Hai, Sobat Jagoan! Redis adalah sistem penyimpanan data berbasis memori (in-memory) yang sangat cepat dan sering digunakan sebagai cache, message broker, atau database. Redis sangat populer karena ringan dan cepat, sehingga cocok untuk aplikasi berskala kecil hingga besar.
Mengapa Redis Populer?
Redis (REmote DIctionary Server) tidak hanya populer karena cepat, tapi juga karena fitur-fiturnya yang fleksibel dan bisa diterapkan di berbagai skenario teknis. Berikut alasan utama banyak pengembang dan perusahaan memilih Redis:
- Performa Tinggi: Redis menyimpan seluruh datanya di RAM (memori utama), bukan di hard disk. Karena itu, semua operasi seperti read dan write berlangsung dalam hitungan milidetik. Ini menjadikannya sangat ideal untuk aplikasi real-time seperti: Aplikasi chat, Live analytics, Game leaderboard, Session management di web apps
- Struktur Data yang Kompleks: Redis bukan hanya key-value biasa. Redis mendukung berbagai tipe data seperti: String, List, Set, Sorted Set, Hash, Stream, Bitmaps, HyperLogLogs, dan Geospatial Indexes.
Dengan dukungan ini, Redis bisa digunakan untuk skenario yang lebih kompleks seperti menyimpan daftar tugas, user sessions, log event, dan sebagainya. - Persistensi Opsional: Meskipun Redis adalah in-memory, kamu bisa mengatur persistensi data ke disk menggunakan dua metode: 1) RDB (Redis Database Backup): Snapshot data secara berkala. 2) AOF (Append Only File): Mencatat semua perintah yang mengubah data, lalu bisa di-replay saat Redis restart.
Ini membuat Redis bisa digunakan untuk data semi-persisten seperti session, konfigurasi, dan cache data penting. - Replication dan High Availability: Redis mendukung: Master-Slave Replication (Redis Replication), Sentinel untuk automatic failover, Redis Cluster untuk scaling horizontal.
Fitur ini sangat penting untuk skala besar atau sistem yang membutuhkan ketersediaan tinggi (high availability). - Kaya Integrasi: Redis mudah digunakan dengan berbagai bahasa pemrograman populer seperti: PHP, Python, JavaScript (Node.js), Java, Go, Ruby. Dan banyak framework web (seperti Laravel, Django, Express.js) menyediakan integrasi Redis bawaan untuk caching, session, queue, dan lain-lain.
Step 1: Buat Koneksi SSH VPS
Pertama, buat koneksi SSH ke VPS kamu melalui terminal. Jika menggunakan sistem operasi Windows, kamu bisa menggunakan PuTTY.
Detail informasi awal layanan kamu bisa diakses seperti pada Informasi Awal Layanan VM.
Step 2: Perbarui Sistem
Sebelum mulai, pastikan sistem kamu dalam kondisi terbaru.
sudo apt update && sudo apt upgrade -y
Step 3: Instal Redis
Redis sudah tersedia di repositori resmi Ubuntu, jadi kamu bisa langsung instal lewat perintah:
sudo apt install redis -y
Step 4: Aktifkan dan Jalankan Redis
Setelah Redis terpasang, kamu perlu mengaktifkannya agar langsung berjalan saat sistem menyala.
sudo systemctl enable redis-server
sudo systemctl start redis-server
sudo systemctl status redis-server
Penjelasan:
- enable = Redis akan otomatis berjalan saat kamu menyalakan komputer/server.
- start = Redis akan dijalankan sekarang juga.
- status = Kamu akan melihat status Redis sedang berjalan “active(running)”

Step 5: Coba Redis
Selanjutnya, periksa apakah Redis benar-benar bisa menerima perintah, dengan masuk ke CLI Redis.
redis-cli
Setelah masuk, coba ketikkan:
ping
Kalau Redis kamu berjalan dengan baik, maka akan membalas dengan:
PONG
Untuk keluar dari CLI Redis, jalankan:
exit

