Apa itu Bootstrap? Cara Menggunakan, Kelebihan & Kekurangan

Apa itu Bootstrap
Apa itu Bootstrap

Bootstrap adalah kerangka kerja berbentuk template yang dibuat untuk mempercepat pengembangan website di bagian front end. Dari definisi ini kita tahu bahwa fungsi bootstrap adalah meringankan kerja front end developer. Tapi, apakah benar begitu?

Sebenarnya kegunaan bootstrap lebih luas dari itu. Tapi, tak dapat dipungkiri juga jika framework jenis ini memiliki kekurangan seperti memperlambat website. Lantas, perlukah kita menggunakannya ketika hendak mengembangkan website?

Nah, jawabannya bisa kamu temukan melalui daftar kelebihan dan kekurangan bootstrap di artikel ini. 

Apa itu Bootstrap?

bootstrap adalah
Photo by Tranmautritam from Pexels

Tapi sebelum membahas kelebihan dan kekurangan bootstrap, yuk kita pahami lebih dalam apa itu bootstrap. Framework bootstrap adalah kerangka kerja CSS yang bersifat open source dan digunakan untuk membuat tampilan desain visual dari aplikasi web atau situs website. 

Kerangka kerja tersebut berbentuk template berbasis HTML dan CSS untuk pengembangan navigasi, tipografi, tombol, formulir, dan komponen-komponen lainnya. Selain itu, bootstrap memiliki fitur library dari JavaScript. 

Sekarang ini, banyak sekali programmer atau pengembang web yang sedang menggandrungi bootstrap melalui platform Github untuk membuat desain aplikasi yang lebih modern dan komprehensif. 

Perkembangan Bootstrap

Sejak awal perilisannya, bootstrap terus mengalami perbaikan dan pembaharuan sistem untuk memberikan layanan atau fitur yang lebih kompleks. Hal ini ditujukan untuk membantu mengatasi problem dari para developer dan mempermudah proses pengembangannya dari sisi coding

Berikut Jagoan Hosting sedikit jelaskan beberapa perubahan yang dialami oleh bootstrap.

Versi pertama

Bootstrap adalah kerangka kerja yang pertama kali dikembangkan oleh Mark Otto dan Jacob Thornton dan dinamai Twitter Blueprint. Tujuan awal dibentuknya bootstrap adalah untuk mendorong sistem yang lebih konsisten pada perangkat internal. Akhirnya, bootstrap dikenalkan sebagai proyek resmi yang bersifat open source pada tanggal 19 Agustus 2011.

Cek Konten Lainnya:
Inilah 15+ Distro Linux Terbaik dan Paling Populer

Versi kedua dan ketiga

Setelah itu, versi kedua bootstrap akhirnya rilis pada tanggal 31 Januari 2012 dengan penambahan fitur terkait layout dengan 12 grid responsif serta beberapa komponen baru juga yang mendapat dukungan dari Glyphicons. 

Lalu pada versi ketiga, bootstrap merilis update version dengan penambahan fitur dari sisi flat design dan tampilan mobile-first yang lebih responsif, tepatnya pada tanggal 19 Agustus 2013. 

Baca juga: Pengertian HTML, Fungsi Lengkap dengan Cara Kerjanya

Versi keempat

Versi keempat bootstrap diluncurkan pada tanggal 18 Januari 2018 dengan update fitur terbanyak dari versi sebelumnya. Dari fitur-fitur ini juga kita bisa melihat perbedaan bootstrap 3 dan 4. Perbedaan bootstrap 3 dan 4 tersebut antara lain peralihan Less menjadi Sass, kustomisasi pada navigasi, piksel menjadi em, dan masih banyak lagi.

Versi kelima

Versi terbaru bootstrap saat ini, dimana terdapat beberapa tambahan fitur yang cukup signifikan. Diantaranya adalah menghapus dukungan jQuery dan menggantikannya dengan Vanilla JavaScript, migrasi software dokumentasi dari Jekyll ke Hugo, dan fitur lainnya. 

