Docker adalah teknologi container yang untuk manajemen aplikasi biar teratur. Untuk membuktikan kalau bisa mengoperasikannya secara profesional, kamu wajib mengantongi docker certification.
Kalau mau mendapatkan sertifikasi tersebut, tentu kamu harus mengikuti serangkaian ujian terlebih dulu. Penasaran apa saja topik yang akan diuji serta bagaimana persiapan yang harus dilakukan? Simak jawabannya di bawah ini!
Jangan Asal Pilih VPS, Kenali Dulu Kebutuhanmu
Setiap project butuh resource berbeda. Yuk pelajari cara membaca spesifikasi VPS agar nggak overkill atau underpower!Pelajari Tips Memilih VPS Sekarang!
Mengenal Docker Certification
Sertifikasi docker adalah sertifikat yang menunjukkan bahwa seseorang mampu mengoperasikan Docker secara profesional.
Nama resminya yaitu Docker Certified Associate (DCA). Namun bagi yang ingin memilikinya tentu tak bisa langsung mendapatkannya.
Kamu bisa mengantongi DCA kalau sudah mengikuti ujian sertifikasi yang sifatnya berbayar. Selain itu, pemilik DCA disarankan memiliki pengalaman minimal selama 6 bulan sampai 1 tahun
Nantinya ujian akan menilai kemahiran kamu dalam mengelola serta menyebarkan aplikasi berbasis kontainer.
Sertifikasi ini bakal membuka peluang karier yang lebih luas, karena keterampilan dan pengalaman kamu diakui secara resmi.
Topik yang Diuji
Kalau mau lulus sertifikasi dengan hasil maksimal, pastikan mengetahui topik-topik yang diujikan. Melansir dari beberapa sumber, kemampuan yang diuji umumnya seputar pengelolaan aplikasi berbasis kontainer, di antaranya:
- Kemampuan menjalankan aplikasi dari gambar yang terdapat di registri pusat
- Kemampuan manajemen klaster perusahaan
- Manajemen mesin docker (Konfigurasi dan maintenance)
- Praktik keamanan yang berkaitan dengan aplikasi berbasis container
- Kemampuan menggunakan alat-alat otomatisasi untuk kemudahan konfigurasi
- Kemampuan migrasi aplikasi dari lingkungan tradisional ke lingkungan berbasis kontainer
- Keterampilan dalam memecahkan masalah yang muncul
Keuntungan Memiliki Docker Certification
Mempunyai sertifikat ini akan memberikan banyak keuntungan, khususnya bagi kamu yang serius menekuni aplikasi berbasis kontainer. Kalau sudah mempunyai sertifikat ini, maka berikut adalah berbagai keuntungannya:
1. Peluang Lowongan Pekerjaan Lebih Luas
Beberapa Perusahaan mungkin mengharuskan kandidatnya mengantongi sertifikat resmi. Maka dengan memiliki Docker certification, peluang lowongan pekerjaan yang tersedia bisa lebih luas.
Asyiknya lagi, sertifikat ini juga berguna untuk posisi infrastructure engineer, DevOps engineer, cloud engineer, hingga software developer yang fokus pada Containerization.
2. Keterampilan Diakui Secara Profesional
Sertifikat membantu menunjukkan bahwa kemampuanmu benar terbukti secara resmi. Ini menjadi nilai tambah bagimu saat melamar pekerjaan. Dengan begitu kamu lebih menonjol dari kandidat lain saat mengikuti proses rekrutmen.
3. Pendapatan yang Lebih Besar
Memiliki sertifikasi membedakanmu dari karyawan biasa. Docker certification membuatmu lebih berharga, sehingga sangat mungkin mendapatkan pendapatan yang lebih besar daripada karyawan yang tak bersertifikasi.
4. Berstatus Docker Certified
Status ini memberikan keuntungan bagi yang memilikinya. Misalnya kamu jadi punya akses ke sumber daya yang lebih luas.
Bahkan terdapat peluang kolaborasi bersama pihak-pihak professional di luar sana. Otomatis kamu bisa punya personal branding yang semakin memukau.
Persiapan Mengikuti Docker Certification
Mengikuti ujian sertifikasi tentu sia-sia kalau kamu belum persiapan apa-apa. Supaya ujiannya berlangsung dengan lancar, pastikan kamu sudah mempersiapkannya dengan matang. Berikut hal-hal yang sebaiknya sudah terpenuhi sebelum mulai tes:
1. Memahami Model Soal
Pahami dulu model soal ujiannya supaya tidak kaget nantinya. Jumlah soalnya ada 55 nomor yang berbasis pilihan ganda atau PG.
Seluruh soal tersebut harus selesai dalam kurun waktu kurang lebih 90 menit. Nantinya kamu diminta untuk memilih dari jawaban yang sudah disediakan. Selama pelaksanaan ujian, kamu bakal diminta untuk menyalakan kamera supaya tim pengawas bisa memantau.
