Perbedaan Bard (Gemini) vs ChatGPT, Mana yang terbaik?

bard vs chatgpt

Tidak mau kalah dari Bing yang membuat ChatGPT, google meluncurkan produk yang mereka beri nama Google Bard atau yang kini berbuah nama jadi Gemini.

Dengan tambahan variasi produk semacam ini, akan membuat user memiliki lebih banyak pilihan. Supaya kamu dapat menentukan dengan tepat sesuai kebutuhan, pahami dulu perbandingan bard vs chatGPT

Perbedaan Bard/Gemini vs ChatGPT

google gemini/bard

Mari simak pemaparannya berdasarkan penjelasan dari zapier dan eraspace di bawah ini : 

1. Kemudahan Dalam Mengubah-Ubah Pertanyaan dan Instruksi 

Aspek pertama yang akan artikel ini bahas dalam bard vs chatgpt adalah kemudahan untuk mengedit setiap pertanyaan ataupun respon yang kamu ketikkan. Pada aspek berikut Bard yang menjadi pemenangnya karena mudah sekali  prompt-nya kamu ubah-ubah.

Kamu cukup klik pada tombol “modify” yang bentuknya seperti garis horizontal yang bertumpuk satu sama lain. Berikutnya silakan pilih modifikasi yang kamu inginkan, apakah jadi lebih pendek, lebih panjak, lebih sederhana, lebih santai, ataukah lebih profesional.

Sementara pada chatgpt, jika kamu mau menambahkan kalimat pada pertanyaan maupun instruksi yang kamu ajukan, harus membuat prompt baru. Sistematik kerja yang bisa dibilang kurang rapi karena nanti layar perangkatmu akan penuh dengan chat bubble

2. Akses Untuk Pencarian Suatu Website

Baik itu Bard ataupun ChatGPT sama-sama mampu menjalankan perintah untuk mencari website yang diminta oleh user. Namun yang membedakannya di sini, Bard akan melaksanakan perintah tersebut secara gratis. 

Sedangkan dalam ChatGPT , fungsi tersebut hanya program jalankan terbatas pada user yang memakai versi berbayarnya. 

3. Fondasi Sistem yang Dipakai

Pemrogram dalam Bard vs ChatGPT berlandaskan pada sistem yang berbeda. Chat GPT memakai Generative Pretrained Transformer 3 (GPT-3). Sistem yang memiliki kelebihan menghasilkan teks yang mendekati natural dengan percakapan sehari-hari manusia. 

Sedangkan Google Bard memakai sistem Language Model for Dialogue Applications (LaMDA) yang berfokus untuk menskenariokan dialoh. Tidak heran jadinya kalau LaMDA lebih dari mampu untuk menjawab sangat banyak pertanyaan yang user ajukan.

4. Relevansi Sumber Informasi

Dalam menulis suatu karya terutama yang berbasis ilmiah, penting sekali memakai sumber dengan tahun yang terbaru supaya lebih terpercaya. Terkait ini pada perbandingan Bard vs ChatGPT , Bard lebih unggul. 

Cek Konten Lainnya:
5 Tips Meningkatkan Keamanan Data Pribadi di Cloud

Sampai artikel diturunkan, ChatGPT masih sangat terbatas dalam menggali informasi karena cuma sampai tahun 2021 . Jadi mereka sudah tidak mengikuti lagi perkembangan apa yang sedang terjadi di atas tahun tersebut. 

Bandingkan dengan Bard yang karena didukung oleh database google, membuatnya dapat menyelami website hingga momen-momen yang paling baru sekalipun. Jadi dapat dikatakan Bard lebih terpercaya dalam menyajikan informasi. 

5. Jenis Tulisan yang Dihasilkan

Komparasi selanjutnya dalam Bard vs ChatGPT berdasarkan jenis tulisan yang dihasilkan. Jika kamu sedang membutuhkan bantuan membuat tulisan yang sifatnya lebih ilmiah sehingga wajib meneliti secara mendalam maka Bard adalah jawabannya. Bard bisa cocok dengan tulisan semacam itu karena :

  • Saat memberikan suatu informasi terkait pertanyaanmu, Bard juga akan menyediakan dari mana sumber tersebut ia dapatkan. Namun sebelumnya dalam prompt, kamu harus berikan perintahnya dulu.
  • Memiliki fitur “pemeriksaan rangkap” yang berbentuk ikon google apabila kamu mau meninjau lebih lanjut validitas informasi yang telah Bard presentasikan. Nantinya dari pemeriksaan ini, program akan menyoroti teks dengan warna hijau dan oren. Hijau menunjukkan teks tersebut memuat pernyataan yang senada dengan hasil pencarian google. Sebaliknya oranye menandai bahwa terjadi perbedaan dengan fakta yang dibeberkan oleh google
  • Bard sudah diprogram untuk juga menawarkan topik-topik lain yang sekiranya masih berkaitan dengan penelitian yang sedang kamu kerjakan. 

