Apa itu Usability Testing Website? Manfaat, Metode & Langkah

usability testing

Mengembangkan sebuah website dengan beragam ide dan inovasi baru bisa jadi sebuah strategi untuk menarik minat pengguna. Namun, bagaimana caranya agar kamu bisa tahu bahwa gebrakan tersebut sudah cukup ideal atau tidak? Di sini, usability testing adalah penentunya. By the way, pernah dengar apa itu usability testing, Sob?

Pada artikel kali ini, Jagoan Hosting akan membahas seputar metode usability testing. Langsung simak penjelasan lengkapnya di bawah ini, ya!

Apa itu usability testing?

Pengertian usability testing adalah sebuah proses untuk mengevaluasi antarmuka atau user experience (UX) terhadap website ataupun software agar bisa digunakan dengan mudah oleh pengguna.

Biasanya proses usability testing adalah proses yang dilakukan para UX developer dengan melibatkan sejumlah  pengguna, untuk dilakukan evaluasi bagaimana proses dari awal sampai akhir experience mereka selama menggunakan berbagai perintah di website ataupun software.

Proses ini dirasa sangat penting dan tak boleh terlewatkan karena user experience merupakan aspek penting dalam peluncuran website ataupun software.

Perbedaan usability testing dengan user testing

Produk website, software, dan lainnya pasti butuh pengujian sebagai bahan evaluasi untuk kita tahu apakah sudah sesuai atau belum. User testing dan usability testing adalah sama-sama hal penting dalam proses evaluasi. Tetapi terdapat beberapa perbedaan pada keduanya, apa saja kah perbedaan antara usability testing dan user testing?

Usability testing

Usability testing adalah pengujian yang dilakukan agar kita mengetahui user experience dari desain produk di website atau software. Usability testing adalah proses yang biasanya dalam evaluasinya dilakukan oleh UX researcher atau juga melibatkan sample pengguna.

Misalnya dalam sebuah evaluasi halaman sebuah website, beberapa pengguna diminta untuk menjalankan beberapa perintah yang ada di website tersebut, apakah pihak pengguna dapat menggunakan produk secara mudah atau justru mengalami kesulitan.

Nah, itulah yang disebut contoh usability testing. Jadi, dapat disimpulkan bahwa usability testing adalah proses yang bertujuan untuk mengetahui apakah user experience yang dibuat sudah sesuai dan memudahkan pengguna. Jika pengguna tidak dapat menggunakannya secara intuitif, produk tersebut akan dikembangkan lagi sampai mencapai tujuannya.

Cek Konten Lainnya:
Apa itu OSI Layer? Fungsi, 7 Lapisan, & Cara Kerjanya

Baca juga: Apa itu Selenium? Tools Auto Testing Web Apps Terbaik

User testing

Sementara user testing adalah pengujian yang dilakukan agar kita bisa mengetahui apakah desain produk sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna. Jadi perbedaan yang paling terlihat antara usability testing dan user testing adalah dari segi tujuannya.

Ambil contoh sederhana, saat memasak mie instan, di dalam kemasan tertera proses dari awal sampai akhir pembuatan mie instan. Jika kita bisa melakukan sesuai instruksi pada kemasan dan berhasil membuat mie instan dengan baik, maka itulah user testing, dalam artian lain, sesuai kebutuhan penggunaan.

Meskipun perbedaan antara proses usability testing dan user testing terbilang tipis, tetapi kedua proses ini sama-sama penting dalam evaluasi. Jika hanya menjalankan user testing saja, maka website kita bekerja dengan baik tapi pengguna website tidak bisa menggunakannya secara intuitif.

Contohnya, ada kotak dialog dengan pilihan “Sudah” dan “Belum”, tapi setiap kotak dialog diberikan warna yang tidak konsisten, maka bisa saja secara fungsi tiap kotak dialog sudah berfungsi dengan baik, tetapi pengguna jadi kebingungan dan berujung pada pemilihan yang tidak sesuai dengan keinginannya, pada akhirnya akan menurunkan user experience.

Mengapa usability testing penting dilakukan?

Setelah mengetahui beberapa pengertian dan perbedaan antara usability testing dan user testing, selanjutnya Jagoan Hosting akan merangkum alasan mengapa usability testing penting dilakukan.

