Penyebab Inode Naik dan Cara Memperbaikinya

Dedicated Hosting
Eka Zahara
Latest posts by Eka Zahara (see all)

Halo halo Sob! Pernah tidak websitemu mengalami kendala dan setelah ditelusuri penyebabnya adalah karena inode dari hostingmu penuh? 

Sebetulnya apa penyebab inode naik dan bagaimana cara mengatasinya? Di panduan kali ini kamu akan belajar tentang beberapa penyebab dari inode di hosting maupun di VPS naik dan bagaimana cara mengatasinya. Sebelum itu, pastikan kamu sudah menyiapkan hal-hal berikut ya, Sob :

  • Layanan Hosting dengan panel cPanel maupun DirectAdmin
  • Layanan VPS OpenVZ

Apabila kamu penasaran bagaimana cara pengecekan inode di layananmu, kamu bisa cek panduan Cek Inode Pada Hosting atau panduan Cek Inode Pada VPS. Jika kamu sudah memastikan hal di atas, mari kita lanjutkan ke pembahasan selanjutnya. Simak terus sampai akhir, ya!

Penyebab Inode Penuh

Inode atau biasa disebut file usage adalah sebutan untuk banyaknya file yang ada di dalam server/hosting kamu. Jadi sebesar apapun ukuran sebuah file akan tetap terhitung menjadi 1 inode atau 1 file. Inode biasa difungsikan sebagai pembatasan pada paket hosting. Contohnya terdapat di Unlimited Hosting. Namun inode ternyata tidak hanya ada di hosting melainkan juga terdapat di layanan VPS dengan tipe OpenVZ.

Lalu apa saja penyebab dari layanan yang inodenya tiba-tiba penuh?

1. Penggunaan File Website

Secara garis besar inode usage membaca banyaknya file yang ada di dalam layanan kamu. Sehingga permasalah inode penuh tentunya disebabkan karena banyaknya file yang ada di dalam hosting atau VPS. Sebagaimana fungsi hosting atau VPS yang digunakan untuk menjalankan website sehingga di dalam layanan hosting atau VPS tentunya berisi file-file dari website yang sedang berjalan. 

Penyebab pertama dari inode layanan kamu penuh tentu saja karena penggunaan file website kamu. Biasanya hal ini terjadi pada hosting atau VPS yang menjalankan banyak website dalam satu layanan yang sama atau menjalankan satu website namun memiliki sistem yang kompleks dan banyak fitur. 

Ketika sedang fokus mengembangkan website tentunya seringkali kita tidak memperhatikan banyaknya file yang diupload dan digunakan untuk berjalannya website. Tentunya akan sayang sekali jika websitemu tidak dapat berjalan karena layananmu kekurangan inode atau mencapai batas limitasi. Untuk itu, kamu harus tetap memperhatikan batasan dan penggunaan inode untuk menjaga layananmu tetap stabil dan berjalan semestinya.

2. File tmp atau cache

Tahukah kamu jika setiap website pasti akan memiliki file tmp dan cache? Lalu apa kegunaan file tersebut? 

File tmp atau file temporary adalah sebuah file yang sifatnya sementara seperti namanya. File ini biasanya difungsikan membantu kinerja program supaya lebih efisien dan tidak terlalu memberatkan perangkat yang menjalankan. Sedangkan file cache adalah ruang penyimpanan sementara yang fungsinya tidak jauh berbeda dari file tmp yaitu supaya website lebih cepat dan lebih ringan untuk diakses.

Dengan fungsinya sebagai file yang membantu kinerja sehingga file ini bisa banyak sekali jumlahnya dan memenuhi file usage atau inode usage dari layanan hosting atau VPS kamu. Untuk itu kamu bisa melakukan pengecekan pada folder tmp pada hosting kamu. Pastikan kamu sudah menchecklist opsi untuk menampilkan file tersembunyi atau pada opsi Show Hidden Files

Beberapa file dan folder aman untuk dihapus contohnya file log awstat yang ada di dalam folder tmp/awstats 

3. File Dalam Trash

Kamu merasa sudah menghapus file namun inode tidak berkurang? Mungkin file yang kamu hapus masih ada di folder trash. Folder trash adalah sebuah folder yang berfungsi untuk menampung file atau folder yang baru saja dihapus. Kurang lebih fungsinya sama seperti Recycle Bin yang ada pada komputer dengan OS Windows

Seperti hal nya file tmp atau cache, folder trash adalah folder yang disembunyikan oleh sistem. Untuk itu kamu harus memastikan bahwa setting Show Hidden Files sudah di checklist.

Setelah itu kamu akan menemukan folder dengan nama .trash

4. File Backup

File backup adalah sebuah file yang berisi salinan dari data yang sudah ada di dalam hosting atau VPS. Tujuan dibuatnya file ini adalah sebagai bentuk antisipasi jika terjadi hal yang tidak diinginkan sehingga file bisa dipulihkan ke file backup tersebut.

Dengan fungsinya yang digunakan sebagai file backup membuat para pemilik layanan biasanya melakukan backup secara berkala atau bahkan membuat penjadwalan otomatis untuk proses backup. Dan seringkali penjadwalan backup tersebut terbengkalai dan tidak terurus sehingga file backup yang telah terbuat jumlahnya banyak sekali dan memenuhi inode atau file usage.

Untuk itu, kamu perlu memastikan terlebih dahulu apakah sebelumnya kamu pernah membuat penjadwalan backup otomatis dan melakukan backup berkali-kali atau tidak.

