A/B Testing: Pengertian, Fungsi, Manfaat dan Elemen

a/b testing adalah
Apa itu AB Testing

A/B testing adalah upaya pengujian yang dilakukan terhadap dua variasi halaman website. Tujuannya yaitu membandingkan kelebihan atau kekurangan pada masing-masing halaman. Sehingga, bisa menjadi evaluasi untuk meningkatkan traffic website.

Jika merasa traffic website menurun atau sedikit padahal design hingga konten yang dibuat sudah bagus, maka kamu bisa melakukan A/B testing untuk mengetahui penyebabnya. Yuk simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Apa itu A/B Testing?

Secara singkat, pada bagian di atas sudah kami singgung bahwa A/B Testing adalah sebuah langkah yang diterapkan untuk melakukan evaluasi dalam bentuk perbandingan. Perbandingan ini dilakukan pada halaman website, untuk mengetahui kelebihan dan kekurangannya.

Jadi, langkah untuk melakukan A/B Testing adalah hal yang penting dipelajari bagi para web developer. Karena untuk menilai sebuah pekerjaan pada pengelolaan website, akan lebih mudah dilakukan ketika ada perbandingan yang jelas.

Website sendiri tentu dibuat dengan tujuan sesuai dengan kebutuhan dan keperluan pengguna, baik pemilik maupun orang lain yang mengaksesnya. Nah untuk menjaga website tetap berjalan sesuai yang diharapkan, langkah seperti A/B Testing ini perlu dilakukan.

Jenis A/B Testing

Pembahasan pertama yang perlu kamu pelajari lebih dulu adalah jenis-jenis A/B Testing. A/B Testing adalah langkah yang dilakukan untuk berbagai macam tujuan, sehingga terdiri jenisnya pun juga bermacam-macam.

Cek Konten Lainnya:
Cara Proxy Spaces dengan Nginx di Ubuntu 16.04

Secara garis besar, ada dua jenis A/B Testing yang perlu kamu pelajari yaitu pengujian untuk pengalaman pengguna dan kedua adalah pengujian desain halaman. Lebih lengkap mengenai jenis A/B Testing tersebut bisa kamu pelajari seperti berikut.

1. Pengujian Pengalaman Pengguna

Pada jenis ini, fokus pengujian A/B Testing adalah interaksi pengguna, termasuk tata letak menu yang ada di dalam tombol.

Dari aspek-aspek tersebut, pengelola website bisa melihat perbandingan jelas antara dua model peletakan tombol dan dapat ditentukan mana yang lebih efektif.

2. Pengujian Desain Halaman

Sedangkan untuk jenis A/B Testing ini, kamu bisa membandingkan desain atau tampilan visual website yang dikelola. Pada jenis ini, tujuan A/B Testing adalah untuk mendapatkan tampilan terbaik mulai dari bentuk tombol hingga warna tampilan website.

Cara Kerja A/B Testing

Proses A/B Testing kerap dilakukan dalam konteks pemasaran online atau digital marketing. Jadi setelah melakukan perbandingan dengan jenis-jenis A/B Testing di atas, dapat diketahui model atau desain mana yang memberikan pengunjung lebih besar.

Kesimpulan dari langkah A/B Testing adalah data yang bisa kamu manfaatkan sebagai pedoman untuk mengembangkan website agar semakin efektif.

Jadi jika lebih sering dilakukan, kamu bisa mendapatkan banyak referensi tentang arah pengembangan website atau bahkan produk pemasaran lain yang lebih baik. 

Baca juga: Pengertian Maintenance Website, Cara, dan Tujuannya

Dedicated Hosting

Langkah-langkah Melakukan A/B Testing

Supaya tujuan dan manfaat A/B Testing dapat dirasakan, perlu mengikuti langkah-langkahnya dengan tepat. Dengan begitu, langkah-langkah A/B Testing adalah hal yang sangat penting kamu pelajari supaya lancar dalam menerapkannya.

1. Menentukan Variabel untuk Pengujian

Menentukan variabel yang ingin diuji pada langkah langkah A/B Testing adalah hal yang sangat penting dilakukan secara cermat. Untuk itu, kamu harus melakukan analisa dan membuat hipotesis aspek mana yang perlu dianalisa.

Cek Konten Lainnya:
Berikan Hadiah untuk Pelanggan di Akhir Tahun Agar Mereka Lebih Loyal

2. Memiliki Tujuan yang Jelas

Sulit menerapkan langkah A/B Testing dengan baik apabila kamu belum tahu tujuan apa yang ingin dicapai sebelumnya.

3. Menetapkan Variabel Pembanding

Langkah menetapkan variabel pembanding juga tidak kalah penting dilakukan dengan teliti. Untuk itu, kamu harus benar-benar paham mengenai pengertian, manfaat, tujuan, dan apa itu A/B Testing.

