Cara Membuat Web Portofolio Paling Mudah dan Cepat

cara membuat portofolio web

Banyak orang yang mencari informasi mengenai bagaimana cara membuat website portofolio. Tidak mengherankan karena website memang bisa menjadi media yang sangat fleksibel saat ini, salah satunya sebagai tempat portofolio. 

Portofolio sendiri punya peran yang sangat besar terutama untuk orang yang berprofesi sebagai freelancer atau pekerjaan yang melibatkan hasil karya. Seiring berjalannya waktu, portofolio online pun semakin banyak peminatnya. 

Sebab tidak hanya mudah untuk diakses, portofolio online pun jauh lebih hemat biaya dan fleksibel untuk kamu gunakan. Lantas, bagaimana cara membuat portofolio web itu? 

Apa itu Website Portofolio?

website portofolio adalah

Pada dasarnya, portofolio adalah kumpulan dokumen dari seseorang, lembaga, organisasi, perusahaan atau lainnya. Isinya berupa seluruh pekerjaan yang sudah selesai. Pekerjaan tersebut tersusun secara rapi dan terorganisir 

Fungsi adanya portofolio adalah sebagai sumber informasi, pengalaman kerja, dan media dokumentasi dari pekerjaan yang sudah selesai. Portofolio pun bisa menjadi sarana untuk menunjukkan kemampuan atau keahlian atas bidang tertentu. 

Jika dulunya portofolio umum bersifat dokumen cetak, tapi sekarang sudah banyak muncul portofolio online. Portofolio tersebut bisa kamu buat dengan memanfaatkan platform digital seperti website. 

Website portofolio adalah sebuah situs yang di dalamnya terdapat informasi mengenai data diri, skill (kemampuan), dan hasil karya atau hasil kerja dari seseorang. 

Dengan memiliki website portofolio, kamu bisa menunjukkan hasil karya, hasil kerja, kemampuanmu dengan lebih leluasa, rapi, dan mudah untuk diakses. Website ini juga sangat membantu untuk mencari klien baru. 

Benefit Bikin Website Portofolio

manfaat buat portofolio web

Tidak hanya cara membuat website portofolio saja yang mudah, tapi kamu juga bisa mendapatkan banyak keuntungan dengan membuatnya. Berikut adalah berbagai keuntungan tersebut: 

1. Akses yang Mudah 

Berbeda dengan versi cetak, model portofolio yang online akan jauh lebih mudah untuk diakses oleh banyak orang. Alhasil, nama dan keahlianmu pun bisa semakin banyak orang ketahui. 

Tentu ini adalah hal yang sangat baik karena pekerjaan bisa lebih mudah untuk kamu dapatkan. Calon klien bisa dengan mudah melihatnya dan menilai apakah pekerjaanmu sesuai dengan yang mereka butuhkan. 

2. Efisien dan Fleksibel 

Kehadiran portofolio website juga membuat dokumentasi pekerjaan jadi lebih praktis, fleksibel, dan efisien. Sebab nantinya kamu bisa dengan mudah memperbarui, mengedit, mengurangi, atau menambahkan isinya dengan mudah. 

Cek Konten Lainnya:
Perbedaan VPS, Shared Hosting dan Dedicated server

Selain itu, website ini pun akan sangat menghemat waktu ketika kamu akan melamar pekerjaan. Kamu tidak perlu mengirimkan hasill kerjamu satu persatu melalui email. Sebagai gantinya, cukup masukkan saja URL web portofolio. 

3. Nilai Plus dari Pesaing 

Ketika memiliki portofolio online di website, secara tidak langsung sebenarnya kamu sudah menambah nilai plus daripada pesaing. Mengapa? Sebab, ini bisa menjadi pertanda kalau kamu siap untuk bekerja dan sudah memiliki portofolio yang rapi. 

Apalagi kalau nantinya website tersebut kamu buat dengan baik dan selengkap mungkin. Pasti orang akan lebih tertarik untuk melihat dan menyimaknya. 

4. Sebagai Modal Branding Diri 

Terakhir, adanya website portofolio juga bisa menjadi media untuk membuat branding diri yang bagus. Sebab, lewat web portfolio ini kamu bisa menunjukkan bagaimana profesionalitas mu di bidang pekerjaan yang kamu tekuni. 

Oleh karena itu, sebisa mungkin isi lah website tersebut dengan informasi yang lengkap dan bermanfaat. Nah, kalau kamu bertanya sebenarnya apa saja isi portofolio website? Jawabannya sangat banyak. 

