tahu

2. Mudahkan Pengunjung dalam Penggunaan Navigasi

Seperti halnya ketika kamu berada pada suatu jalan yang belum pernah di lewati sama sekali, tanpa adanya navigasi pengunjung website mu akan kesulitan mencari apa yang di inginkan. Jika tidak tahu arah, mereka akan tersesat dan memutuskan pergi dari websitemu begitu saja. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk menciptakan navigasi yang jelas dan mudah di pahami di websitemu. Untuk melakukan audit website SEO, kamu bisa berkunjung ke homepage melalui menu navigasi. 

Cek Konten Lainnya:
Apa itu Shopify? Pengertian, Kelebihan, dan Cara Menggunakan

3. Pastikan Tampilannya Mobile Friendly

Tahukah kamu? Saat ini hampir 52% pengunjung website memilih ponsel sebagai sarana untuk berkunjung ke websitemu. Oleh karena itu, pastikan bahwa situsmu merupakan situs yang tampilannya mobile friendly. Sebab, jika kamu tidak memperhatikan hal itu, kamu bisa kehilangan sampai dengan separuh trafik yang potensial. 

Untuk melakukan pengecekan apakah websitemu sudah mobile friendly atau belum, silahkan gunakan tools mobile friendly test milik google. Kamu hanya perlu memasukkan alamat website dan menunggunya beberapa detik. 

4. Cek Sitemap XML dan robots.txt

Sebagai file yang berfungsi memberitahu Google mengenali halaman mana yang perlu dan tidak diperlukan pada indeks, robots.txt sangat penting dalam keberlangsungan sebuah website. Sedang sitemap merupakan file yang berisi tentang daftar halaman website, sehingga Google bisa memahami strukturnya dengan lebih mudah. 

5. Gunakan HTTPS di Dalam Situsmu

Tahukah kamu, “S” dalam istilah “HTTPS” memiliki makna sebagai secure atau yang dalam bahasa Indonesia berarti aman. Keberadaan HTTPS mengenkripsi pertukaran data antar websitemu dengan pengunjung menggunakan teknologi bernama SSL. Dengan begitu, oknum yang nakal tidak bisa melakukan pembobolan pada situs. Pun juga dengan hacker, mereka tidak akan bisa melakukan pencurian data. 

Demikian informasi tentang langkah-langkah audit website yang dapat di sampaikan. Selain lima cara di atas masih banyak cara lain yang bisa kamu lakukan untuk menarik minat pengunjung situs. Jika kamu mengalami kesulitan jangan lupa untuk menghubungi orang yang ahli di bidang website audit. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like
aplikasi live chat website
Read More
7 Aplikasi Live Chat untuk Website Terbaik
Fitur live chat untuk WordPress merupakan sesuatu yang sangat penting bagi dunia bisnis. menggunakan live chat untuk website…
software developer
Read More
Kenali Perbedaan Software Developer dengan Software Engineer!
Software developer — Satu hingga dua dekade ke belakang, profesi yang bergerak di bidang teknologi informasi masih sangat…