Apa itu Load Balancing? Jenis, Cara Kerja & Kelebihannya

load balancing

Load balancing adalah metode yang dilakukan untuk membantu suatu server agar terhindar dari gangguan trafik dalam jaringan komputer.

Cara ini tentu saja akan sangat berguna bagi website marketplace raksasa seperti Shopee, Lazada, ataupun Tokopedia, dimana setiap harinya mereka harus melakukan pelayanan terhadap ratusan bahkan hingga ribuan pelanggan.

Ya, salah satu fungsi load balancing adalah agar website tidak mengalami down atau gangguan meskipun trafik jaringan melonjak drastis.

Jika ingin tahu lebih dalam mengenai apa itu load balancing, berikut telah Jagoan Hosting ulas mulai dari pengertian, manfaat, jenis, cara kerja, hingga kelebihan dan kekurangannya. Check it out!

Apa itu Load Balancing?

load balancing adalah

Pada dasarnya, pengertian load balancing adalah suatu proses penyaluran trafik ke dalam sejumlah server. Sehingga, dengan menggunakan load balancing, kinerja jaringan pun akan menjadi jauh lebih stabil.

Hal ini dikarenakan beban trafik tersebut tidak hanya ditanggung oleh salah satu server saja, melainkan terbagi secara merata. Adapun tujuan utama load balancing adalah untuk mengoptimalkan kinerja sekaligus mengatasi berbagai gangguan pada database, aplikasi, maupun situs web kamu.

Penggunaan load balancing adalah hal yang sangat tepat bila Sobat Jagoan memiliki website dengan trafik jaringan cukup tinggi. Sebab, load balancing akan membantu server kamu tetap merespon cepat dan juga terhindar dari kendala atau overloading.

Jenis Load Balancing

Setelah mengetahui pengertian load balancing beserta manfaat dan fungsi, selanjutnya ialah mengenai jenis-jenisnya. Secara umum, jenis load balancing adalah berikut.

Software Load Balancer

Salah satu jenis load balancing adalah software load balancer. Untuk menggunakannya, jenis load balancing perangkat lunak perlu diinstal terlebih dahulu pada server kamu. Tipe ini dikenal jauh lebih terjangkau dan fleksibel dibandingkan load balancer lainnya.

Hardware Load Balancer

Selain software, jenis lainnya dari load balancing adalah dalam bentuk fisik, yakni perangkat keras. Ya, kebalikan dari tipe sebelumnya, hardware load balancer diketahui bernilai lebih mahal dan kurang fleksibel bila dibandingkan dengan versi perangkat lunak.

Contoh load balancing ini ialah barracuda, coyote point, dan cisco system catalyst load balancer.

Bagaimana Cara Kerja Load Balancing?

Layaknya polisi lalu lintas, cara kerja load balancing adalah mengatur trafik dan mencegah terjadinya kemacetan ataupun hal-hal tak diinginkan lainnya.

Load balancing akan memastikan bahwa jaringan tetap berjalan lancar tanpa hambatan. Agar lebih jelas, berikut gambaran cara kerja load balancing.

  • Pertama, para pengguna melakukan permintaan akses masuk ke suatu server.
  • Kemudian, load balancer menerima trafik jaringan tersebut lalu menyalurkannya ke dalam sejumlah server secara merata.
  • Bila salah satu server down, maka load balancer akan mengalihkan trafik tersebut ke server lainnya yang tersedia.
Cek Konten Lainnya:
Apa itu Nameserver? Ini Cara Cek dan Fungsinya

Fungsi Load Balancing

Secara umum, amazon menyatakan adanya sistem load balancing memberikan berbagai fungsi untuk meningkatkan kinerja server dalam hal

1. Meningkatkan Daya Tahan Server

Daya tahan menunjukkan seberapa sering server mengalami kegagalan yang menyebabkan durasi down -nya meningkat. Hal yang tentu saja tidak akan kamu inginkan karena menyebabkan website/aplikasi tidak bisa audiens akses.

Namun untungnya kalau kamu melengkapi sistemmu dengan tools load balancing , kegagalan lebih dapat terminimalisasi. Alasannya karena tools mampu menaikan tolerasi kegagalan sistem.

Caranya adalah dengan secara otomatis mendeteksi server yang sedang bermasalah dan kemudian mengarahkannya ke server yang masih baik

2. Mengakomodasi Perkembangan Website / Aplikasi

Kamu tentu ingin website atau aplikasi yang kamu buat semakin berkembang bukan? Semakin banyak traffic yang masuk sehingga lebih banyak juga cuan yang masuk. Kalau kamu memang ingin demikian maka wajib sekali tools load balancing terpasang. 

