Pilihan Hemat Shared Server Hosting untuk Blog Pribadi

Shared Server Hosting
Shared Server Hosting
Highlights
  • Shared server hosting itu merupakan layanan hosting yang didalamnya ada beberapa website yang berbagi satu server fisik.
  • Shared hosting akan ideal sekali untuk kamu yang sedang belajar website.
  • Kamu akan terbatas dengan CPU, RAM dan I/O jika menggunakan shared hosting.
  • Menggunakan CDN pada shared hosting akan membantu mengurangi beban server dan mempercepat distribusi konten.

Shared server hosting itu sendiri, layanan hosting yang dimana beberapa website berbagi satu physical server dengan resource-nya.

Hal inilah yang akan membuat biaya jauh lebih murah. Tapi bayarannya performa dan kontrol bisa terbatas saat traffic atau kebutuhan resource meningkat.

Shared server hosting juga dikenal dengan shared hosting. Dimana berbagai resource seperti CPU, RAM, dan storage yang terbagi antar user.

Provider shared server hosting service akan menjalankan konfigurasi, basic security, dan server management. Jadi, kamu cukup melakukan upload dan mengelola website.

Jadi singkatnya, kalau mau solusi yang murah, simple, dan cepat jalan. Shared hosting bisa menjadi opsi pertama. Tapi jangan anggap yang murah itu tanpa risiko.

Mau Website Keren dengan Budget Terbatas?
Nggak perlu modal besar buat punya website profesional. Hosting Murah Jagoan Hosting kasih kamu semua yang dibutuhkan. Cocok untuk pelajar, freelancer, UMKM, bahkan pemula sekalipun. Plus support nonstop 24 jam
Pesan Hosting Murah

Manfaat Shared Server Hosting

Berikut ini beberapa alasan mengapa banyak orang memilih shared hosting service:

  1. Biayanya yang terjangkau. Karena resource terbagi, biaya per user yang rendah. Inilah yang menarik para blogger, portofolio, atau bisnis kecil dengan anggaran terbatas.
  2. Setup cepat dan mudah. Biasanya sudah termasuk panel control, instalasi WordPress otomatis, dan template. Kamu tidak perlu jadi sysadmin.
  3. Manajemen server di-handle provider. Update sistem, patch basic security, dan lakukan monitoring dasar biasanya sudah ditangani oleh provider.
  4. Cocok untuk traffic rendah sampai sedang. Untuk website yang tidak perlu performa tinggi, shared hosting sering memenuhi kebutuhan.
Cek Konten Lainnya:
Hosting UMKM: Tips Memilih dan Rekomendasinya

Namun jangan cuma lihat harganya saja ya, Sob. Pahami juga batasan yang perlu kamu jaga.

Jenis Shared Server Hosting

Jadi gini, Sob. Tidak semua shared hosting bisa dibuat sama. Beberapa varian yang umum dijumpai seperti:

  1. Shared hosting standar: Merupakan paket paling basic dengan disk space, bandwidth, email, dan database terbatas. Cocok banget untuk blog pribadi.
  2. Shared hosting WordPress-optimized: Paket khusus untuk WordPress dengan cache bawaan, update otomatis, dan security plugin yang terkonfigurasi.
  3. Managed shared hosting: Provider melakukan service lebih mendalam seperti backup harian, malware scan, hingga ke bantuan teknis prioritas. Tentu dengan biaya lebih tinggi.
  4. Reseller shared hosting: Akun utama yang bisa membagi ulang resource ke client lain, sering dipakai oleh agensi-agensi kecil.

Jika kamu mencari jenis shared hosting yang pas, tentukan dulu, Sob. Apa platform yang dipakai? WordPress, static site, atau aplikasi khusus, sekaligus pikirkan ekspektasi traffic.

Siapa yang Cocok Menggunakan Shared Hosting?

Jangan langsung pakai-pakai saja karena murah. Ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan kriterianya:

  • Kamu pemilik blog pribadi, portofolio, atau toko kecil dengan traffic yang terbatas.
  • Kamu sedang belajar membuat website dan membutuhkan environment yang simpel.
  • Budget terbatas dan kamu butuh hosting yang set and forget.

Jadi, kalau website kamu memiliki traffic tinggi, proses pembayaran sensitif, atau butuh resource yang besar. Shared hosting mungkin bukan jawaban yang pas.

Karena dalam kasus tersebut, upgrade ke VPS atau dedicated hosting bisa lebih masuk akal.

