- Lazy load adalah sebuah teknis untuk menunda assets load, yang biasanya gambar atau iframe, sampai aset ini benar-benar dibutuhkan.
- Dengan lazy load, kamu bisa mengurangi jumlah byte yang harus diambil saat pertama kali membuka page. Ini menjadikan user experience terasa lebih cepat.
- Browser modern sudah support atribut loading=”lazy” di tag < img > dan < iframe >. Kamu tinggal tambahkan atribut ini ke image yang tidak perlu muncul segera.Kalau mau kontrol yang lebih smooth, gunakanlah IntersectionObserver.
Sob, kamu harus tahu ada teknik bernama lazy load! Apa itu? Jadi, ini teknik yang menunda pemuatan aset, biasanya gambar atau iframe sampai aset itu benar-benar dibutuhkan
Contoh kasusnya seperti ketika pengguna menggulir ke bagian tersebut.
Dengan teknik, halaman awal bisa tampil lebih cepat karena browser tidak mendownload semua gambar sekaligus.
Mau Website Keren dengan Budget Terbatas?
Nggak perlu modal besar buat punya website profesional. Hosting Murah Jagoan Hosting kasih kamu semua yang dibutuhkan. Cocok untuk pelajar, freelancer, UMKM, bahkan pemula sekalipun. Plus support nonstop 24 jam
Kenapa Kamu Perlu Pakai Lazy Load?
Namun Sob, kenapa kamu memerlukan lazy load image ini?
Kalau situsmu banyak gambar seperti portofolio, e-commerce atau blog. Setiap gambar yang dimuat saat awal akan menambah waktu buka halaman dan konsumsi data.
Lazy load mengurangi jumlah byte yang harus diambil saat pertama kali membuka halaman. Inilah yang membuat pengalaman pengguna terasa lebih cepat dan penggunaan data lebih hemat.
Implementasi sederhana juga tersedia langsung di HTML modern.
Beberapa Manfaat yang Bisa Kamu Dapatkan?
- Percepatan tampilan awal (faster first paint): Hanya aset penting yang dimuat lebih dulu.
- Penghematan kuota pengguna mobile: Gambar di bawah fold tidak diunduh sampai diperlukan.
- Potensi perbaikan Core Web Vitals (LCP): Dengan memprioritaskan konten utama, metric seperti Largest Contentful Paint bisa jadi lebih baik bila diterapkan bijak.
Cara Paling Sederhana untuk HTML native (loading=”lazy”)
Browser modern sudah mendukung atribut loading=”lazy” di tag <img> dan <iframe>.
Cukup tambahkan atribut ini ke gambar yang tidak perlu muncul segera.
Contohnya:
html
| <img src=”foto-produk.jpg” alt=”Produk keren” loading=”lazy” width=”800″ height=”600″> |
Keuntungannya, sangat mudah dan tidak perlu library.
Namun ada kekurangannya juga, yaitu perilaku dan jarak pemicu bisa sedikit berbeda antar browser, jadi tetap uji pada beberapa perangkat.
Jika Butuh Kontrol yang Lebih, Gunakan IntersectionObserver
Kalau kamu ingin kontrol lebih halus seperti prefetch sedikit sebelum gambar masuk viewport, atau lakukan lazy pada container scrollable. Gunakan saja IntersectionObserver.
Konsepnya, lihat kapan elemen mendekati viewport, lalu ganti data-src menjadi src.
Contohnya:
html lazy load images
| <img data-src=”foto-lazy.jpg” alt=”Lazy” width=”800″ height=”600″ class=”lazy”> <script>const imgs = document.querySelectorAll(‘img.lazy’);const io = new IntersectionObserver((entries, observer) => { entries.forEach(entry => { if (entry.isIntersecting) { const img = entry.target; img.src = img.dataset.src; img.classList.remove(‘lazy’); observer.unobserve(img); } });}, { rootMargin: ‘100px’ }); imgs.forEach(img => io.observe(img));</script> |
Disini, rootMargin memungkinkan memuat sedikit sebelum gambar betul-betul terlihat, sehingga pengalaman terasa mulus. IntersectionObserver direkomendasikan untuk kontrol tingkat lanjut.
Bagaimana dengan lazy load jquery?
Ada plugin jQuery lama yang melakukan lazy loading, tapi pendekatan modern. Seperti dengan native loading atau IntersectionObserver yang lebih ringan dan lebih efisien.
Pakai jQuery hanya bila arsitektur situsmu masih sangat tergantung pada jQuery dan migrasi bukan pilihan saat ini.
