Gimana Sih Sebenarnya Kebiasaan Gen Z dalam Ber Sosial Media? Ini Dia Jawabannya

Siapa sih Generasi Z itu? Seperti apa sih kebiasan Gen Z dalam bersosial media? Ya, mungkin sebagian besar dari kamu sudah akrab dengan istilah ini. Tapi untuk lebih jelasnya, kita akan ulas di artikel ini.

Ya, Generasi Z adalah mereka yang lahir di kisaran tahun 1995 sampai dengan tahun ini yaitu 2017. Mereka adalah generasi yang tumbuh di lingkungan dengan perkembangan teknologi, aplikasi canggih dan sosial media yang bisa menjadi tempat bagi mereka berbagi informasi dengan dunia.

Mereka bahkan diperkirakan memiliki daya beli sebesar $44 miliar dan menjadi target bagi banyak merek besar untuk menjadi potensial customer.

Namun beberapa hal inilah yang sangat ingin diketahui oleh para pebisnis yang ingin menyasar target Generasi Z.

1. Mereka memiliki kehidupan yang ingin dirahasiakan

Banyak orang yang tidak ingin kehidupan pribadi mereka diketahui orang lain. Bahkan untuk ditanya “kenapa” atau “Bagaimana” saja seseorang masih sangat merahasiakannya.

Ya, tapi itu dulu.

Kini, semua orang yang menggunakan sosial media sudah tidak ragu lagi membagi kehidupan mereka melalui sosial media. Bahkan adanya fitur yang diciptakan oleh masing-masing sosial media, menyediakan tempat untuk penggunanya membagi kehidupan pribadi mereka.

Meski begitu, setiap orang masih memiliki keinginan untuk menjaga apa yang menjadi bagian dari rahasia kehidupan mereka.

Lalu bagaimana jika seorang pebisnis online yang menggunakan sosial media ingin melakukan riset terkait kata kunci yang biasa digunakan pelanggan di Generasi Z ini?

Salah satu yang bisa digunakan adalah aplikasi messenger. Berkomunikasi online secara langsung dengan pelanggan akan membuat mereka merasa nyaman. Terlebih jika kita bisa menjadi teman bukan bisnis yang ingin menawarkan sesuatu kepada mereka.

Cek Konten Lainnya:
Apa Itu Branding? Unsur, Tujuan, Manfaat & Strategi

Interaksi yang terjalin akan memberikan kita insight apakah mereka sesuai dengan target kita atau tidak. Bahkan kita juga bisa mengetahui tanggapan dan saran mereka untuk bisnis yang kita jalani ini.

Bukankah itu jauh lebih memudahkan?

2. Mereka resisten terhadap iklan

Menurut survey yang diadakan oleh Millward Brown, kurang dari 25% dari Gen Z memberikan persepsi positifnya untuk iklan online yang mereka terima. Generasi sebelum mereka justru lebih suka dan mendukung adanya iklan, baik di media elektronik seperti TV atau di media online.

Namun, berbeda dengan Gen Z saat ini. Mereka lebih suka dengan iklan yang terselubung melalui seorang buzzer atau influencer yang merekomendasikan produk itu. Mereka akan memanfaatkan sosial media seperti Youtube untuk melihat video review, melihat bagaimana buzzer di Instagram merekomendasikan produk tersebut dan memastikan aku tersebut memiliki banyak follower.

Cloud VPS

Tentu saja ini bisa menjadi insight baru lagi untuk para pebisnis online yang ingin menyasar generasi Z. Memanfaatkan sosial media lebih sering akan memberikan banyak peluang mendapatkan hati mereka.

3. Mereka mudah bosan

Menurut sebuah study yang dilakukan oleh Sparks dan Honey, rentang perhatian yang dapat diberikan oleh Gen Z rata-rata yaitu hanya 8 detik saja. Sebagai perbandingannya, rentang perhatian rata-rata 1000 tahun hanyalah 12 detik saja. Inilah yang membuat gen Z menjadi salah satu target pasar yang sulit untuk dilibatkan. Mereka terbiasa melewatkan iklan dan cenderung menggunakan beberapa akun, platform sampai device sekedar untuk membandingkan.

