Azure DevOps bisa dibilang sebagai satu pemberhentian untuk berbagai aplikasi Microsoft. Lewat alat ini, kamu bisa mengakses fitur seperti Visual Studio, .NET, Azure dan lainnya dengan mudah. Pilihan yang wajib coba kalau kamu sering berurusan dengan alat-alat tersebut.
Tetapi apakah kamu membutuhkan alat ini? Bagaimana cara menggunakannya? Apa saja isi layanannya? Setelah membaca sampai akhir, kamu akan tau jawaban pertanyaan-pertanyaan tersebut!
Jangan Asal Pilih VPS, Kenali Dulu Kebutuhanmu
Setiap project butuh resource berbeda. Yuk pelajari cara membaca spesifikasi VPS agar nggak overkill atau underpower!Pelajari Tips Memilih VPS Sekarang!
Sekilas tentang Azure DevOps
Azure DevOps adalah layanan dari Microsoft yang berisi alat-alat untuk membangun aplikasi. Banyak alat yang terintegrasi di dalamnya dengan harapan memudahkan developer, manajer proyek, dan kontributor untuk saling bekerja sama.
Dengan demikian mereka bisa saling berkolaborasi mengembangkan aplikasi. Selain itu, pengerjaan aplikasi di sini cenderung bisa lebih efisien karena adanya dukungan pipeline yang terotomatisasi.
Azure sendiri menyediakan dua tempat untuk bekerja. Ada tempat di cloud dan ada juga di server. Tergantung dari kamu mau memilih platform yang seperti apa. Namun berikut perbedaan keduanya:
- Azure DevOps Services: Berbasis cloud dan dikelola oleh Microsoft, memiliki skalabilitas tinggi, ada dukungan update otomatis resmi, hingga akses dari mana saja asalkan terhubung internet
- Azure DevOps Server: Berbasis server yang diinstal sendiri di infrastruktur pribadi, mengandalkan maintenance dan update dari tim pribadi, dan skalabilitas terbatas.
Layanan yang Tersedia di Azure DevOps
Ada beberapa alat yang bisa kamu akses dari layanan ini. Namun bagi pengguna gratis, alat-alat yang tersedia lebih sedikit daripada pengguna yang berlangganan. Memang apa fungsi masing-masing alat tersebut? Berikut penjelasannya!
- Dasbor: Fungsinya sebagai papan kontrol dan monitor dari proyek yang sedang berlangsung. Lewat alat ini, kamu bisa mengatur personalisasi tampilan proyek, monitoring proses kemajuan, hingga mengidentifikasi potensi masalah.
- Wiki: Alat ini berfungsi sebagai sumber dokumentasi yang lengkap. Di dalamnya kamu bisa menemukan catatan penting yang berkaitan dengan pembangunan proyek. Alat ini cocok didalami pemula supaya lebih terbiasa menggunakannya.
- Agile Boards: Agile adalah alat yang berfungsi merencanakan hingga monitoring proyek. Di sini kamu bisa menyusun alur kerja dengan visual yang menarik, hingga memantau kemajuan tim dengan bantuan papan Kanban atau Scrum.
- Repository: Kamu bisa mengelola kode di alat ini. Selain itu, alat ini juga mendukung kolaborasi antar tim dalam mengembangkan proyek.
- Pipelines: Fungsinya untuk mengotomatisasi pembangunan, pengujian hingga perilisan proyek. Dengan begitu kamu gak perlu pusing mengurus pengembangan proyek dari awal.
- Test Plans: Alat ini bermanfaat membuat hingga menguji proyek. Pilihannya bisa secara manual maupun otomatis. Dengan melakukan pengujian yang komprehensif, kamu bisa mendapatkan hasil pengujian yang akurat.
- Artifacts: Gunanya untuk membagikan paket ke sesama anggota tim. Misalnya paket NuGet, npm, Maven).
Keuntungan Menggunakan Azure DevOps
Layanan ini membantu meringankan tugas-tugas developer yang cenderung ekstensif. Dengan mulai menggunakan layanan ini di pembangunan proyekmu, maka ada beberapa keuntungan yang didapat, seperti:
1. Integrasi yang Lengkap
Keunggulan ini yang membuat banyak orang menggunakannya. Hanya dengan satu layanan DevOps saja, kamu sudah bisa mengakses berbagai alat canggih untuk pembangunan proyek.
2. Fleksibilitas dan Skalabilitas
Layanan ini bisa digunakan untuk membangun proyek kecil maupun besar. Hal ini karena fleksibilitasnya yang tinggi. Selain itu kamu juga bisa melakukan skalabilitas untuk meningkatkan kinerja seiring berkembangnya proyek.
