Apa itu Landing Page? Ini Cara Membuat & Bedanya dengan Website

landing page

Apakah kamu pernah dengan istilah dan pengertian Landing Page? Apa itu Landing Page? Lantas apa bedanya dengan Website? Nah, Kita akan bahas lebih lengkap tentang pengertian landing Page, Fungsi, tips membuat dan Tools untuk optimasi website landing page kamu.

Pengertian Landing Page

Pengertian Landing Page

Apa itu Landing Page? Landing Page adalah halaman yang dirancang khusus untuk mengarahkan user ke arah yang dinginkan secara spesifik, Misalnya : Laman khusus produk atau laman penawaran. Jadi bisa disimpulkan landing page adalah sebuah halaman khusus yang menjadi tujuan user dan berisi informasi lebih detail dan spesifik tentang produk, service, penawaran, dll. Sehingga bisa disimpulkan jika landing page merupakan laman yang dikhususkan untuk mindset marketing.

Jenis – Jenis Landing Page

  1. Landing Page Click Through, Jenis landing page ini memiliki informasi penjelasan tentang detail produk atau suatu penawaran yang lebih spesifik kepada user dan pelanggan. Misalnya sebuah laman yang berisi informasi khusus mengenai layanan atau knowledge produk dan dilengkapi dengan tombol call-to-action (CTA) yang terhubung langsung dengan halaman registrasi atau transaksi selanjutnya.
  2. Landing Page Lead Generation, Jenis landing page ini hampir sama dengan jenis Click Through, bedanya landing page ini dibuat lebih singkat, menarik, dan jelas. Dan berfokus pada konversi user atau dirancang khusus untuk mengumpulkan lead secara langsung. Misalnya mendapatkan promo, mendaftar untuk news letter berhadiah, dan kupon khusus.

Cara Landing Page Bekerja

Proses Kerja Landing Page

Bagaimana sebuah landing page bekerja? Misalnya kamu mempunyai sebuah layanan, Kamu menjelaskan secara spesifik, menarik dan jelas mengenai layanan kamu, kamu juga memberikan tombol call-to-action (CTA) pada landing page kamu yang terhubung langsung dengan halaman registrasi ataupun transaksi selanjutnya.

Disini Pengunjung akan mengisi formulir pada landing page yang kamu buat, karena mereka percaya konten yang mereka akses akan berharga bagi mereka, Kamu dengan senang hati memberikan penawaran khusus pada user yang telah mengisi formulir, Nah user tadi digunakan untuk upaya pemasaran kedepannya.

Cek Konten Lainnya:
26+ Jenis Jenis Website, Lengkap dengan Contohnya

Misalnya kamu mengunjungi landing page VPS Indonesia, Di laman tersebut menyediakan informasi lengkap soal VPS Indonesia dan dilengkapi dengan tombol pembelian.

Alur Penggunaan Landing Page

  1. Pertama, User berkunjung atau diarahkan pada landing page dengan call-to-action (CTA) formulir atau form pembelian
  2. Kedua, User mengisi data pada form sehingga yang awalnya pengunjung menjadi tamu.
  3. Ketiga, Informasi yang didapatkan dari form kemudian disimpan dalam basis data prospek kamu.
  4. Keempat, Informasi yang kamu dapatkan dapat dari data digunakan untuk upaya prospek pemasaran kedepannya.

Perbedaan Landing Page dan Website (Homepage)

Lantas apa perbedaan antara landing page dan website? Antara landing page dan website bisa diibaratkan sebuah acara pameran. Jika website merupakan sebuah pameran secara umum atau keseluruhan, Sedangkan Landing page adalah bagian dari pameran tapi memiliki tempat khusus dan tentunya yang dipamerkan spesifik atau jelas.

Jadi bisa disimpulkan hubungan antara website dan landing page adalah jika website merupakan laman keseluruhan yang ada, Sedangkan landing page adalah bagian dari website namun Landing page adalah laman khusus dan landing page hanya memiliki satu fungsi yang spesifik. Antara landing page dan Homepage memiliki karakteristik yang berbeda, Apa saja?