Di sisi lain, tulisan yang ChatGPT hasilkan lebih cocok untuk keperluan yang lebih casual. Misalnya untuk menulis artikel, menerjemahkan, merangkum, mempromosikan jualan,  dsb.

Selain itu Chat GPT selangkah lebih maju dalam hal penulisan karena bisa membantu penulis melakukan salah satu aktivitas yang cukup krusial. Aktivitas tersebut adalah membuat draft judul, subjudul, dan poin-poin penjelas dari subjudul.

6. Akses Mengunggah Gambar

Menilai perbandingan chatGPT vs bard terletak pula pada fitur mengunggah gambar. Kalau kamu memang berencana melakukan itu maka pakailah Bard. Cukup dengan menekan simbol berbentuk “foto”, kamu dapat mengunggah gambar apapun ke prompt sesukamu. 

Nantinya kalau ada orang lain yang sudah kamu beri izin masuk ke dalam akun bard-mu, mereka bisa mengunduh gambar tersebut. 

Sebe

7. Akses Untuk Mengekspor Respon Ke Tools lain

Satu poin lagi buat Bard dari head to head Bard vs chatGPT . Poin ini diperoleh karena sistem chat AI yang satu ini memungkinkan kamu mengekspor respon dalam prompt langsung ke tools lain. 

Tools lain yang dimaksud di sini seperti google docs and Gmail. Tentu saja tidak mengherankan sama sekali karena Bard masih merupakan produk dari google.  Adanya integrasi berguna supaya kerangka artikel yang telah kamu buat dalam prompt langsung masuk ke “kertas kerja” google docs.

ChatGPT memang belum terhubung dengan tools yang berfungsi sebagai “kertas kerja” sehingga kamu masih harus melakukan cara lama dengan copy paste. Walaupun demikian jangan kamu sangka, sob kalau chatGPT tidak terintegrasi sama sekali. 

Cek Konten Lainnya:
Mengenal Apa Itu Design Thinking, Manfaat, dan Tahapannya

Dalam perkembangannya, semua layanan chatGPT telah terhubung dengan layanan berbasi AI lainnya dari platform pengeditan video Wondershare Filmora untuk copywriting

Dengan begitu lewat chatGPT, kamu akan lebih mudah melakukan pengeditan video dengan hasil yang lebih bagus. 

8. Kemampuan Menghasilkan Gambar

Dari segi komparasi menghasilkan gambar Bard vs chatGPT hasilnya seri karena masing-masing memiliki keunikannya sendiri. 

Bard menghasilkan gambar lewat menyelam ke dalam berbagai website.  Jadi apabila kamu sedang membuat riset dan menyuruh AI di sini menyertakan gambar spesifik, ia mampu melakukannya dengan tepat. 

Tidak sampai di situ, apabila kamu klik pada  gambar maka secara otomatis Bard akan membawa kamu langsung masuk ke sumber informasi aslinya. 

Kelemahan ChatGPT yang belum bisa mencari gambar yang dibutuhkan dari website dapat ditutupi berkat kemampuan AI membuat gambar sendiri dengan DALL E-3. Tapi perlu kamu ingat fitur tersebut sifatnya berbayar.

Lewat kemampuan menghasilkan gambar secara mandiri itu, sob ChatGPT bisa sekali kamu manfaatkan untuk mempermudah membuat karya yang orisinal. Misalnya gambar blog yang unik, logo bisnis, dan masih banyak lainnya.

9. Opsi Pemakaian Bahasa

Setelah dari poin-poin sebelumnya chat GPT vs bard AI, pihak yang pertama disebut menderita kekalahan namun pada aspek ini akhirnya unggul. Sampai saat ini chatGPT tercatat telah kompatibel dengan 94 jenis bahasa termasuk bahasa Indonesia. Hal yang menyebabkan AI berikut dapat diterima dalam jangkauan yang lebih besar.