Membangun konten yang menarik bagi mereka dapat dilakukan, tentu saja untuk mencegah mereka cepat bosan dengan konten produk kita. Bahkan kita bisa mengajak mereka untuk lebih interaktif dengan kita. Dengan begitu kita bisa memastikan konten yang kita tampilkan tidaklah basi dan tidak sampai membuat mereka bosan.

Cek Konten Lainnya:
Punya Skill di Bidang Teknologi? Coba 5 Ide Bisnis Online Ini

4. Mereka ingin menjalin hubungan

Yang paling penting adalah, bahwa gen Z ingin sekali memiliki jangkauan pertemanan atau jaringan komunikasi yang lebih luas lagi. Laporan yang dikeluarkan IBM tentang perilaku konsumen Gen Z yaitu sebanyak 42 persen mengatakan bahwa mereka akan berpartisipasi dalam tinjauan produk yang dilakukan sebuah perusahaan. Gen Z sangat suka bila mereka diajak untuk berkolaborasi, dimana lebih mengutamakan pertukaran ide dan pendapat. Bahkan mereka akan sangat mendukung jika diskusi dan kolaborasi seputar bisnis.

Berita bagusnya untuk para pebisnis online yang ingin menyasar gen Z yaitu bahwa dari mereka, kita bisa mendapatkan lebih banyak insight. Tentu saja yang sesuai dengan kebutuhan mereka langsung, bukan sekedar survey yang tidak kita tahu valid atau tidaknya.

85% gen Z belajar tentang sebuah produk dari sosial media. Mereka adalah generasi yang sangat penting untuk pembagian informasi produk, campign mendukung pelanggan dan seluruh konten yang ada di sosial media.

Begitulah setidaknya yang bisa dijelaskan tentang bagaimana Gen  Z berperilaku dalam sosial media. Tentu saja ini penting bagi mereka yang memang menargetkan Gen Z sebagai pelanggan potensial bisnisnya.

Namun menjangkau mereka dan memaksimalkan bisnis tidak terbatas hanya pada sosial media saja. Berbisnis online yang professional pasti akan memanfaatkan media lain yang jauh lebih membangun kepercayaan pelanggan. Website toko online bisa menjadi salah satu media untuk bisnis online kamu lebih dipercaya oleh banyak kalangan. Tidak terbatas pada mereka yang merupakan generasi Z.

Dengan website toko online yang bahkan tidak perlu lagi kamu buat sendiri, kamu bisa melakukan banyak branding dengan gaya atau style sesuai target yang kamu tuju. Kamu memiliki kebebasan untuk membeli nama domain dan menggunakan desain yang sesuai dengan bisnismu.

Cek Konten Lainnya:
7 Cara Mengamankan Data Perusahaan (Data Loss Prevention)

Bahkan jika kamu sendiri masih ragu dengan cara pendekatan yang sesuai dengan gen Z sebagai target pelanggan potensialmu, jangan khawatir. Ada sebuah program yang akan menjadikanmu lebih mudah memahami bagaimana Gen Z dalam menanggapi sebuah bisnis. Program #Pahlandigital akan menjadi jembatan bagi UMKM lokal di setiap kota dengan keterampilan bisnis dan rebranding anak muda untuk menciptakan produk yang dapat diterima banyak kalangan. Termasuk Gen Z sekalipun.

Memahami keinginan pelanggan memang menjadi kewajiban bagi sebuah bisnis. Termasuk mencoba banyak cara untuk menemukan 1 cara yang efektif untuk menjangkau dan merangkul mereka sebagai potensial bagi kita.

Jadi, tunggu apalagi? Jika sudah tahu apa yang akan kamu jual, maka segera eksekusi cara yang sudah dijabarkan di atas. Tips bisnis online lainnya bisa kamu lihat di artikel-artikel berikut ini. 🙂

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like
nama brand aesthetic
Read More
160+ Nama Brand Aesthetic yang Keren & Cara Menentukan
Keberadaan nama untuk sebuah brand memang sangat penting. Untuk membuatnya kamu pun harus mempertimbangkan unsur estetika atau keindahannya.…
Apa itu Facebook Marketplace
Read More
Sektor Bisnis yang Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19
Memulai bisnis merupakan hal yang relatif sulit. Kebutuhan akan sumber daya, modal, untung, dan lainnya membutuhkan pertimbangan yang…