4. Tentukan Tolak Ukur Atau Kriteria Keberhasilan

Agar tahapan A/B Testing ini tidak terlalu lama, maka kamu harus memiliki indikator keberhasilan yang jelas.

5. Menjalankan A/B Testing

Proses menjalankan A/B Testing adalah langkah utama agar tujuan dan manfaat pengujian ini bisa dirasakan secara optimal.

6. Memeriksa Hasil Pengujian secara Berkala

Jika ingin hasil pengujian sesuai dengan tujuan, langkah penting dalam melakukan A/B Testing adalah memeriksa hasil pengujian secara bertahap.

7. Mengambil Keputusan Berdasarkan Hasil Pengujian

Jika semua langkah di atas sudah kamu lakukan, maka tinggal mengambil kesimpulannya saja. Dapat dilihat mana strategi yang lebih baik diterapkan, berdasarkan kriteria yang ada pada setiap variabel pengujian.

Baca juga: Social Engineering, Ini Pengertian dan Cara Pencegahannya

Manfaat Melakukan A/B Testing

Sebenarnya manfaat utama melakukan pengujian dengan langkah A/B Testing adalah menghemat biaya. Karena jika pengelola website mampu mengambil keputusan dan strategi secara tepat, maka hasil yang didapat pasti lebih efektif.

Karena dengan melakukan pengujian A/B Testing ini, dapat diketahui apa saja faktor yang berpengaruh pada kinerja website. Kamu dapat meningkatkan faktor yang memberikan dampak positif dan membuang aspek lain yang memiliki dampak negatif.

Manfaat A/B Testing adalah hal yang bisa sangat relatif, karena tujuan dilakukannya pengujian pasti berbeda-beda. Untuk itu, perlu kamu simak contoh penerapan A/B Testing dengan baik, beserta hasil apa saja yang bisa didapatkan.

Lantas, Apa Hasil yang Didapatkan dari A/B Testing?

Setelah melakukan A/B Testing berikut adalah hasil yang didapatkan: 

Cek Konten Lainnya:
Bagaimana Sih Digitalisasi Industri 4.0? Simak Ulasannya Berikut Ini

1. Meningkatkan Traffic

Meningkatkan jumlah pengunjung website merupakan salah satu contoh hasil yang didapat dari contoh penerapan A/B Testing. Semakin banyak orang yang mengakses website, artinya peluang untuk menaikkan tingkat penjualan juga semakin besar.

2. Meningkatkan Conversion Rate

Meningkatkan jumlah konversi, artinya akan ada rate lebih besar antara jumlah pengunjung dan pengunjung yang melakukan pembelian.

Sejalan dengan itu, diketahui bahwa salah satu tujuan atau hasil A/B Testing adalah meningkatkan penjualan, meski harus melewati tahap analisa dan perbandingan yang jelas lebih dulu.

3. Menurunkan Bounce Rate

Melakukan A/B Testing terutama pada jenis tampilan dan pengalaman pengguna, mampu menurunkan angka bounce rate. Dengan tampilan dan desain yang baik, pengunjung akan betah untuk mengeksplor informasi yang ada di website kamu.

4. Memudahkan Calon Pelanggan

Tujuan utama dari tahapan A/B Testing adalah memberikan kemudahan bagi pemilik dan pengelola website.

Di sisi lain, pengunjung ataupun calon pelangganmu juga akan mendapatkan kemudahan dengan menerapkan langkah-langkah A/B Testing.

Itu dia Sob penjelasan mengenai apa itu A/B testing dan bagaimana cara kerja serta langkah-langkahnya. Nah, jika kamu merasa traffic website masih kurang, segera lakukan A/B testing dan temukan penyebabnya.

Selain dari segi testing ataupun isinya, jika kamu ingin performa website lebih maksimal, maka pastikan kamu sudah memilih layanan Hosting Terbaik Sob.

Salah satu pilihannya adalah layanan Unlimited Hosting Terbaik dari Jagoan Hosting yang bisa kamu dapatkan dengan harga termurah mulai dari Rp 9.000/bulan dengan jaminan performa maksimal dengan pemakaian optimal, sesuai dengan kebutuhan jumlah visitor per bulan. Yuk cobain sekarang juga, Sob!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like
cara mengembangkan umkm
Read More
8 Cara Mengembangkan UMKM agar Sukses, Simak Strateginya!
Pelaku usaha kecil maupun menengah pada saat ini semakin dituntut untuk memahami cara mengembangkan UMKM. Sebab, terdapat berbagai…
google ads
Read More
Cara Buat Iklan di Google Ads (Panduan Lengkap)
Bagi pemilik bisnis tentu mengenal tentang Google Ads. Google Ads adalah metode iklan yang dinilai punya keuntungan yang…