File Utama Bootstrap

bootstrap adalah
Photo by Tranmautritam from Pexels

Di dalam bootstrap terdapat 3 file utama, yaitu :

  1. Bootstrap.css, berguna untuk mengatur layout website HTML yang dapat digunakan dengan cepat dan mudah.
  2. Bootstrap.js, dilengkapi dengan JavaScript yang dapat menyesuaikan struktur dari pemrograman JavaScript standar.
  3. Glyphicons, yaitu font icon yang berguna untuk pembuatan website.

Cara Menginstall Bootstrap

Ada 2 cara yang bisa kamu gunakan untuk menginstall bootstrap, yaitu secara offline dan online. Yuk, simak langkahnya!

Cara install bootstrap secara offline

  • Pertama, download file bootstrap di https://getbootstrap.com
  • Klik tombol download
  • Setelah mendownload file bootstrap dalam bentuk zip, ekstrak file tersebut dalam folder baru
  • Terakhir, buatlah file.html. Copy dan paste file.html yang ada di folder ke dalam text editor kamu
  • Jangan lupa untuk menyimpannya dalam bentuk html ya, Sob!

Cara install bootstrap secara online

Untuk install secara online, kamu tidak perlu mendownload terlebih dahulu. Cukup dengan menuliskan alamat server yang menyimpan library bootstrap. Namun, kamu perlu untuk tetap terkoneksi dengan internet.

Baca juga: Daftar Kode Warna HTML dan CSS Lengkap dan Cara Kombinasinya

Cara Menggunakan Bootstrap 

bootstrap adalah
Photo by Canva Studio from Pexels

Bootstrap adalah salah satu framework yang cukup mudah digunakan karena tidak memerlukan penulisan kode panjang di sini. Sehingga sangat membantu kerja developer front end dalam mengembangkan website lebih optimal, khususnya dengan menambahkan beberapa fitur atau elemen yang dapat dikostumisasi seperti berikut ini:

Cek Konten Lainnya:
10+ Contoh Website Organisasi untuk Jadi Referensi

Pembuatan tabel

Bootstrap memiliki berbagai macam kemudahan untuk membuat tabel dengan penulisan kode yang lebih singkat, jelas, dan mudah dipahami. Cukup tambahkan kode pada atribut class saja. Berikut cara menggunakan bootstrap dalam pembuatan tabel. 

<table class=”table table-stripped”> atau  <table class=”table table-hover”>  atau <table class=”table table-responsive”>

Penambahan button

Cara menggunakan bootstrap yang selanjutnya adalah untuk pembuatan button. Kamu bisa menuliskan perintah pada atribut class, 

.btn

.btn-primary” untuk tombol berwarna biru

.btn-danger”  untuk tombol berwarna merah

.btn-warning” untuk tombol berwarna kuning

.btn-secondary” untuk tombol berwarna abu-abu

.btn-success” untuk tombol berwarna hijau

Memunculkan alert

Untuk pembuatan alert atau notifikasi, bisa kamu tuliskan kode yang hampir serupa dengan button di atas. Yang perlu diubah hanyalah perintah “.btn” menjadi “.alert” saja. Fungsi dari alert ini adalah sebagai informasi dan indikasi bahwa ada pesan penting atau proses yang tidak beres. 

Pembuatan tampilan gambar

Yang terakhir, kamu bisa menampilkan elemen gambar dengan berbagai jenis bentuk. Berikut contoh penulisannya.

class=”img-thumbnail”>

<img class=”img-responsive”> atau <img class=”rounded”> atau <img 

Kelebihan dan Kekurangan Bootstrap

bootstrap adalah
Photo by Canva Studio from Pexels

Setelah mengetahui apa itu bootstrap hingga cara menggunakannya, tak lengkap rasanya jika kamu belum memahami daftar kelebihan dan kekurangan bootstrap. Tapi, tak perlu khawatir. Sebab Jagoan Hosting telah merangkum kelebihan dan kekurangan bootstrap melalui ulasan di bawah ini.