3. Kemudahan Kolaborasi
Fitur-fitur seperti Boards akan memudahkan sesama anggota tim untuk berkolaborasi mengerjakan proyek yang sama. Hanya dengan fitur tadi, kamu bisa melakukan monitoring kinerja anggota dan memudahkan koordinasi antar tim.
Kekurangan Azure DevOps
Apa pun itu pasti juga punya kekurangan, termasuk layanan ini pula. Biar kamu bisa mengantisipasi dari awal, ada baiknya kenali kekurangan dari layanan ini, di antaranya:
1. Biaya
Bagi tim atau perusahaan yang masih berkembang, biaya menjadi pertimbangan yang cukup berat. Meskipun ada akun gratis, fiturnya sangat terbatas dan mungkin akan membatasi pengembangan proyekmu pula.
Sedangkan jika ingin menggunakan akun berbayar, maka biayanya bisa meningkat seiring banyaknya fitur yang digunakan.
2. Manajemen yang Sedikit Rumit
Mengingat banyaknya fitur yang terintegrasi, maka tantangan yang paling utama adalah manajemen yang cukup rumit. Kamu mungkin harus mendalaminya selama beberapa waktu agar tidak salah konfigurasi. Tetapi jika sudah bisa, maka manajemen ini bisa lebih mudah.
Contoh Penggunaan DevOps Azure untuk Pembangunan Pipeline
Pembangunan pipeline tidak selalu mudah. Oleh karenanya layanan ini hadir untuk meringankan tugasmu, sehingga kamu bisa fokus mengembangkan proyek saja. Sebagai ilustrasi, berikut contoh implementasinya:
- Developer memodifikasi kode sumber proyek.
- Lalu, developer meng-input kode sumber tadi ke Repository dan berkas konfigurasi web.
- Nantinya sistem Test Plans akan membuat rancangan proses pembuatan proyek hingga menjalankan pengujiannya.
- Berikutnya Pipeline akan menyebarkan artefak proyek secara otomatis dengan menggunakan nilai konfigurasi khusus.
- Pipeline juga akan membagikan artefak ke Layanan Aplikasi.
- Kemudian Application Insights akan menganalisis data-data yang ada untuk mengukur kinerja proyek.
- Terakhir, tim pengembang tinggal mengelola informasi yang didapat. Informasi tersebut berguna untuk meningkatkan layanan dan memperbaiki bug.
Yuk Deploy Aplikasi Kamu dengan VPS Jagoan Hosting
Pipeline dalam Azure memang canggih dalam menyederhanakan proses pengujian hingga deploy aplikasi. Biar prosesnya semakin optimal, yuk deploy aplikasi kamu di server VPS kami yang terisolasi.
Jagoan Hosting punya VPS Murah dengan uptime 99.9% yang cocok jadi tempat ideal di mana kamu punya kontrol penuh atas lingkungan server. Butuh kapasitas spesifik? Sampaikan saja pada tim support WhatsApp kami yang online 24/7.
Tetapi kalau mau layanan anti ribet, kami menyediakan Cloud Managed Services yang harganya lebih hemat daripada menyewa tim IT sendiri. Nanti kami yang bakal urus semuanya. Yuk permudah pengelolaan Azure DevOps di Jagoan Hosting sekarang!
VPS Bukan Sekadar Kapasitas, Tapi Juga Keandalan!
Banyak faktor yang mempengaruhi performa VPS, mulai dari uptime, dukungan teknis, hingga jenis virtualisasi. Kenali semuanya sebelum memilih!Pelajari Faktor Penting dalam Memilih VPS!
FAQ
Berapa biaya Azure DevOps?
Tidak ada biaya yang dikenakan untuk 5 pengguna dasar. Namun kamu akan dikenakan biaya untuk fitur tertentu, misalnya untuk mengakses Artifacts atau Pipelines.
Apakah pemula bisa menggunakan Azure DevOps?
Tentu saja. Siapa pun bisa menggunakannya. Namun mungkin butuh waktu lebih lama untuk mengadopsi fitur-fitur dan segala layanan yang tersedia di dalam. Jika sudah terbiasa, pasti bakal lebih cepat untuk menggunakannya.
Apa saja layanan utama di Azure DevOps?
Beberapa layanan utama yang terdapat di dalamnya meliputi Boards, Pipelines, Artifacts, Test Plan, hingga Repos. Masing-masing punya kegunaan yang berbeda.
Apa keuntungan DevOps bagi developer?
Banyak sekali keuntungannya. Dengan alat yang terintegrasi ini memungkinkan developer untuk saling berkolaborasi, memudahkan manajemen proyek hingga otomatisasi dengan dukungan pipeline.
Apakah Azure DevOps mendukung berbagai bahasa pemrograman?
Ya. Banyak bahasa pemrograman yang didukung oleh alat satu ini, termasuk di antaranya Java dan Python. Bahkan alat ini juga mendukung framework populer, misalnya Node.js, .NET, dan lainnya.