Membangun Kesuksesan Startup dengan Memperkuat Budaya Perusahaan

culture company

Siapa bilang budaya perusahaan hanya dimiliki oleh perusahaan besar dengan ribuan karyawan dan jutaan pelanggan mereka? Tidak ada yang menjamin bahwa perusahaan rintisan tidak dapat berkembang baik saat mereka memiliki budaya perusahaan yang baik. Startup atau perusahaan rintisan memang diciptakan dari beberapa orang dengan latar belakang yang pastinya berbeda-beda. Bahkan keahlian yang tidak sama, yang tidak jarang membuat startup dengan cepat memutuskan untuk menutup bisnis mereka. Tapi apa jadinya jika startup saja mampu membangun budaya untuk perusahaan mereka. Tentu saja ini akan lebih baik. Lalu apa saja yang perlu dipersipakan untuk menciptakan budaya perusahaan yang baik:

  1. Visi dan Misi Startupmu Tentu Harus Jelas

Tidak ada yang bisa mengalahkan betapa kuatnya sebuah visi sebagai pondasi perusahaan. Memiliki visi dan tujuan yang sama jelas akan memudahkan bagi semua anggota di dalam startup itu bekerja. Bukan hanya dalam menciptakan produk, tapi juga dalam menjalankan sistem perusahaan. Misi pun akan mendukung berjalannya tim di dalam startup. Pastikan untuk mendapatkan banyak pendapat untuk menemukan 1 tujuan yang sama di dalam startup.

  1. Didukung Komunikasi yang Lancar

Visi yang jelas akan memudahkan kita dalam berkomunikasi dengan sesama anggota di dalam tim startup. Bahkan startup dengan ide yang sangat unik adn briliant pun tidak akan berjalan, saat antar anggota tim tidak saling berkomunikasi dengan baik. Meski memiliki posisi atau keahlian yang berbeda di dalam tim, semua anggota berhak untuk menyalurkan pendapat mereka, berhak untuk berbicara, di dengar dan mendengarkan. Ada kalanya, dalam 1 tim memiliki banyak perbedaan, misalnya ada orang yang memiliki kepribadian introvert, dimana mereka tidak bisa banyak berbicara dan mengungkapkan pendapat mereka dengan mudah. Tapi ada pula anggota tim yang extrovert, dimana mereka lebih mudah untuk bergaul, berbicara di depan umum dan bahkan memulai sebuah perkenalan. Setiap anggota harus dipastikan saling mengenal dengan baik agar bisa berkomunikasi dengan baik pula.

  1. Ketahui Setiap Pribadi Anggota Timmu

Banyak keuntungan yang akan didapatkan saat kita saling mengenal apa dan bagaimana pribadi setiap anggota tim di dalam startup. Kita akan lebih mudah menentukan dan menggunakan gaya komunikasi kepada mereka. Kita pun akan lebih mudah dalam bekerja secara tim dengan mereka. Banyak cara yang bisa digunakan untuk mengetahui bagaimana pribadi setiap orang di dalam tim. Tapi tidak ada yang lebih baik, ketimbang kita mengenal mereka secara personal atau mengenal lebih dekat mereka. Cobalah untuk saling berkomunikasi secara personal, mengenal mereka melalui cerita mereka, dan bahkan memahami mereka dari banyak sisi akan memudahkan kita berkomunikasi dengan mereka.

  1. Membiasakan untuk Mengikuti Peraturan

Startup memang dikenal sebagai perusahaan modern yang bahkan tidak kaku dengan banyaknya peraturan dan birokrasi. Tentu saja banyak anak muda yang memilih untuk bekerja di startup karena terkesan lebih santai tapi tetap menghasilkan. Tapi tahukah Anda? Sebuah peraturan dibuat untuk memberikan kemudahan untuk jalannya sebuah sistem. Tidak ada larangan untuk bersikap bebas di dalam perusahaan rintisan, tapi tetap perhatikan, bahwa sebuah peraturan akan membantu startup berjalan dengan lebih baik. Peraturan di dalam perusahaan tetaplah harus dibuat. Karena tidak semua orang setuju dengan 1 peraturan, itu sebabnya harus ada pendapat yang diutarakan di dalam sebuah tim startup. Ini akan membantu kita untuk saling menghargai peraturan yang sudah dibuat bersama.

  1. Terapkan Reward dan Punishment

Startup memang menciptakan solusi untuk permasalahan di seitar kita. Tapi tidak meninggalkan apa yang ada di dalam startup itu sendiri. Ada banyak kepala, ada banyak hati yang dikerahkan untuk menghasilkan sebuah solusi yang bermanfaat besar. Jadi bukan hal yang aneh lagi saat reward harus ada di dalam startup. Salah satu reward atau penghargaan paling sederhana adalah ucapan “Terima kasih” telah bekerja dengan giat dan membantu dalam banyak hal. Bukan Cuma reward, tapi punishment atau hukuman pun harus tetap ada. Bagaimana mungkin sebuah sistem di dalam perusahaan tetap berjalan dengan baik saat sebuah kesalahan dibiarkan tanpa adanya peringatan. Contoh paling sederhana adalah saat salah satu anggota yang terlambat dalam meeting yang sudah dijadwalkan sebelumnya. Punishment membantu setiap startup untuk bisa berjalan dengan baik, tanpa merugikan siapapun.

Bagaimana? Sudah menemukan celah yang belum dilengkapi oleh Startupmu? Jangan tunda untuk melengkapinya sekarang juga. Banyak startup yang gagal karena meremehkan hal kecil di dalam sistem perusahaan mereka.

Cek Konten Lainnya:
[SPOILER FREE!] Ini 7 Alasan Nonton Attack on Titan: The Final Season
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like
Read More
Tak Cukup Skill Public Speaking Saja, Pitchdeck Jadi Sarana untuk Menceritakan Solusi Startupmu
Tahun 2017 merupakan tahun dimana calon startup berlomba untuk segera meluncurkan produk mereka ke pasar, dan melihat masyarakat…
Tipe digital marketer
Read More
6 Tipe Digital Marketer Yang Manakah Diri Anda?
Digital marketer adalah mereka yang menggunakan digital marketing untuk mempromosikan brand atau produknya. Digital marketing menjadi heboh dan…