1. Membantu menyelesaikan masalah internal perusahaan

Metode usability testing adalah proses yang memungkinkan kamu dapat mengevaluasi berbagai macam perintah yang diterapkan di website atau software yang kemudian akan berdampak pada pemilihan ide untuk penerapan lebih efektif dan efisien.

Karena metode ini berdasarkan user experience, maka dengan metode usability testing bisa menghasilkan data yang akurat dan tidak bias.

2. Menghemat waktu dan tenaga

Karena metode usability testing adalah tentang user experience, maka output evaluasi ini berbentuk pendapat dari para sampel pengguna, dan kamu dapat menarik kesimpulan untuk mengembangkan berbagai ide demi mencapai tujuan.

3. Mengetahui kendala pada website

Metode usability testing adalah proses menganalisa apa hal-hal yang perlu diperbaiki dan diperlukan oleh website atau software mu. Nah, ini juga dapat membantumu mengetahui masalah ataupun kendala yang kemungkinan bisa terjadi di kemudian hari yang nantinya sebagai bahan evaluasi untuk website, Sob.

4. Membantu perusahaan lebih sukses

Sekali lagi, usability testing adalah proses yang bertitik fokus pada user experience, yaitu kepuasan pengguna. Apabila user experience bagus, maka mereka akan betah menggunakan website maupun software tersebut dan berdampak pada review baik terhadap websitemu.

Baca juga: Ngintip Seluk Beluk Profesi UI/UX Designer: Profesi Kece Masa Kini

Macam-macam metode usability testing

Berikut adalah macam-macam metode usability testing yang bisa dilakukan.

Cek Konten Lainnya:
Pengertian Backlink, Manfaat, Fungsi & Cara Dapatnya

1. In-House usability testing

In-House usability testing adalah pengujian testing yang pelaksanaannya dilakukan secara jarak jauh, dapat melalui koneksi internet maupun telepon.

Metode ini dilakukan baik dari pihak UX researcher atau sampel pengguna dan moderator berada di satu tempat dengan melakukan evaluasi produk yang sama dengan memanfaatkan koneksi jaringan internet atau telepon.

Baca juga: Product Manager Wajib Tahu! Bagaimana Analisa dan Testing Produk

2. Moderated remote usability testing

Moderated remote usability testing adalah pengujian yang dilakukan secara remote (jarak jauh) oleh kita pihak pengelola dan pihak penguji.

Pihak penguji akan melakukan analisis, beberapa bentuk pengujian, melakukan tanya jawab dan membuat kesimpulan yang solutif untuk mengevaluasi website kita. Karena proses dari metode ini dilakukan secara remote, maka harus disediakan pihak yang sudah berpengalaman, seperti peneliti dan juga ahli.

3. Unmoderated remote usability testing

Unmoderated remote usability testing adalah proses yang dilakukan pengujian tanpa pengawasan langsung. Pihak penguji bisa melakukannya secara remote dari rumah, menggunakan perangkat masing-masing untuk membuka website atau software yang diuji.

Untuk sebuah evaluasi yang optimal, metode ini mengharuskan penguji memberikan pertanyaan yang harus benar-benar spesifik yang berguna untuk komunikasi dan juga keputusan selanjutnya.

Langkah-langkah melakukan website usability testing

Nah Sob, sebelum melakukan usability testing pada website yang sedang kamu kembangkan, kamu perlu melakukan langkah-langkah penting di bawah ini.

1. Tentukan bagian website yang akan diuji

Oke Sob, pertama kamu perlu tentuin dulu nih bagian mana sih yang ingin kamu uji. Jadi, tahapan pertama usability testing adalah pertimbangkan isi, fitur, desain dan hal-hal yang berhubungan serta menjadi kendala utama dari websitemu.

2. Rancang tugas yang ingin diuji dalam tes

Kamu bisa melanjutkannya dengan merancang tugas terkait hal apa saja yang ingin kamu uji. Apa yang saja yang ingin kamu tingkatkan lagi? Dan pertanyaan-pertanyaan lainnya. Ambil contoh, jika pengguna dapat memahami fungsi tombol dan fiturnya tetapi eksekusinya tidak bisa berjalan dengan baik, maka kamu dapat melakukan usability testing.

3. Siapkan prototipe

Next, siapkan sebuah prototype. Prototype ini merupakan bentuk awal dari websitemu sebelum melewati evaluasi untuk penyempurnaan. Prototype juga berguna agar kamu bisa lebih mudah mengetahui bagaimana respon dari pengguna terhadap website, mengenai fitur dan workflow yang diluncurkan.