Dengan itu, kini website ataupun aplikasi yang kamu miliki jadi bisa menangani ribuan permintaan yang audiens ajukan. Kemampuan tersebut diperoleh karena load balancer melakukan hal-hal ini pada sistem :   

  • Mencegah terjadinya masalah bottleneck (kemacetan) pada server manapun.
  • Membantu memprediksikan aliran traffic yang terjadi supaya kamu dapat memutuskan apakah harus menambah atau menghapus server.
  • Menambahkan sistem redundansi (sistem penyimpanan data yang sama di tempat yang berbeda tapi dengan tambahan sistem pengamanan).

3. Meningkatkan Sistem Keamanan

Biasanya di dalam tools load balancing juga telah disertakan fitur keamanan untuk menambah proteksi pada server

Misalnya dalam kondisi ada pihak tidak bertanggung jawab yang ingin membanjiri servermu dengan spam request

Tools yang akan mencegahnya tidak menumpuk dalam satu titik saja sehingga server selamat dari kegagalan sistem.

Selain itu dari segi keamanan, load balancer turut melaksanakan berbagai aktivitas berikut : 

  • Memantau aliran traffic  yang masuk secara terus-menerus dan bila mendeteksi  konten berbahaya maka akan langsung memblokirnya. 
  • Mengarahkan traffic melalui firewall untuk keamanan tambahan.

Fitur – Fitur Load Balancing

Perlu kamu tahu bahwa bagaimana load balancing  memperlakukan server itu tidaklah sama antara user satu dengan yang lain. Semua tergantung fitur apa yang kamu pilih sesuai kebutuhan. NGINX memaparkan beberapa opsi fitur itu antara lain : 

1. Round Robin

Fitur yang mendistribusikan sejumlah permintaan yang masuk ke dalam sekelompok server secara berurutan.

2. Least Connections 

Fitur yang mengatur apabila ada permintaan baru maka akan langsung mengalihkannya ke server dengan jumlah traffic yang paling sedikit.

Dalam hal ini sistem load balancing akan terus melakukan komputasi kapasitas relatif dari setiap server. Dari hasil komputasi itulah, ia baru bisa  menentukan server mana yang memiliki traffic paling sedikit.

Cek Konten Lainnya:
Apa itu Shared Hosting? Cara Kerja & Kelebihannya

3. Least Time

Fitur yang merupakan versi lebih lengkap dari least connection. Di sini sistem dalam melakukan pemilihan server tidak hanya berdasarkan mana traffic yang paling sedikit tapi juga mencakup waktu respon paling cepat. 

4. Hash

Mendistribusikan permintaan berdasarkan kunci yang Anda tentukan, seperti alamat IP klien atau URL permintaan. NGINX Plus dapat secara opsional menerapkan hash konsisten untuk meminimalkan redistribusi beban jika set server hulu berubah.

5. Random with Two Choices 

Memilih dua server secara acak dan mengirimkan permintaan ke salah satunya yang dipilih dengan menerapkan Least Connections. 

Metode Load Balancing

Dalam melakukan penyeimbangan traffic, metode yang load balancing lakukan terbagi menjadi 4 kategori berdasarkan apa yang ia periksa dalam traffic yang masuk : 

1. Memeriksa Jenis Aplikasi yang Dipakai

Aplikasi modern yang kompleks memiliki beberapa server farm dengan beberapa server yang didedikasikan untuk satu fungsi aplikasi. 

Terkait hal itu, tools load balancing akan  memeriksa konten permintaan yang masuk seperti seperti header HTTP atau ID sesi SSL. Tujuan pemeriksaan di sini adalah sebagai parameter bagaimana sistem akan melakukan pengalihan jalur traffic.

Sebagai contoh, sebuah aplikasi e-commerce memiliki direktori produk, keranjang belanja, dan fungsi checkout.

Jika permintaan berasal dari keinginan audiens mengakses gambar dan video maka load balancer akan mengirimkan permintaanke server tanpa menyertakan perintah untuk mempertahankan koneksi. 

Sebaliknya jika  permintaan berasal dari keranjang belanja maka load server akan meminta server agar  : 

  • Mempertahankan banyak koneksi klien 
  • Menyimpan data keranjang untuk waktu yang lama

2. Memeriksa Kondisi Jaringan Server

Bagi kamu yang tahu kondisi jaringan dalam server terbagi menjadi 2 yaitu statis dan dinamis. Statis diperuntukkan pada konten-konten yang setiap waktunya relatif tidak mengalami perubahan berarti seperti artikel. Dengan demikian beban server untuk melakukan maintain sumber daya juga tidak akan berat.

Adanya tools load balancing sangat membantu menetapkan mana server yang cukup mendapatkan jaringan statis dan mana yang harus memperoleh jaringan dinamis. 

