Cara Membuat Website Static dari WordPress

Hai, Sobat Jagoan! Situs WordPress dapat diubah menjadi website statis, lho. Cara ini bisa menjadi alternatif apabila ingin membuat halaman website yang hanya menyajikan konten tetap dan tidak memerlukan input pengguna secara aktif. Yuk, simak cara mengubah WordPress menjadi web statis di bawah ini, Sob!

Sebelum memulai, ketahui dulu sedikit informasi seputar WordPress Statis.

Apa itu WordPress Static?

WordPress statis menyajikan situs berbasis WordPress dengan konten yang berisi file HTML, CSS, dan JavaScript tanpa memerlukan interaksi dengan database.

Web statis lebih aman dan lebih cepat dirender oleh browser dibandingkan web dinamis yang melibatkan interaksi langsung dengan database.

Ada beberapa manfaat dari menggunakan situs WordPress statis.

  1. Risiko serangan lebih kecil karena file statis tidak memerlukan backend sebagaimana WordPress biasa
  2. Website statis jauh lebih ringan sehingga waktu loading lebih singkat
  3. Meringankan beban server
  4. Biaya hosting lebih rendah karena website statis tidak memerlukan server yang kompleks

Langkah-Langkah untuk Membuat Website Static dengan Plugin Simply Static

Membuat website statis berbasis WordPress dapat dengan mudah dilakukan setelah memasang plugin Simply Static. Berikut langkah-langkah yang bisa kamu ikuti.

Step 1: Instal dan Pasang Plugin Simply Static

Pertama, login ke WordPress lalu masuk menu Plugins > Add Plugin dan cari plugin Simply Static di kolom pencarian. Setelah itu, klik tombol Install Now untuk memasang plugin tersebut.

1-instal-plugin-simply-static

Apabila proses instal selesai, klik Activate untuk mengaktifkan plugin.

2-activate-plugin

Step 2: Generate File Static

Catatan: Sebelum memulai generate file statis, pastikan sudah menonaktifkan plugin cache di website kamu bila ada.

Setelah plugin berhasil memasang plugin, klik menu Simply Static > pilih Settings untuk mengatur kebutuhan website yang diinginkan.

3-klik-setting-simply-static

Lalu di bagian berikut kamu bisa memilih menghasilkan file dalam format .zip atau langsung mengunggahnya ke folder tertentu di server. Pada artikel ini akan menggunakan format default jadi tidak ada yang perlu dikonfigurasi ulang.

4-klik-generate-static-file

Berikut keterangan setiap bagian yang perlu di setting:

  1. Replacing URLs menentukan bentuk URL di situs statis.
    • Absolute URLs -> semua link tetap lengkap
    • Relative URLs -> semua link diubah jadi relatif, cocok kalau ingin dipasang di domain lain atau subfolder
    • Offline URLs -> disesuaikan dibuka tanpa internet
  1. Apabila menggunakan relative URL, bagian PATH:
    • Biarkan default apabila mau dipasang di root domain
    • Isi /namafolder kalau diupload di subfolder
  1. Force URL replacements: centang bagian ini supaya semua resouce dialihkan ke URL WordPress statis.
  2. Additional URLs: isi dengan path halaman yang tidak ada link-nya di situs tapi ingin ikut di-export. Contoh -> https://namadomain/data/file.json/
  3. Additional Files and Directories: kalau ada file/direktori yang ingin diikutkan tapi tidak otomatis terdeteksi, tulis path absolutnya di bagian ini. Contoh -> /home/username/public_html/data/file.json
  4. Generate 404: jangan centang kalau ingin punya halaman error 404
  5. Include Feeds?: jangan centang kalau mau RSS feed ikut di-export
  6. Include Rest API: jangan centang jika ada fitur endpoint REST API
  7. Include All Theme and Plugin assets?: jangan centang bila ingin semua file dari tema dan plugin aktif ikut di-export
  8. URLs to Exclude: isi dengan URL yang tidak mau ikut diekspor, bisa untuk memblokir folder, file, atau jenis file tertentu.