Google Bard memang sempat memberikan pengumuman resmi dengan segera memperluas akses bahasa yang mengakomodasi 180 negara.  

10. Kompetensi Dalam Membuat Konten Tulisan yang Orisinal

Sehabis membandingkan berdasarkan opsi bahasa, maka sekarang mari bahas Bard vs ChatGPT menurut kompetensinya menghasilkan konten bebas plagiarisme. Terutama bagi konten yang berbentuk tulisan, salah satu kelemahan jika pembuatnya adalah AI adalah masih belum pandai memparafrase.

Akibatnya seringkali kata-kata yang AI gunakan masih mirip dengan sumber asli sehingga saat diperiksa plagiarismenya, persentasenya cukup tinggi. Namun tenang saja karena seiring perkembangan, kedua model chatbot AI terus berusaha memperbaikinya.

Pada chatGPT, dalam menjamin orisinalitas, sistem akan melakukan observasi pada prompt yang user masukkan lalu meresponnya seunik mungkin tapi tetap relevan. Di samping itu, dengan adanya algoritma Natural Language Processing (NLP), ChatGPT jadi lebih pandai menilai keunikan konten yang sedang dibuat dibanding referensinya. 

Cek Konten Lainnya:
Berbagai Metode dalam Agile Development Method

Google Bard pun secara konsep dasar melaksanakan hal yang sama seperti chatGPT. Namun kemudian mereka menaikkannya ke level selanjutnya dalam memprevensi plagiarisme dengan metode adversarial training

Metode tersebut tidak cuma memandu chatbot AI dalam menghasilkan konten yang unik. Secara lebih jauh, mereka juga akan membuat tantangan pada chatbot AI lainnya menciptakan konten yang sejenis. Perlakuan semacam ini lebih menjamin validitas konten dalam Bard tidak sekedar menjiplak. 

11. Kualitas Coding Jika Prompt Berhubungan Dengan Pemrograman

Hadirnya AI juga sangat membantu bagi para programmer dalam mencari inspirasi terkait bentuk coding  dari program tertentu. Kalau kamu punya kebutuhan semacam itu maka dari pertarungan Bard vs ChatGPT, maka pilihan kedua yang lebih sesuai.

Ini berkaca pada AI dari ChatGPT yang sudah biasa dilatih dengan sejumlah data berbentuk teks dan kode dalam kuantitas yang sangat besar.  Termasuk di dalam repositori GitHub.

Sebenarnya Bard pun telah developer latih dengan jumlah data yang besar, fokusnya lebih lebar daripada ChatGPT karena memuat lebih banyak informasi.  Hal ini yang akhirnya menyebabkan posisinya jadi kurang menguntungkan bila harus berurusan secara spesifik dengan coding.

Sebagai gambaran, saat diberikan prompt

“buatlah coding dengan Python yang menghasilkan teks Hello World”.

ChatGPT meresponnya dengan sangat detail terkait instruksi bagaimana membuat kode tersebut. Bahkan sistem sampai mencantumkan link untuk mengunduh website Python.

Begitulah perbandingan yang bisa artikel jelaskan dalam Bard vs ChatGPT. Semoga dengan memahaminya, kamu dapat menentukan dengan lebih akurat mana yang paling cocok buat kebutuhanmu.   

Jadi manakah yang lebih baik antara ChatGPT dengan Bard?

Lebih mana merupakan hal yang relatif karena seperti yang kamu lihat, tiap chatbot punya kelebihan dan kekurangannya sendiri-sendiri. Semuanya kembali lagi tergantung pada kamu sebagai user, mana yang paling sesuai dengan kebutuhanmu saat ini.

Semisal kamu memerlukan bantuan membuat penulisan ilmiah maka Bard lah yang paling cocok karena fitur-fitur di dalamnya didesain buat hal seperti itu. Sementara jika penulisan yang kamu mau sifatnya lebih santai semacam copywriting maka jangan ragu pakai ChatGPT.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like
captcha adalah
Read More
Apa Itu Captcha? Jenis, dan Fungsinya pada Website
Sebelum login ke sebuah website, mungkin kamu pernah diminta untuk memasukkan kode berupa susunan huruf atau angka. Itulah…
IPV4 terdiri dari
Read More
Mengenal IPV4: Jenis, Kelas & Bedanya dengan IPV6
Selama mengakses internet, tentu kamu tidak akan terlepas dari protokol jaringan bernama IP (Internet Protocol). Nah IPV4 adalah…