2. Memahami Kisi-kisi Resmi
Docker merilis kisi-kisi resmi yang bisa kamu akses gratis. Kisi-kisi ini membahas tentang topik yang diujikan dalam Docker certification. Beberapa dokumen yang bisa kamu gunakan di antaranya Docker Docs, DCA Study Guide, atau Docker Training dan Webinar.
3. Mengikuti Pelatihan secara Intensif
Kalau kamu tipe orang yang membutuhkan tutor untuk belajar, maka mengikuti pelatihan termasuk persiapan yang disarankan.
Sudah banyak pelatihan secara online yang tersebar di platform Coursera atau Udemy. Pilih tutor yang berpengalaman supaya pembelajaran berjalan secara sistematis dan mudah dipahami.
4. Eksperimen Langsung
Tak ada yang mengajarkan pengalaman langsung selain dengan bereksperimen sendiri. Cobalah menginstal Docker di computer kamu, lalu mulailah mengotak-atik isinya. Misalnya membuat kontainer, menjalankan Composer atau mengatur jaringan.
Dengan bereksperimen langsung, kamu bisa memahami seberapa jauh kemahiranmu di bidang ini. Plus kamu juga bisa menyadari kekuranganmu,
5. Gabung Komunitas Online
Banyak sekali komunitas online yang terbuka untuk pemula maupun profesional. Dengan bergabung ke komunitas, kamu dapat mempelajari pengalaman orang lain hingga menemukan tips-tips bermanfaat terkait pengelolaannya.
Beberapa komunitas yang disarankan meliputi Slack, Reddit, hingga Stack Overflow. Tidak hanya itu, kamu juga bisa ikut bertanya atau membuka sesi diskusi kalau menghadapi suatu masalah teknis.
Biaya Ujian Docker Certification
Biaya ujiannya tergantung dari provider serta lokasi kamu berada. Namun beberapa sumber menyebutkan kalau biayanya kurang lebih 195 USD atau Rp3,2 juta.
Biaya tersebut tentu bisa lebih murah kalau ada diskon tertentu. Kamu bisa berkonsultasi dengan penyedia layanan sertifikasi untuk mendapatkan biaya yang lebih kompetitif.
Tunjukkan Skill Docker Kamu Sekarang
Punya sertifikat tentu tak akan menyulap pengelolaan aplikasi kontainer seketika jadi maksimal. Tetap butuh infrastruktur hosting yang mendukung agar aplikasi kontainer berjalan dengan performa terbaik.
Pengelolaan aplikasi kontainer bisa semakin andal dengan VPS Murah Indonesia. Dengan VPS, kamu bisa atur sumber daya server sesuai kebutuhan. Plus sudah menggunakan SSD yang cepat. Gak usah khawatir soal masalah teknis, kami siap bantu 24/7 via WhatsApp.
Tetapi kalau butuh hosting sederhana untuk website, solusinya adalah Web Hosting Murah dari Jagoan Hosting. Tentunya sudah termasuk domain my.id dan sertifikat SSL gratis. Dengan menggunakan senjata yang mendukung, sertifikat docker kamu tentu gak sia-sia!
VPS Bukan Sekadar Kapasitas, Tapi Juga Keandalan!
Banyak faktor yang mempengaruhi performa VPS, mulai dari uptime, dukungan teknis, hingga jenis virtualisasi. Kenali semuanya sebelum memilih!Pelajari Faktor Penting dalam Memilih VPS!
FAQ
Apakah perlu pengalaman kerja sebelum ikut ujian DCA?
Idealnya minimal punya pengalaman kerja minimal 6 bulan. Tetapi ada juga pemegang sertifikat DCA yang belajar secara otodidak atau kursus online sebelum ikut ujian.
Berapa lama durasi ujian docker certification?
Durasi ujian biasanya berlangsung selama kurang lebih 90 menit, dengan soal berjumlah 55 pilihan ganda. Tetapi selama pelaksanaannya, kamu akan dipantau melalui webcam.
Apakah sertifikat DCA berlaku seumur hidup?
Tidak. Sertifikat ini hanya berlaku selama 2 tahun. Kalau ingin statusnya tetap aktif, kamu bisa memperbaruinya atau melakukan ujian ulang. Hal ini karena teknologi berbasis kontainer bakal terus berkembang seiring waktu.
Apakah ada ujian DCA gratis?
Ujian resminya sendiri berbayar. Tetapi tersedia ujian-ujian gratis dari pihak ketiga yang fungsinya sebagai simulasi. Kamu bisa mengikuti simulasi gratis tersebut agar lebih siap saat menjalani tes sesungguhnya.
Di mana tempat mengikuti ujian DCA?
Ujian dilakukan secara daring alias online. Kamu bisa mencari provider yang menawarkan ujian DCA untuk mendapatkan sertifikatnya. Jangan lupa siapkan perangkat dan koneksi internet yang lancar.