Yang terpenting adalah kumpulan dari hasil karya atau pekerjaan yang sudah pernah kamu kerjakan. Kemudian masukkan juga pengalaman pekerjaan yang pernah kamu jalani lengkap dengan deskripsi dan tahun bekerja. 

Terakhir, masukan juga data diri secara lengkap sebagai bentuk personal branding. 

6 Cara Membuat Portofolio Website 

Setelah memahami apa itu portofolio, fungsi, dan manfaatnya, barulah kamu bisa membuatnya sendiri sesuai kebutuhan. Jangan khawatir akan kesulitan, karena sebenarnya proses ini tidak terlalu sulit dan bahkan bisa kamu lakukan sendiri. 

Inilah cara membuat web portofolio online selengkapnya yang bisa kamu ikuti: 

1. Cari dan Tentukan Nama Domain 

Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah mencari dan menentukan nama domain. Domain adalah alamat website yang memiliki ekstensi seperti .com, .org, .co.id, dan lain sebagainya. 

Ibaratnya domain adalah sebuah alamat yang membantu pengguna internet menuju website yang mereka kehendaki. Untuk membuat nama domain, syarat utama yang harus kamu ingat adalah harus original dan belum ada yang menggunakan. 

Selain itu, sebaiknya nama domain juga unik dan mudah untuk orang lain ingat. Dalam membuat nama domain, kamu juga jangan memasukkan unsur angka atau tanda baca agar lebih mudah untuk dieja. 

Terakhir, pastikan nama domain bisa kamu gunakan dalam waktu yang lama dan bisa menjadi representasi personal branding yang kamu jalankan.

2. Daftarkan Nama Domain  

Setelah menemukan nama domain yang tepat, cara membuat portofolio website selanjutnya adalah mendaftarkan domain tersebut. Untuk mendaftarkannya, kamu bisa meminta bantuan dari jasa domain website yang ada di internet. 

domain untuk portofolio

Saat ini ada banyak sekali penyedia domain dan hosting website seperti Jagoan Hosting yang menyediakan Domain Murah Indonesia. Tarifnya pun beragam, sesuai ekstensi domain yang kamu pilih, kamu bisa bebas memilih sesuai budget dan juga kebutuhan. 

Cek Konten Lainnya:
Bersiaplah! Sambut Aplikasi Whatsapp untuk Bisnis Online

3. Pilih Platform untuk Website dan Aktifkan 

Selanjutnya, kamu bisa memilih platform mana yang paling sesuai untuk kebutuhan portofolio. Ada banyak sekali platform yang tersedia dan memiliki keunggulan serta kelemahannya masing-masing. 

Berbagai platform tersebut adalah Drupal, Wix, Joomla, Blogger, Squarespace, dan WordPress. Selama ini, WordPress adalah CMS website yang banyak sekali penggunanya. 

Tidak heran, karena WordPress memang menawarkan banyak keunggulan daripada CMS lain. Nah, kamu pun bisa memilih menggunakan WordPress untuk portofolio website jika memang mencari platform yang fleksibel dan mudah. 

Setelah menentukan platform, kamu bisa lanjut dengan melakukan instalasi platform tersebut. Untuk instalasi, kamu bisa melakukannya secara manual atau dengan bantuan penyedia website hosting yang kamu gunakan. 

4. Pilih Tema Website yang Tepat  

Bagi sebuah web portofolio pribadi, penentuan tema atau template adalah hal yang sangat krusial. Sebab, hal ini akan sangat mempengaruhi user experience dari pengunjung website. Tampilan website tidak hanya harus keren atau cantik saja. 

Lebih dari itu, ada beberapa kriteria lain yang juga harus kamu perhatikan dalam pemilihannya. Kriteria tersebut adalah:

  1. User Friendly, sebuah website harus punya navigasi yang jelas agar pengunjung mudah untuk menggunakan serta mengoptimalkan fitur dan menu yang tersedia
  2. SEO Friendly, sebuah website harus bisa mendukung aspek mengenai Search Engine Optimization (SEO) agar bisa terindex oleh Google 
  3. Respon website, sebuah website harus responsif dan aksesnya cepat. Tidak hanya untuk pengunjung PC, tetapi pada perangkat lain seperti mobile dan tablet. 

Setelah memperhatikan hal tersebut, kamu bisa memilih tema yang sudah tersedia di WordPress. Jumlahnya pun sangat banyak. Untuk mencari dan memilihnya, kamu bisa masuk ke dashboard WordPress dan klik opsi Appearance. 

Pada menu tersebut, klik opsi Themes dan lanjutkan dengan klik opsi Add New. Kamu pun akan melihat banyak opsi tema dengan layout dan tampilan yang berbeda satu dengan lainnya. Silahkan pilih sesuai preferensi dan kebutuhan. 