5. File Malware

Penyebab yang terakhir adalah karena file malware. Seperti yang kita ketahui, malware adalah sebuah perangkat lunak yang masuk ke dalam sistem tanpa persetujuan dan bertujuan untuk melakukan perusakan sistem. Perusakan tersebut bisa dilakukan dengan banyak cara, salah satunya adalah dengan membuat file-file random yang berbahaya dan memenuhi layanan.

File malware biasanya ditandai dengan nama file yang random, ukuran file yang kecil, dan user biasanya tidak merasa pernah memiliki file tersebut.

Cara Mengatasi Inode Penuh

Setelah membaca beberapa penyebabnya akhirnya kamu menemukan apa yang menyebabkan hosting atau VPS mu mengalami penuh inode? Lalu apa saja yang bisa kamu lakukan untuk memperbaikinya? Mari simak beberapa cara yang bisa kamu gunakan untuk perbaikan dan mengantisipasi.

1. Menghapus File

Cara pertama yang paling mudah adalah dengan melakukan penghapusan dari file-file di dalam hosting atau VPS mu yang kamu rasa tidak digunakan. Selain itu kamu juga perlu mempertimbangkan untuk penghapusan file-file yang sudah di sebutkan di atas seperti file tmp/cache, file di dalam folder trash, file backup otomatis, ataupun file malware. 

Setelah melakukan penghapusan, pastikan kamu sudah menghapus juga isi dari folder .trash supaya file benar-benar terhapus dari hosting atau VPS mu.

2. Memindahkan File Ke Media Penyimpanan Lain

Bagaimana jika kamu menemukan file penting namun tidak digunakan dalam jangka waktu dekat? Solusinya adalah dengan memindahkan file tersebut ke media penyimpanan lain misalnya pada Google Drive atau pada layanan object storage S3. Salah satu file yang dapat dipindahkan contohnya adalah file backup otomatis. Kamu bisa memindahkan file backup yang sudah ada ke media lain atau bahkan kamu juga bisa melakukan setting supaya penyimpanan hasil backupnya tidak pada layanan hosting atau layanan supaya tidak memenuhi file usage.

3. Mengontrol Penggunaan File Website

Pada poin pertama dan kedua kamu sudah mengetahui cara untuk mengatasi inode penuh. Lalu alangkah baiknya jika kamu juga melakukan tindakan preventif supaya kedepannya kondisi inode penuh tidak terjadi kembali. Salah satu tindakan preventif adalah dengan mengontrol penggunaan file dari websitemu. 

Seiring dengan berjalannya waktu, website tentunya akan berkembang dan bertambah penggunaan filenya. Untuk itu kamu harus mengecek secara berkala penggunaan inode di layananmu. Jika dirasa penggunaan inode sudah mendekati penuh maka alangkah baiknya kamu tidak menambah website baru seperti subdomain atau addon domain.

4. Scanning Malware

Seperti yang kita bahas pada poin kelima bahwa inode penuh bisa juga disebabkan oleh malware. Untuk itu sebagai tindakan preventif lainnya maka kamu bisa melakukan proses scanning malware pada hostingmu. Kamu bisa menggunakan panduan Scanning Malware berikut. Sedangkan untuk VPS kamu bisa menginstall antispam dan melakukan scanning menggunakan panduan Mengatasi Malware di Linux.

Scanning malware adalah proses yang bisa dilakukan dengan mudah namun berefek besar untuk layanan kamu. Jadi proses scanning tidak hanya perlu dilakukan setelah layananmu terinfeksi malware namun juga bisa dilakukan secara berkala untuk mengantisipasi.

5. Upgrade

Kamu sudah membaca serangkaian penyebab dan juga cara mengatasinya namun inode layananmu tidak berkurang? Jika hal ini terjadi maka artinya kamu perlu untuk melakukan upgrade paket. Tidak perlu terburu-buru, kamu bisa diskusikan dengan tim support melalui tiket atau chat untuk menentukan paket yang baru supaya lebih tepat untuk kebutuhan layananmu.


Sampai sini tentunya kamu sudah mendapatkan banyak ilmu kan Sob? Mulai dari pengertian inode, penyebab inode naik, hingga ke cara mengatasinya. Jika kamu mengalami kendala atau ada yang perlu ditanyakan, kamu bisa dengan mudah menghubungi tim support melalui tiket atau chat yang ada di member area ya, Sob!

Apakah artikel ini membantu, Sob?

Berikan rating buat artikel ini!

Rata-rata rating 2.3 / 5. Dari total vote 3

Pertamax, Sob! Jadilah pertama yang memberi vote artikel ini!

We are sorry that this post was not useful for you!

Let us improve this post!

Tell us how we can improve this post?

Related Posts
Tutorial Cara Pantau monitoring Kinerja VPS anda

Hai, Sob! Buat kamu yang udah kepo sama cara pantau monitoring kinerja VPS kamu, yuk ikutin tutorialnya dibawah ini. Tapi, Read more

Tutorial Cara Migrasi File Server Website ke VPS tanpa cpanel

Hai, Sob, kamu suka bingung gimana caranya migrasi file server website ke VPS tanpa cPanel? Yuk, kamu harus banget pantengin Read more

Tutorial Cara Mengamankan Akses ke Layanan VPS Anda

Hai, Sob! Tahukah kamu, Mengamankan akses ke VPS kamu sangat penting tak terkecuali untuk akses dari SSH. Wah, gimana tuh Read more

Tutorial Cara Setting Cpanel atau WHM di VPS Kamu

Tahukah kamu, dengan membeli paket VPS SSD dan Ditambah addon cPanel dan WHM  di Jagoan Hosting, secara otomatis kamu akan mendapatkan Read more