Jika memungkinkan, migrasi ke metode native atau vanilla JS akan mengurangi beban skrip.
Dengan catatan, coba gunakan plugin hanya sebagai fallback bila diperlukan.
Ada juga tips nih lazy tidak merusak SEO/UX:
- Jangan lazy gambar yang masuk viewport pertama: Gambar yang langsung terlihat harus dimuat normal agar LCP tidak terlambat.
- Tetapkan width dan height atau gunakan CSS aspect-ratio: Ini mencegah layout shift (CLS) saat gambar dimuat.
- Gunakan srcset dan format modern: Pastikan fallback dan gambar ukuran sesuai perangkat agar tidak memuat file terlalu besar.
- Uji di perangkat nyata dan laporkan Core Web Vitals: Kadang lazy yang salah konfigurasi malah menunda LCP, uji dan amati metriknya.
- Hati-hati pada carousels dan elemen tersembunyi: Beberapa teknik penyembunyian, misal opacity:0 tetap bisa memicu pemuatan. Pahami bagaimana browser memperlakukan elemen tersembunyi.
Contoh Strategi Sederhana untuk Sebuah Halaman E-commerce
Ini beberapa contoh untuk kamu menerapkan strategi dalam membuat e-commerce page:
- Muat hero image dan gambar di viewport tanpa lazy.
- Pasang loading=”lazy” untuk daftar produk di bawahnya.
- Untuk gallery produk besar, gunakan IntersectionObserver dengan rootMargin: ‘200px’ supaya gambar mulai dimuat sebelum terlihat.
- Pantau LCP dan CLS setelah diterapkan. Jika LCP memburuk, berikan pengecualian pada gambar yang berkontribusi pada LCP.
Adapun beberapa kesalahan yang bisa membuat lazy backfire:
- Menunda pemuatan hero image (gambar utama) sehingga LCP jadi lebih lama.
- Mengandalkan plugin tua tanpa mempertimbangkan biaya eksekusi JS di perangkat lambat.
- Tidak mengatur reserve space (width/height) sehingga terjadi layout shift.
Sob, selalu ingat bahwa lazy loading itu tool, bukan solusi otomatis untuk tiap masalah. Pakailah dengan benar, maka ia akan mempercepat tampilan awal dan menurunkan konsumsi data.
Kalau dipakai sembarangan, ia bisa menunda elemen yang penting dan merusak metrik performa.
Mulai dari loading=”lazy” untuk yang sederhana, dan naik ke IntersectionObserver bila butuh kontrol. Dan juga selalu ukur hasilnya lewat Core Web Vitals.
Kalau kamu pakai hosting Jagoan Hosting, pastikan juga server dan CDN mendukung praktik optimasi gambar agar hasilnya maksimal.
FAQ
Apakah lazy loading aman untuk SEO?
Aman bila tidak diterapkan pada gambar utama yang menentukan LCP. Mesin pencari tetap bisa membaca gambar yang di-lazy dengan benar.
Apakah lazy load cocok untuk semua jenis website?
Cocok untuk situs dengan banyak gambar, tapi tidak ideal untuk elemen kritis seperti hero image atau banner utama.
Kenapa gambar tidak muncul setelah mengaktifkan lazy load?
Biasanya terjadi karena kesalahan script, atribut data-src tidak sesuai, atau elemen tidak terdeteksi oleh observer.
Apakah lazy load bisa dipakai di browser lama?
Bisa dengan polyfill atau metode JavaScript khusus, meski native support lebih stabil di browser modern.
Mana lebih efektif, native atau JavaScript?
Native lebih ringan, tapi JavaScript menawarkan kontrol lebih detail untuk perilaku pemuatan.
Siap Bikin Website Kamu Ngebut? Coba Sekarang, Sobat!
Sob, ayo sekarang coba layanan hosting Indonesia yang cepat dan terjangkau, hanya di Jagoan Hosting. Juga dapatkan dukungan Support via WhatsApp 24/7 untuk bantu setup, troubleshooting, dan optimasi.
Ini karena keunggulannya jelas, performa SSD untuk loading cepat. Panel kontrol yang mudah dipakai sehingga kamu langsung paham.
Sertifikat SSL gratis untuk keamanan, backup berkala untuk aman dari kehilangan data, dan integrasi cepat dengan WordPress atau toko online.
Butuh bukti nyata? Layanan ini juga menjanjikan uptime stabil dan bantuan teknis langsung lewat WhatsApp kapan pun diperlukan. Cocok kalau kamu butuh solusi cepat tanpa ribet.