Mengatur Password untuk Redis
Secara default, Redis tidak memerlukan autentikasi. Untuk meningkatkan keamanan, sebaiknya atur password supaya hanya pengguna yang mengetahui password yang dapat mengakses Redis.
Step 1: Buka file konfigurasi redis
sudo nano /etc/redis/redis.conf
Step 2: Temukan baris berikut:
# requirepass foobared
Step 3: Hapus tanda # dan ganti foobared dengan password yang kuat. Contoh:
requirepass SandiKuat123!
Step 4: Simpan dan tutup file
Step 5: Restart layanan redis.
sudo systemctl restart redis
Step 6: Uji autentikasi
redis-cli
Ketika mencoba perintah tanpa autentikasi.
set key1 "nilai"
Output:
(error) NOAUTH Authentication required.

Setelah autentikasi:
auth SandiKuat123!
set key1 "nilai"
get key1
Output:
“nilai”

Mengizinkan Koneksi Remote (Opsional)
Secara default, Redis hanya menerima koneksi dari localhost. Kalau kamu ingin mengakses Redis dari komputer lain, caranya sebagai berikut.
Step 1: Buka file konfigurasi Redis
sudo nano /etc/redis/redis.conf
Step 2: Temukan dan ubah baris di bawah ini.
bind 127.0.0.1 ::1
menjadi:
bind 0.0.0.0 atau bind ip-server-kamu
Step 3: Simpan dan tutup file.
Step 4: Restart layanan Redis.
sudo systemctl restart redis
Step 5: Kalau menggunakan UFW, izinkan port 6379.
sudo ufw allow 6379/tcp
sudo ufw reload
Step 6: Uji dari komputer lain.
redis-cli -h IP_Server_Redis -p 6379
Ganti IP_Server_Redis dengan alamat IP server Redis kamu. Begini contoh kalau berhasil melakukan koneksi remote di terminal Windows lokal.

Menonaktifkan atau Mengganti Nama Perintah Berbahaya
Beberapa perintah Redis dapat digunakan untuk menghapus data atau mengubah konfigurasi. Untuk mencegah penyalahgunaan, kamu bisa menonaktifkan atau mengganti nama perintah-perintah tersebut.
Step 1: Buka file konfigurasi Redis
sudo nano /etc/redis/redis.conf
Step 2: Tambahkan baris berikut untuk menonaktifkan perintah:
rename-command FLUSHDB ""
rename-command FLUSHALL ""
rename-command CONFIG ""
rename-command SHUTDOWN ""
rename-command DEBUG ""
Atau untuk mengganti nama perintah:
rename-command CONFIG "konfigurasi_aman"
rename-command SHUTDOWN "matikan_redis"
Step 3: Simpan dan tutup file.
Step 4: Restart layanan Redis.
sudo systemctl restart redis
Step 5: Uji perubahan.
redis-cli
auth SandiKuat123!
konfigurasi_aman get requirepass
Output:
1) “requirepass”
2) “SandiKuat123!”
Dengan langkah-langkah di atas, Redis sudah terpasang dan siap digunakan di sistem Ubuntu-mu. Redis kamu juga akan lebih aman dan dapat diakses sesuai kebutuhan Kamu bisa lanjut belajar menggunakan Redis untuk caching, menyimpan data, atau keperluan lainnya.
Troubleshooting
Kalau koneksi remote kamu gagal, coba kamu ubah juga bagian:
protected-mode yes
menjadi:
protected-mode no
Kalau ada yang masih bikin bingung, hubungi Tim Support Jagoan Hosting via Live Chat atau Open Ticket ya, Sob!
Pengantar Redis adalah sistem basis data berkinerja tinggi dan open-source yang berfungsi sebagai cache in-memory dan penyimpanan data. Redis dapat Read more
Pengantar Setelah sebelumnya kamu telah berhasil belajar mengaktifkan Redis di Hosting milikmu. Saat ini kamu akan belajar untuk memasang Redis Read more
Halo sob, kali ini kita akan menggunakan redis cache di wordpress nih. Apa sih Redis Cache itu? Redis adalah sumber Read more
Redis merupakan sistem penyimpanan data berbasis in-memory yang sangat cepat dan bersifat open-source. Fungsinya terutama untuk menyimpan data dalam bentuk Read more