4. Tentukan parameter keberhasilan

Menentukan parameter untuk keberhasilan pengujian adalah cara mengetahui apa saja yang sudah dan juga belum berhasil serta mana saja yang masih perlu diperbaiki sebagai upaya untuk penyempurnaan produk website.

Ada 3 parameter yang dapat dijadikan fokus, yaitu:

  • Efektifitas, seberapa mudah setiap pengguna mencapai tujuan yang diinginkan.
  • Efisiensi, seberapa lama waktu yang dibutuhkan pengguna untuk mencapai tujuan output.
  • Kepuasan, seberapa tinggi tingkat kepuasan pengguna selama menggunakan website, berkaitan dengan user experience.
Cek Konten Lainnya:
Perbedaan Vue Js vs React, Pilih yang Mana?

5. Siapkan skenario pengujian

Usability testing dilakukan dengan setidaknya ada 3 elemen dalam prosesnya, yaitu:

  • Pihak fasilitator,
  • Tugas atau hal yang harus diselesaikan pengguna, dan
  • Pengguna itu sendiri.

Setelah itu kamu dapat menyiapkan skenario pengujian dan kamu bisa tau apakah suatu fitur yang akan diluncurkan itu benar-benar memudahkan dan juga dipahami oleh pengguna atau tidak.

6. Tentukan partisipan yang akan diuji

Dalam menentukan calon pengguna, diperlukan beberapa pertimbangan. Ambil contoh, apakah calon pengguna tersebut benar-benar bisa mewakili kriteria target pengguna kamu. Kamu juga bisa meminta bantuan para peneliti dan ahli untuk mengisi bagian partisipan.

Karenanya kamu perlu merancang suatu perintah dan fitur sesuai dengan standar pengguna asli kita nantinya, agar mencapai tujuan.

7. Mulai tahap pengujian

Nah, jika sudah, kamu bisa mulai untuk melakukan tahap pengujiannya. Jangan lupa berikan instruksi yang jelas pada pengguna supaya dapat menghasilkan analisis yang baik dan mengarah ke tujuan kita.

Dengan begitu, kamu jadi tau apa yang dipikirkan para pengguna selama menggunakan website tersebut dan sebagai bahan evaluasi yang efektif dan efisien. Selain itu, kamu dapat menggunakan alat perekam untuk mendokumentasikan pengujian ini. Oh iya, jangan lupa meminta feedback dan pendapat mereka mengenai fitur websitemu, ya!

8. Analisis hasil data pengujian

Tahapan terakhir pada contoh usability testing adalah analisis hasil data yang terhimpun setelah kamu melakukan pengujian. Ini saatnya kamu mencatat dan melakukan analisa bersama dengan tim. Buatlah menjadi sebuah laporan yang terperinci. Jika  sudah, tentukan dan ambil solusi apa yang bisa kamu pakai guna mengatasi setiap masalah yang ada.

Dari tahapan-tahapan di atas, ada satu hal yang tidak boleh terlewatkan, yaitu memilih hosting terbaik. Tentunya website dengan user experience baik telah didukung oleh hosting berkualitas, seperti layanan Unlimited Hosting dari Jagoan Hosting.

Dengan memakai unlimited hosting dari Jagoan Hosting, kamu bisa menggunakan DIVI Premium Gratis yang dapat meningkatkan kualitas user experience website. Selain itu, jika terjadi masalah, Jagoan Hosting siap membantu untuk memberikan solusi! 

Nah, itu dia Sob penjelasan mengenai usability testing yang berhasil Jagoan Hosting rangkum kali ini. Bagaimana, jadi makin paham kan betapa pentingnya sebuah tahap uji coba bagi kelangsungan suatu bisnis? Selain melakukan usability testing, masih ada banyak cara yang bisa kamu terapkan. Apa saja? Cek selengkapnya pada ulasan-ulasan di bawah ini, ya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like
core web vitals
Read More
Core Web Vitals: Definisi, Metrik, dan Tools
User experience dalam website, seringkali jadi pertimbangan untuk menentukan peringkat website. Maka dari itu, pembelajaran tentang core web…
perbedaan ui dan ux
Read More
Ketahui Perbedaan UI dan UX Serta Contohnya
Dunia digital kini telah merambah ke banyak sektor, sehingga mendengar UI dan UX tentunya sudah tidak asing lagi.…