Ciri – Ciri Website (Homepage)

  1. Merupakan laman umum yang berisi semua informasi tentang website.
  2. Umumnya merupakan tampilan utama sebuah website.
  3. Adanya tombol navigasi yang menuju halaman penting di website.

Ciri – Ciri Landing Page

  1. Merupakan laman khusus yang spesifik.
  2. Memiliki Fungsi Khusus, Misalnya laman Produk, penawaran, services dll.
  3. Laman yang mengkhususkan pengguna untuk lebih fokus pada satu produk dan lekas melakukan transaksi.
  4. Mengajak pengguna untuk melakukan aksi sesuai Call To Action yang dibuat seperti Formulir, Newsletter, Pembelian Produk, dll.

Tips Membuat Landing Page

Sesuai dengan penjelasan diatas tadi jika landing page adalah sebuah laman yang dikhususkan untuk marketin, Maka dari itu kita harus membuat landing page sebaik mungkin agar para customer bisa tertarik untuk melakukan aksi sesuai CTA yang kamu buat. Nah Apa saja yang Dibutuhkan Dalam Membuat Landing Page Kamu?

1. Buat headline yang singkat, padat dan jelas

Landing Page adalah
Contoh Penggunaan Headline Jagoan Hostig

Headline menjadi kunci landing page kamu, Jika kamu membuat headline yang tidak singkat, padat, jelas dan menarik. Maka landing page yang kamu bisa dikatakan gagal. Karena hampir keseluruhan pengunjung akan melihat headline terlebih dahulu sebelum mengunjungi lebih dalam mengenai landing page yang kamu buat.

Cek Konten Lainnya:
Apa Itu Git? Ini Fungsi, Fitur, dan Manfaatnya

Dari sini bisa disimpulkan jika Headline merupakan hal yang sangat penting, Dan jika headline kurang menarik maka pengunjung bisa saja meninggalkan lebih cepat laman landing page kamu sebelum melakukan action.

Tips Membuat Headline Landing Page 

  1. Gunakan judul padat, singkat, dan jelas.
  2. Cobalah batasi headline hingga tidak lebih dari 20 kata.
  3. Letakkan subheadline kamu tepat dibawah headline
  4. Buat subheadline kamu lebih memperinci headline kamu. Jelaskan lebih spesifik mengenai headline, Tentunya menggunakan kaidah yang jelas, singkat dan menarik.

2. Buat CTA yang jelas dan menarik

CTA atau Call-To-Action merupakan kata-kata atau kalimat yang bisa menarik konsumen untuk melakukan konversi atau lead. CTA ini sangat penting dan sangat berkaitan erat dengan copywriting. Apabila anda asal-asalan dalam membuat CTA akan menghasilkan kerugian ke perusahaan karena konsumen tidak tertarik atau bahkan kurang paham dengan apa ang ditulis.

3. Buat ilustrasi yang simpel dan unik pada landing page kamu

Ilustrasi yang simpel dan unik pada landing page kamu tentunya akan meningkatkan rasa ingin berpartisipasi dari pengunjung. Hal unik yang berada dilaman kamu tentunya harus memperhatikan UI dan UX customer kamu.

Jangan sampai berfokus pada laman yang unik, Namun kamu tidak berfokus pada user interface & user experience, Misalnya laman saat diakses loadnya lama, atau tampilan yang kurang mobile friendly, dan hal lainnya yang dapat membuat customer tidak lagi tertarik pada landing page kamu.

4. Berikan deskripsi yang jelas pada setiap poin

Deskripsi pada setiap poin sangat penting, Hal ini memperjelas mengenai apa yang mau kamu berikan kepada para customer kamu, Kamu bisa menjelaskan atau mendeskripsikan tiap poin subheading atau gambar pada landing page kamu. Tentunya penulisan deskripsi harus singkat, padat dan jelas, Jangan terlalu banyak menuliskan deskripsi pada setiap poin.

