Berbagai Metode dalam Agile Development Method

Agile Development Method
Agile Development Method

Halo, Sob! Masih ingat kan kalau beberapa waktu lalu Jagoan Hosting pernah membahas tentang Agile Development Method atau Agile Software Development? Kalau sudah lupa, boleh mampir dulu ke artikel Agile Software Development di link ini ya, Sob!

Dalam artikel ini kita juga akan tetap membahas tentang Agile Software Development yang juga disebut dengan Agile Development Method.

Kali ini kita akan fokus pada jenis-jenis metode yang ada dalam Agile Development Method. Maka dari itu, biar kamu nggak bingung ada baiknya kamu membaca artikel Agile Software Development terlebih dahulu.

macam-macam agile development method
gambar dari unsplash

Kita bahas sedikit tentang Agile untuk menyegarkan ingatan kembali. Agile adalah model atau metode pengembangan perangkat yang menghasilkan hasil yang bernilai tinggi dan mampu beradaptasi dengan cepat dengan segala perubahan.

Prosesnya dilakukan dalam jangka waktu yang pendek oleh kelompok kecil. Agile Development Method atau Agile Software Development adalah sekelompok model atau metode agile. Kunci utama dari semua model agile adalah kerja sama tim. Selain itu, ada empat values yang wajib dijadikan pedoman dalam agile:

  1. Interaksi antaranggota kelompok lebih penting daripada proses dan alat.
  2. Perangkat yang berfungsi dengan baik dan bernilai tinggi lebih penting daripada dokumentasi yang lengkap
  3. Kolaborasi dengan klien lebih penting daripada negosiasi kontrak.
  4. Sikap tanggap lebih penting daripada mengikuti rencana.

Dalam Agile Development Method terdapat banyak model atau metode. Masing-masing metode memiliki karakteristiknya sendiri. Kamu bisa memilih metode agile yang paling pas dengan pekerjaan kamu. Beberapa metode yang paling banyak dikenal dalam Agile Development Method adalah:

Cek Konten Lainnya:
Cara Membuat Aplikasi Android Sendiri, Mudah untuk Pemula!

Scrum

Scrum adalah suatu kerangka kerja atau framework pengembangan atau rekayasa perangkat lunak. Scrum adalah salah satu model kerangka kerja yang menggunakan pendekatan agile. Model ini pertama kali diperkenalkan oleh Jeff Sutherland. Sama seperti metode agile lainnya, kunci utama dalam scrum adalah kolaborasi tim.

Anggota tim scrum bukan hanya berasal dari dunia teknologi. Biasanya anggota tim berasal dari berbagai latar belakang pekerjaan yang berbeda.

Para anggota ini tergabung menjadi satu untuk menjalankan perannya masing-masing dalam framework scrum yang dilakukan. Kamu bisa belajar tentang scrum dan peran-peran yang ada di dalamnya pada artikel ini.

Adaptive Software Development

Model agile yang satu ini dikenalkan oleh tokoh bernama Jim Highsmith. Model ini diciptakan untuk mengembangkan perangkat lunak dengan sistem yang kompleks menggunakan pendekatan agile.

Filosofi di balik model atau metode ini adalah kolaborasi anggota tim serta tim yang mampu mengatur dirinya sendiri. Sistem yang diterapkan dalam Adaptive Software Development adalah collaboration dan learning. Cara kerjanya meliputi:

  1. Fokus utama tim adalah klien dan pengguna yang memberikan masukan.
  2. Formal technique reviews yang dilakukan oleh tim.
  3. Postmortems dengan cara refleksi kinerja dan proses yang dilakukan oleh tim.

Dynamic Systems Development Method

Ciri khas dari model ini adalah penggunaan prototipe yang incremental. Dalam model ini perangkat lunak dikembangkan secara bertahap melalui proses perancangan, implementasi dan pengujian. Dynamic Systems Development Method menggabungkan elemen waterfall dengan filosofi prototyping. Tertarik menerapkan model ini? Perhatikan hal-hal ini dulu, Sob!

  1. Siapkan requirement
  2. Kebutuhan fungsional dan informasinya
  3. Pastikan kamu memperlihatkan perangkat lunak dan mendapatkan feedback dari klien
  4. Cek kembali prototipe
  5. Kembangkan perangkat lunak sesuatu prototipe

Feature Driven Development

Feature Driven Development menitikberatkan fitur dari perangkat lunak yang akan dibuat. Fitur ini akan menjadi fokus utama tim ketika mengembangkan perangkat lunak. Dengan begitu, ada beberapa kemudahan yang didapatkan dari model ini:

  1. Klien bisa menjelaskan sistem dan fitur yang diinginkan
  2. Mudah untuk dikelola dalam kelompok bisnis sesuai hierarki bisnis
  3. Desain dan kode lebih mudah diperiksa
  4. Biaya pengembangan perangkat lunak bisa disesuaikan dengan kebutuhan fitur dari klien
Cek Konten Lainnya:
Cari SSL Gratis? Ini 10+ Cara Mendapatkannya

Keempat model tadi adalah jenis-jenis model yang menggunakan pendekatan agile. Sebagai penyedia layanan hosting terbaik di Indonesia, Jagoan Hosting juga menerapkan pendekatan Agile Development Method untuk bisa menciptakan karya bernilai tinggi yang bisa kamu nikmati. Metode ini juga diterapkan agar kami bisa terus berinovasi di bidang teknologi terkini. Kalau kamu gimana, Sob? Tertarik untuk menerapkan salah satunya?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like
Apa itu Grafana
Read More
Apa itu Grafana? Fitur, Fungsi dan Kelebihannya 
Grafana merupakan platform open source yang punya peran penting untuk industri atau perusahaan. Platform ini terkenal fleksibel, sehingga…
Resiko Hacker
Read More
Waspada Sebelum Website Terkena Resiko Hacker Iseng
Masih ingat dengan kejadian beberapa e-commerce yang dibobol datanya? Iya, kehebohan itu sempat menggemparkan betapa nggak aman security…