3. Memeriksa Kondisi Server Global 

Hadirnya tools load balancing semakin terasa manfaatnya bagi perusahaan yang memiliki banyak server di berbagai region. Misalnya perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan game online

Load balancer di sini akan berperan mengelola setiap beban yang terdapat dalam region tertentu. Saat ada audiens dari suatu negara mengirimkan permintaan maka secara otomatis akan dialihkan ke server dengan region yang terdekat dengan negara tersebut. 

Peluang terjadinya pemindahan traffic ke region yang agak jauh bisa terjadi apabila server di region terdekat mengalami kegagalan. 

4. Memeriksa Kondisi DNS 

Dalam memeriksa DNS, tools load balancing akan mengonfigurasi domain kamu untuk mengalihkan permintaan jaringan pada seluruh sumber daya yang ada di dalamnya. 

Sebuah domain dapat berkomunikasi dengan sebuah situs web, sebuah sistem e-mail, sebuah server cetak, atau layanan lain yang diakses melalui internet. 

Cek Konten Lainnya:
Ayo Bangun Server Computer-Based Test (CBT)

Terkait hal tersebut, load balancer berguna untuk menjaga ketersediaan aplikasi dan menyeimbangkan lalu lintas jaringan di seluruh sumber daya yang didistribusikan .

Rekomendasi Software Load Balancer

Seperti yang sudah disebutkan di atas bahwa untuk melakukan load balancing memerlukan tools yang khusus untuk itu. Bentuk tools-nya di sini terbagi menjadi dua yaitu hardware dan software.

Dalam pembahasan ini hanya akan berfokus pada software karena geeksforgeeks menuturkan lebih banyak dipakai oleh perusahaan yang tarafnya kecil hingga menengah.  

Maka dari itu inilah dua jenis tools yang bisa kamu coba menurut rekomendasi betterstack :  

Traefik

Traefik merupakan salah satu rekomendasi software untuk load balancing yang cukup populer  karena mampu : 

  • Secara otomatis mendeteksi dan mengonfigurasi ulang dirinya sendiri ketika ada layanan yang ditambahkan atau dihilangkan. Dengan demikian akan mempermudah untuk mengatur skalabilitas aplikasi. 
  • Menundukung berbagai fitur algoritma yang ada dalam load balancer meliputi : round-robin dan  least connections. Selain itu bisa juga kamu integrasikan dengan software backends semacam Docker, Kubernetes,dsb. 
  • Memiliki format konfigurasi yang user friendly 
  • Menawarkan fitur-fitur lanjutan seperti active clustering untuk mempertinggi daya tahan server. Di samping itu ada fitur pengecekan kesehatan server untuk memastikan yang sehat saja yang benar-benar terpakai untuk menangani traffic
  • Tersedia di berbagai sistem operasi dari laptop/PC yang mencakup  Linux, macOS, dam  Windows operating systems. 

NGINX

nginx web server

Tidak kalah bagusnya dari “traefik”, NGINX juga merupakan software untuk load balancing yang layak sekali kamu jadikan pilihan. 

Sudah dikenal sebagai server website open source dan reverse proxy yang bagus, perannya sebagai load balancer pun patut diperhtungkan. Alasanya karena software memiliki cukup banyak kelebihan yaitu : 

  • Performa berkualitas tinggi dengan pemakaian sumber daya yang relatif minimalis. Spesifikasi yang membuatnya menjadi opsi yang tepat pada server yang memiliki traffic tinggi atau sumber dayanya terbatas. 
  • Kompatibel dengan berbagai fitur algortima seperti round-robin dan least connections. Tidak lupa kamu pun dapat mengonfigurasikannya untuk bekerja dengan beraneka backends semacam HTTP, FastCGI, and TCP. 
  • Menawarkan sesi server yang lebih tahan lama ditunjang dengan fitur pengecekan kesehatan. Dengan begitu layanan server yang konsisten lebih terjamin.  
  • Tersusun dari format konfigurasi yang sederhana dan bahasa konfigurasi yang terdokumentasi secara sistematis. Kamu jadi lebih mudah untuk melakukan kustomisasi sesuai kebutuhanmu saat ini. 
  • Menawarkan beberapa tools tambahan buat membantu dan mengatur sistem load balancer.
  • Kompatibel dengan 3 jenis sistem operasi Linux, macOS, dan Windows operating systems. 

Jadi mulai sekarang katakan selamat tinggal pada server yang sering down karena kelebihan muatan. Tools load balancing merupakan jawaban yang paling tepat menyelesaikan persoalan tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like
Read More
Pakai Server Luar Negeri Aja Lah!
Pakai server luar negeri aja lah! Mending jangan pakai server lokal sering lemot. Ini server mana sih? Pakai…
Read More
Cara Install Moodle LMS di Server Linux
Learning Management System atau LMS sudah sangat umum digunakan untuk membuka pendidikan online dan memudahkan pengajar dan pelajar…