Kelebihan Bootstrap

Fleksibel

Kelebihan pertama bootstrap adalah fleksibel. Dimana di setiap pengembangannya dapat dilakukan dengan mudah oleh developer menggunakan sebuah frame, sehingga bisa membangun website menjadi lebih cepat, mudah, dan efisien.

Responsive design

Kelebihan selanjutnya dari bootstrap adalah desainnya responsif. Dimana saat ini kebutuhan aplikasi berbasis web yang dapat diakses di berbagai perangkat menjadi prioritas dari sisi user experience.

Baca juga: Apa Itu Firebase? Jenis, Fungsi, Plus Minus, dan Fiturnya

Cek Konten Lainnya:
Cloud Firestore, Database Dokumen Baru untuk Pengembangan Aplikasi

Mudah digunakan

Kemudahan penggunaan bootstrap membuat proses pengembangan tampilan website menjadi lebih mudah, proses maintenance-nya pun sangat simple dan terstruktur.

Struktur JavaScript

Kelebihan terakhir yang dimiliki bootstrap adalah mendapat support dari library JavaScript untuk mengembangkan produk aplikasi dengan tampilan menarik dan interaktif. 

Kekurangan Bootstrap

Meskipun memiliki banyak kelebihan, bootstrap adalah framework yang juga mempunya nilai minus dalam beberapa aspek, seperti:

  1. Terlalu fokus pada coding sehingga membuat programmer kurang kreatif untuk mendesain website yang diinginkan.
  2. Minim gambar sebab bootstrap masih menggunakan CSS3.
  3. Belum mampu untuk menampilkan tampilan website yang sama pada seluruh browser, sehingga hanya beberapa saja yang tampilannya akan sesuai dengan layar perangkat.

Sob, bootstrap adalah framework yang memungkinkan kamu untuk membuat situs web utuh dengan tampilan keren. Tak perlu rumit-rumit, bootstrap juga bisa banget loh dipakai dalam pengembangan website sederhana seperti website toko online untuk go online bisnis kamu atau website sebagai portofolio. 

Sampai sini, sudahkah kamu menemukan jawaban dari pertanyaan di atas? Yup, kelebihan dan kekurangan bootstrap adalah beberapa hal yang bisa menjadi konsiderasi apakah kamu memerlukan framework ini dalam pembuatan website.

Namun, tak ada salahnya juga apabila kamu ingin mencoba kerangka kerja open-source berikut, terlebih jika kamu masih awam di dunia developer. 

Nah, tapi kalau ngomongin soal hosting dan domain pasti udah nggak awam lagi kan buat para developer? Ini sih sudah jadi kebutuhan mutlak untuk mendukung produktivitas kalian.Gimana enggak, kalian pasti tidak bisa lepas dari yang namanya website dan segala resourcenya, seperti dukungan hosting dan domain terbaik. Untuk itu pastikan kalian memilih penyedia hosting dan domain terbaik, yaitu Jagoan Hosting!

Dengan berlangganan hosting dan domain dari Jagoan Hosting, semua project pasti aman terkendali. Kamu pun jadi bisa lebih nyaman mengerjakan setiap proses yang harus kamu lalui hingga project selesai! Yuk, tunggu apa lagi segera berlangganan cloud hosting terbaik sekarang juga! 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like
DBMS
Read More
Kenali DBMS: Arti, Jenis, Fungsi, Komponen, dan Contoh
DBMS adalah sebuah software pengelolaan serta pengoperasian program dan data yang diminta oleh banyak pengguna. Jadi jika kamu…
Read More
Coba 3 Photoshop Actions Gratis Ini, Biar Fotomu Makin Kece!
Diera serba digital ini, mengabadikan sebuah momen penting atau berharga sudah tidak lagi sulit. Kapanpun dan dimanapun kamu…