Beberapa Risiko dan Keterbatasan yang Perlu Kamu Tahu

Jangan pernah terbuai dengan harga murah tanpa adanya pertimbangan sedikitpun, Sob:

  • Noisy neighbors: Saat situs lain di server secara mendadak mendapatkan lonjakan traffic, performa situs kamu juga ikut menurun.
  • Batas resource: Kamu akan merasakan keterbatasan atas  CPU, memory, dan I/O. Di beberapa provider meng-enforce limit ketat yang membuat skrip berat gagal berjalan.
  • Keamanan bersama: Dengan ini, satu situs yang kompromi bisa berdampak pada server, walaupun provider melakukan isolasi, risiko akan tetap ada.
  • Kontrolnya terbatas: Karena kamu tidak punya lagi akses root untuk konfigurasi server yang mendalam. Yang artinya optimasi tingkat lanjut sulit dilakukan.
Cek Konten Lainnya:
Inilah Kelebihan dan Kekurangan Cloud Hosting

Jadi, selalu hitung total biaya jangka panjang. Hosting yang murah tapi sering down atau butuh upgrade segera justru bikin biaya naik dan malah repot juga.

Tips Memilih Shared Server Hosting Service

Karena kamu sudah tahu bahwa jangan hanya melihat harga. Maka, inilah tips memilih shared hosting sebelum kamu subscription:

  • Uptime SLA, dengan mencari provider yang memiliki jaminan uptime yang jelas, 99,9% atau lebih.
  • Resource yang nyata, selalu pastikan ada detail CPU, RAM, dan I/O. Klaim unlimited yang sering disertai fair use policy.
  • Backup dan Restore, apakah backup otomatis tersedia? Seberapa sering backupnya? Lalu berapa lama retentionnya?
  • Scale, apakah mudah upgrade ke VPS atau cloud hosting ketika situs-nya growth?
  • Support, adakah layanan support 24/7 menggunakan live chat atau telepon? Karena respons yang cepat itu penting.
  • Keamanan, fitur-fitur dasar seperti SSL gratis, WAF, dan malware scan harus ada.
  • Server Location, Lebih baik memilih lokasi server yang dekat dengan mayoritas pengunjung untuk mendapatkan latency rendah.
  • Kebijakan email, Jika akan sering kirim newsletter, pastikan provider mendukung mass email sending. Atau juga yang ada integrasi dengan layanan pengiriman email agar deliverability terjaga dengan baik.

Dengan catatan, shared hosting murah bukan secara otomatis artinya buruk ya. Yang paling penting itu adanya transparansi resource dan kebijakan dari provider-nya.

Cara Memaksimalkan Shared Hosting agar Responsi

Berikut ini beberapa optimasi yang bisa kamu lakukan agar bisa membuat shared hosting kamu menjadi responsif:

  1. Gunakan caching.
  2. Optimalkan gambar sebelum diupload.
  3. Pilih tema dan plugin yang ringan jika kamu memakai CMS seperti WordPress.
  4. Gunakan CDN untuk mengurangi beban pada server.
  5. Monitor performa secara berkala.
  6. Batasi cron job dan background task.
Cek Konten Lainnya:
Node adalah: Pengertian dan Fungsinya pada Jaringan Komputer

Praktek yang sesederhana inilah yang sering menaikkan stabilitas situs secara signifikan nantinya, jelas tanpa pindah hosting.

Jadi, yang perlu kamu ingat juga dalam pembahasan kali ini bahwa shared server hosting adalah alat.

Akan menjadi efektif jika kamu menggunakannya pada konteks yang tepat. Jangan pernah tergiur murah tanpa cek detail teknis dan kebijakan provider.

Kalau golasmu di awal untuk memulai cepat dengan anggaran terbatas, shared hosting akan memenuhi ini.

Namun bila goals-mu skalabilitas, performa, dan kontrol, pertimbangkan memilih opsi lain yang lebih kuat sejak awal.

FAQ

Apakah boleh mengirim email massal dari shared hosting?

Lebih baik gunakan layanan pihak ketiga untuk ini. Karena banyak provider yang membatasi pengiriman massal karena risiko abuse.

Berapa banyak situs yang bisa di host dalam satu akun shared?

Tergantung providernya, Sob. Beberapa ada yang batasi jumlah domain, dan ada yang tidak. Jadi cek batas akun sebelum beli.

Seberapa aman shared hosting untuk online store?

Bisa, kalau untuk toko kecil, dan itupun masih ada risiko keamanan dan performa.

Pilih VPS terbaik untuk Mencapai Hosting Tidak Lemot

Sob, apakah kamu lelah dengan hosting lemot yang membuat bounce tinggi? Mudah, solusinya hanya Hosting Murah Terbaik dari Jagoan Hosting.

Performanya nyata, skalabilitas mudah, bahkan dengan dukungan full 24/7 via WhatsApp bila kamu butuh bantuan teknis yang cepat.

You May Also Like