Jika pengaturan selesai, klik tombol Generate dan tunggu hingga proses pembuatan file statis selesai. Kamu bisa melihat prosesnya pada kolom Activiti Log di bagian Simply Static > Generate. Dan jika generate selesai klik link download file .zip-nya.

5-download-static-files

Step 3: Konfigurasi File Static

Di step ini kamu akan mengunggah file .zip tersebut ke direktori root website yang baru melalui File Manager di cPanel atau menggunakan FTP dengan mengikuti langkah-langkah di artikel Cara Upload Website ke Hosting Jagoan Hosting

Setelah proses unggah dan ekstrak file hasil generate tadi selesai coba akses URL situs nya di web browser ya, Sob.

Namun, apabila di direktori utama masih ada instalasi WordPress aktif, kamu memiliki dua opsi untuk mengatasi hal ini.

Opsi 1: Membuat Folder Baru di Direktori Root

  1. Buat folder baru di direktori root domain
  2. Unggah file .zip hasil generate ke dalam folder tersebut lalu ekstrak
  3. Setelah selesai, buka URL-nya di web browser misalnya https://namadomain.com/namafolder
  4. Supaya orang lain bisa mengakses situsmu tanpa menyertakan /namafolder buat file bernama .htaccess di direktori root domain lalu salin baris kode berikut:
				
					RewriteEngine On

# Redirect non-www ke www dan memastikan https
RewriteCond %{HTTPS} off [OR]
RewriteCond %{HTTP_HOST} ^namadomain\.com [NC]
RewriteRule ^(.*)$ https://www.namadomain.com/\ [R=301,L]

# Redirect semua permintaan ke /new
RewriteCond %{REQUEST_URI} !^/new
RewriteRule ^(.*)$ /new/\ [L]
				
			

5. Jangan lupa ganti namadomain.com dengan domain milikmu kemudian akses kembali URL situsnya untuk memastikan redirect berfungsi dengan baik

Opsi 2: Memindahkan Instalasi WordPress Lama ke Folder Backup

  1. Buat folder baru bernama backup_wp di direktori root domain
  2. Lalu, pindahkan seluruh file dan folder instalasi WordPress ke dalam folder backup_wp
  3. Setelah itu, unggah file statis .zip hasil generate ke dalam direktori root domain
  4. Dan coba akses URL-nya di web browser seperti sebelumnya

Kamu bisa mencoba clear cache atau masuk browser ke mode incognito apabila tidak terjadi perubahan secara langsung di browsernya.

Demikian cara membuat website statis berbasis WordPress. Kamu bisa menggunakan website statis untuk menampilkan portofolio, landing page, atau situs web statis lainnya. WordPress statis dapat tetap responsif meskipun dikunjungi ribuan pengguna secara bersamaan. Selamat mencoba, Sob!

Kalau ada yang masih bikin bingung, jangan ragu hubungi Tim Support Jagoan Hosting melalui Live Chat atau Open Ticket, Sob!

Related Posts
Tutorial Reset User dan Password Wordpress Admin

Hai, Sob!, Pernahkah kamu mengalami lupa password WordPress atau email ? Sudah melakukan "forgot password" malah tidak mendapatkan balasan email Read more

Tutorial Mengatasi CSS yang Tidak Terbaca di WP Admin

Hai, Sob! Pernahkah kamu mengalami permasalahan dengan dashboard administrator tampil tanpa CSS? Seperti semua link tidak tertata seperti seharusnnya, contohnya Read more

Tutorial Wordpress – Mengatasi Warning: Cannot modify header information

Halo, Sob! Pernahkah kamu mengalami pesan peringatan seperti ini saat instalasi pertama WordPress maupun upgrade WordPress kamu? Warning: Cannot modify Read more

Cara Atasi Fatal Error Allowed Memory Size of Bytes Exhausted

Pengantar Pernahkah kamu mengalami pesan "Fatal error: Allowed memory size of 33554432 bytes exhausted" saat kamu mencoba upload sebuah gambar Read more