Linux Virtual Machine adalah sistem operasi virtual berbasis Linux yang fungsinya untuk uji coba aplikasi hingga otomatisasi infrastruktur. Fungsi tadi memungkinkan karena VM berjalan di atas hypervisor.
Namun sudahkah kamu tau apa saja fitur-fiturnya, kekurangannya, hingga kapan saat yang tepat untuk menggunakannya? Plus kenapa banyak orang yang mempercayakan VM? Kalau belum tau jawabannya, mari simak dulu artikel berikut!
Jangan Asal Pilih VPS, Kenali Dulu Kebutuhanmu
Setiap project butuh resource berbeda. Yuk pelajari cara membaca spesifikasi VPS agar nggak overkill atau underpower!Pelajari Tips Memilih VPS Sekarang!
Apa itu Linux Virtual Machine?
Istilah VM mungkin masih terdengar baru bagi beberapa orang, khususnya pemula yang masih belajar dasar koding. Namun VM artinya adalah sistem operasi virtual untuk kebutuhan deploy hingga uji coba aplikasi.
Salah satu sistem operasi yang sering ditayangkan menjadi VM adalah Linux. Dengan menggunakan VM, otomatis kamu gak perlu instal Linux di perangkat host.
Lalu bagaimana OS bisa berfungsi dengan baik? Kuncinya ada pada software yang menjalankannya, yaitu Hypervisor. Berkat software tersebut, perangkat host (utama) dapat mengoperasikan berbagai sistem operasi secara virtual sekaligus.
Sebagai contoh, jika kamu ingin menjalankan Ubuntu di Windows, maka tinggal pilih software yang mendukungnya, seperti VMware, VirtualBox, dan KVM.
Komponen Penting Virtual Machine
Bier lebih mudah mengikuti pembahasan pada artikel ini, ada baiknya berkenalan dulu dengan tiga komponen utama penyusun VM serta fungsinya masing-masing. Berikut penjelasan lebih lengkapnya:
1. Host Machine (Mesin Host)
Host machine adalah perangkat utama yang digunakan untuk menjalankan sistem operasi virtual.
Contoh host machine adalah komputer atau laptop kamu sendiri. Kalau mau menggunakan komputer atau laptop sebagai host machine, pastikan perangkat tersebut punya sumber daya yang memadai.
Pasalnya, nanti sumber daya seperti RAM, penyimpanan, dan CPU harus dibagi dengan sistem operasi guest. Kalau memaksa menggunakan Linux virtual machine pada perangkat yang pas-pasan, dikhawatirkan akan mengganggu performanya.
2. Guest OS
Guest OS adalah sistem operasi tamu. Pasalnya sistem operasi tersebut berjalan di atas sistem operasi host.
Kalau ingin menggunakan VM Linux, maka guest OS yang dipilih bisa seperti Fedora, Debian, CentOS, atau Ubuntu. Meski tidak menguasai perangkat fisik, guest OS mampu bekerja seperti sedang dipasang pada perangkat sendiri.
3. Hypervisor
Hypervisor adalah komponen yang fungsinya sebagai pemisah antara sistem operasi guest dari host machine. Komponen ini memungkinkan virtualisasi OS tanpa khawatir bakal mengacaukan sistem operasi utama.
Hypervisor juga berfungsi mengatur alokasi sumber daya supaya guest OS dapat bekerja maksimal. Terdapat dua macam hypervisor yang wajib kamu tau, yaitu:
- Bare-Metal Hypervisor: Biasanya digunakan di skala besar, seperti data center atau enterprise yang membutuhkan kinerja tinggi. Contohnya Microsoft Hyper-V.
- Hosted Hypervisor: Konfigurasi lebih mudah dan penggunaannya untuk uji coba atau desktop. Contohnya VirtualBox dan Parallels Desktop.
Kelebihan Linux Virtual Machine
Setelah tau lebih dalam soal komponen penyusun VM, pastikan kamu tau apa saja kelebihan menggunakan VM untuk berbagai proyekmu, di antaranya:
1. VM yang Terisolasi
Sistem terisolasi memisahkan virtual machine untuk Linux dari host agar host tetap terlindung dari masalah semasa uji coba atau serangan malware.
2. Multi-tenancy
Fitur ini memungkinkan akses banyak pengguna ke sumber daya yabg sama pada satu server.
3. Sifatnya Portabel
Arti portabel adalah sifatnya mudah dipindahkan dari satu perangkat je perangkat lain tanpa perlu melakukan konfigurasi rumit dari awal.
4. Optimasi Sumber Daya
Fitur ini membantu supaya sumber daya yang digunakan pada perangkat lebih efisien. Caranya dengan membagi sumber daya host ke beberapa mesin sesuai kebutuhan.