5. Lampirkan URL menuju halaman privacy policy dan term of service pada landing page kamu

Hal ini cukup penting, Kamu harus mencantumkan url yang menuju halaman privacy policy dan terms of service, Terutama buat kamu yang membuat landing page berfokus pada service.

Hal tersebut untuk menhindari hal-hal yang seharusnya tidak terjadi setelah adanya after sales, Misalnya komplain yang seharusnya bukan lagi menjadi urusan kamu. Maka dari itu kamu harus mencantumkan privacy policy dan terms of service. Kamu bisa mencantuman URL laman tersebut pada bagian footer.

Cek Konten Lainnya:
13+ Aplikasi UI UX Design Gratis Terbaik di 2024

Tools untuk mengoptimalkan landing page

Banyak sekali tools-tools yang dapat mengoptimalkan landing page kamu, Tools- tools ini membantu kamu dalam mempermudah pengaplikasian dan managemen pembuatan landing page. Beberapa tools landing page adalah sebagai berikut

1. Optin-Monster

OptinMonster berfungsi untuk mengkonversi pengunjung landing page kamu menjadi subscriber dan customer. Tools ini sangat berguna buat kamu untuk mendapatkan customer, OptinMonster memiliki keunggulan enak untuk dilhat, mudah digunakan, desain dinamis dan powerful.

2. Mailchimp

Hampir sama dengan OptinMonster, Mailchimp digunakan sebagai media untuk newsletter, Hal tersebut sangat berguna untuk prospek marketing kedepannya. Jika pengunjung melakukan input pada form newsletter maka kamu bisa melakukan email marketing nantinya.

3. Google Analytics

Google analytics sangat dibutuhkan dalam mengoptimalkan landinga page, Dengan google analytics kamu bisa melakukan analisis pada laman landing page kamu untuk meningkatkan strategi marketing.

Kamu dapat melacak informasi demografis tentang pengunjung landing page dan tentunya menetapkan tujuan konversi untuk melacak leads kamu.

4. WP Forms

WPForms adalah builder form dengan fitur drag n drop untuk WordPress yang mudah dan powerful. Dengan WPForms, kamu dapat membuat multi-page form untuk mengumpulkan informasi lebih banyak dari customer.

5.Google Search Console

Google Search console sangat membantu kamu dalam melakukan optimasi landing page kamu, Mulai dari Mobile friendly test, Optimasi Keyword, dan masih banyak lagi. Kamu juga menggunakan Google Developer untuk melakukan page speed test untuk melihat kecepetan website kamu.

Hal diatas sangat penting karena berhubungan dengan User Interface dan User Experience yang menjadi salah satu penentu konversi landing page kamu.

Masih banyak lagi tools yang sangat bisa kamu gunakan untuk melakukan optimasi landing page kamu, Yang terpenting adalah bagaimana kamu dapat mengelola landing page kamu dengan baik dengan tools yang memang benar benar berguna buat kamu untuk meningkatkan konversi landing page kamu.

Jika kamu tidak mau bingung mempersiapkan langding page untuk keperluan bisnismu, kamu bisa coba jasa pembuatan landing page  dari Sribu.com. Yang telah dipercaya berbagai perusahaan dengan total lebih dari 11 ribu klien pernah menggunakan jasa dari Sribu.com.

Baca juga: HTML5 Adalah: Pengertian dan Perbedaannya dari HTML Biasa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like
web API
Read More
Apa itu API? Jenis, Fungsi & Contohnya
Application Programming Interface atau API adalah suatu penghubung antara server dengan aplikasi. Bagi para developer, API memiliki peran…
Apa itu Kotlin
Read More
Apa itu Kotlin: Ragam Fitur, Kelebihan serta Manfaatnya
Kotlin adalah salah satu contoh bahasa pemrograman yang cukup mudah dipelajari dan digunakan. Sayangnya, karena masih tergolong baru,…