Setelah menemukan tema yang sesuai, silahkan klik opsi Install dan Activate. Kemudian kamu bisa mengunjungi website untuk melihat seperti apa tampilan tema yang sudah diterapkan. 

5. Menginstall Plugin 

Jika kamu melihat contoh web portofolio lain yang ada di internet, salah satu hal yang bisa kamu amati adalah kehadiran fitur tertentu. Seperti misalnya tombol menuju media sosial, slider, galeri foto, map, dan lain sebagainya. 

Nah, untuk menambahkan fitur-fitur tambahan ini, kamu harus melakukan instalasi plugin terlebih dahulu. Untuk menginstalnya, kamu bisa melakukannya sendiri di halaman admin pada WordPress. 

Cek Konten Lainnya:
Kenali Perbedaan Software Developer dengan Software Engineer!

Cara untuk menginstall plugin pun tidaklah sulit, yaitu: 

  1. Buka halaman dashboard WordPress 
  2. Masuk opsi Plugin dan pilih opsi Add New 
  3. Kemudian cari plugin yang ingin kamu install dengan mencari namanya di kolom search 
  4. Setelah itu, klik opsi Install kemudian Activate supaya plugin tersebut bisa aktif. 

Ada banyak sekali jenis plugin WordPress terbaik yang bisa kamu gunakan untuk menambah fitur website. Beberapa rekomendasinya adalah Smush, Visual Portofolio, Contact Form, Jetpack, Akismet, Elementor, hingga Envira Gallery. 

6. Buat Halaman Profil atau About Me 

Cara membuat portofolio website terakhir adalah mengisi website portofolio dengan berbagai informasi yang penting seputar data diri. Agar lebih rapi, kamu bisa membuat halaman khusus profil atau About Me. 

Halaman ini sangat penting sehingga jangan sampai kamu lewatkan. Sebab, untuk calon klien dan HRD, bagian ini akan membantu meyakinkan mereka bahwa kamu adalah orang terbaik untuk bidang pekerjaan tersebut. 

isi web portofolio

Inilah beberapa informasi yang bisa kamu cantumkan dalam halaman profil di Website Portofoliomu: 

  1. Identitas diri: berisi mengenai profil kamu mulai dari nama, tempat tinggal, dan lain sebagainya. Usahakan pada bagian ini kamu memperkenalkan diri dengan cara yang seru dan engaging agar calon klien semakin mengenalmu
  2. Skill dan pengalaman: uraikan juga mengenai keahlian dan pengalaman pekerjaan yang pernah kamu jalani
  3. Kelebihan dan prestasi: jelaskan juga apa saja kelebihan kamu serta prestasi atau pencapaian yang sudah berhasil kamu dapatkan  
  4. Hasil karya atau pekerjaan: cantumkan juga berbagai hasil pekerjaan atau hasil karya terbaik yang sudah kamu selesaikan. Berikan juga penjelasan atau deskripsi dari karya tersebut. Tujuannya agar calon klien bisa yakin bahwa kamu adalah pilihan terbaik untuk pekerjaan tersebut 
  1. Informasi kontak: tampilkan juga kontak yang bisa calon klien hubungi jika ingin menggunakan jasa kamu. Bisa berupa nomor telepon, nomor WhatsApp, sosial media, email, dan lain sebagainya. 

Penutup 

Itulah sederet cara membuat web portofolio yang bisa kamu simak. Pada dasarnya, portofolio adalah hal yang sangat penting untuk seorang pekerja, terutama freelance. Oleh karena itu, sebaiknya kamu membuat web portofolio tersebut. Udah siap bikin portofolio? kamu bisa mulai dengan cek hosting murah unlimited yang sangat cocok untuk jenis website portofolio.

Apalagi portofolio website WordPress juga tidak sulit untuk dibuat, bahkan kamu pun bisa membuatnya sendiri secara otodidak. Tidak perlu memiliki keahlian khusus dibidang coding. Semoga bermanfaat dan selamat mencobanya sendiri ya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like
cara membuat website berita
Read More
Cara Membuat Website Berita: Panduan Lengkap & Contohnya!
Di tengah menjamurnya media digital, website berita adalah salah satu platform yang digunakan banyak orang. Untuk memanfaatkan momen…
Read More
Yuk Lebih Dekat dengan PHP Web Framework Laravel
Laravel merupakan salah satu Web Framework PHP yang bersifat gratis dan open-source. Banyak digunakan programmer sebagai bahasa pemrograman…