Kekurangan Linux Virtual Machine
Meski punya kelebihan tersendiri, menggunakan VM tetap ada kekurangannya. Pertimbangkan hal ini biar tak asal saat memilih platform VM:
1. Biayanya Bisa Lebih Mahal
Terkadang menggunakan VM bisa lebih mahal daripada menginstal langsung pada server fisik. Ini sangat mungkin bagi kebutuhan perusahaan skala besar.
2. Membutuhkan Sumber Daya Besar
Kebutuhan sumber daya bergantung pada permintaanmu. Semakin banyak aplikasi yang harus dipasang, otomatis sumber daya yang dibutuhkan menjalankan VM pun bertambah besar.
3. Kompatibilitas Terbatas
Pada beberapa kasus, menggunakan VM menyebabkan masalah kompatibilitas pada perangkat yang menggunakan sistem lama.
4. Ketergantungan pada Host
Semua pada VM bergantung pada host, termasuk stabilitas. Kalau host mengalami masalah fatal, itu mungkin membuat guest OS ikut mengalami failover juga. Maka penting backup berkala agar mudah memulihkan data.
Kapan Menggunakan VM?
Dengan segala kelebihan dan kekurangan yang tadi disebutkan, pastikan kamu juga mengetahui kapan waktu yang disarankan menggunakan platform VM. Berikut beberapa contoh kasus penggunaan VM:
- Menjalankan Server Virtual: Linux masih banyak dipakai untuk mengoperasikan server virtual (VPS) oleh provider hosting. Hal ini karena Linux menawarkan skalabilitas dan stabilitas tinggi.
- Lingkungan Pengembangan yang Aman: Lingkungan VM bersifat terisolasi, sehingga kegagalan di dalamnya tak akan mengganggu sistem utama.
- Uji Coba Keamanan: Setelah aplikasi berhasil dibuat, kamu juga bisa menggunakan fitur ini untuk memastikan keamanannya terjaga sebelum rilis.
- Wadah Edukasi: Dengan menggunakan VM, pemula bisa ikut mempelajari struktur dan cara kerja Linux tanpa perlu menginstal sistem operasi tersebut.
Rasakan Kelebihan Linux untuk Bisnismu Sekarang!
Yuk manfaatkan kekuatan Linux untuk kesuksesan bisnismu. Cocok untuk memaksimalkan pengelolaan bisnis ERP, e-learning, dan masih banyak lagi. Biar kamu bisa memanfaatkan kekuatan Linux secara praktis, Jagoan Hosting punya solusi siap pakai, yaitu VPS Murah.
VPS Murah berbasis Linux ini menyediakan pilihan distribusi yang beragam, dari CentOS, Debian, Ubuntu, dan Rocky. Tidak hanya itu, VPS kami juga menggunakan infrastruktur skalabel, uptime tinggi, serta perlindungan demi kelancaran performa bisnis.
Kamu bakal dapat akses kontrol penuh untuk kustomisasi sesuai kebutuhan. Nah, ternyata menggunakan Linux virtual machine saja tidak cukup, pastikan maksimalkan performa bisnis dengan VPS Indonesia dari Jagoan Hosting sekarang!
VPS Bukan Sekadar Kapasitas, Tapi Juga Keandalan!
Banyak faktor yang mempengaruhi performa VPS, mulai dari uptime, dukungan teknis, hingga jenis virtualisasi. Kenali semuanya sebelum memilih!Pelajari Faktor Penting dalam Memilih VPS!
FAQ
Bagaimana cara mendapatkan Linux virtual machine?
Kalau mau mendapatkan VM berbasis Linux, kamu bisa gunakan software yang relevan, misalnya VMware atau VirtualBox. Platform tersebut punya teknologi virtualisasi yang stabil dan tangguh.
Apakah VM aman digunakan?
Ya, aman. VM menggunakan sistem terisolasi agar kerusakan dari dalam atau luar tidak memengaruhi sistem lain. Bahkan kamu bisa memperkuat lagi keamanannya lewat konfigurasi sistem.
Apa saja distro Linux yang bisa digunakan di VM?
Banyak sekali, mulai dari CentOS, Debian, Ubuntu, Alma dan Rocky. Dengan pilihan yang beragam, kamu bisa mengerjakan berbagai macam. Misalnya proyek pengembangan web menggunakan Ubuntu.
Apa keunggulan Linux virtual machine dibandingkan Windows VM?
Daripada Windows, Linux cenderung hemat biaya, ringan, dan lebih stabil. Hal ini karena sifatnya open source, sehingga pas untuk kebutuhan scripting, pengembangan, hingga server. Kalau Windows cocoknya untuk software spesifik yang berjalan di Windows.
Apakah VM bisa untuk pemula?
Tentu bisa. Pengembang resmi VM ini punya dokumentasi lengkap supaya siapa pun, termasuk pemula, bisa memahaminya. Bahkan pemula tanpa pengalaman teknis sekali pun bisa mempelajarinya dengan mudah.