7 Fakta Pembelajaran Daring di Indonesia, Efektifkah Bagi Pelajar?

pembelajaran daring

Fakta Pembelajaran Daring – Pandemi COVID-19 menjadi musibah nyata yang menimpa seluruh belahan dunia dan menyebabkan banyak kerugian serta hambatan dalam melakukan aktivitas seperti biasanya.

Salah satunya adalah kegiatan belajar mengajar. Oleh sebab itu, di gunakanlah sistem pembelajaran daring atau online melalui berbagai teknologi dan media aplikasi.

Sistem pembelajaran daring adalah sarana baru yang memberikan banyak pengalaman serta fakta menarik. Berikut ada 7 fakta pembelajaran daring di Indonesia yang menarik untuk diketahui. Yuk, langsung saja disimak!

1. Masih adanya aktivitas siswa dan guru di sekolah

Fakta pembelajaran daring di Indonesia yang pertama adalah masih adanya aktivitas di sekolah.

Meski pembelajaran daring sudah dilakukan, namun banyak sekolah yang masih melakukan beberapa aktivitas di sekolah seperti ujian atau pelayanan les privat di sekolah. Atau sekedar untuk mengumpulkan tugas atau mengembalikan buku.

2. Meningkatkan kebersamaan dalam keluarga adalah salah satu fakta pembelajaran daring

fakta pembelajaran daring
Photo by Gustavo Fring from Pexels

Masa pandemi seperti ini hampir semua kegiatan baik pekerjaan maupun pembelajaran dilakukan di rumah sehingga keluarga yang biasanya jarang berkumpul menjadi lebih banyak menghabiskan waktu bersama.

Terlebih dalam pendidikan saat ini anak-anak yang berada di sekolah dasar masih perlu dibimbing oleh orang tua agar dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. Bisa dibilang, secara pragmatis, orang tua kembali menjadi madrasah pertama bagi anak-anaknya.

Cek Konten Lainnya:
6P Project Management: Prinsip Dasar Wajib Diketahui!

3. Jam belajar kaku

Seharusnya proses pembelajaran daring tidak disamakan dengan jam belajar di sekolah. Seperti menerapkan jam pertama hingga terakhir.

Mayoritas pada saat ganti jam juga ganti mata pelajaran, artinya dapat tambahan tugas baru. Padahal tugas sebelumnya belum selesai dikerjakan dan sudah ditambah tugas baru.

4. Fakta pembelajaran daring yang selanjutnya, banyak miskomunikasi!

Terjadinya kesalahpahaman karena kurang meratanya perkembangan teknologi dan fasilitas untuk pembelajaran daring, yang hal itu bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti :

  • Tidak semua orang mampu membeli ponsel
  • Jaringan kurang stabil
  • Adanya kejadian tak terduga, seperti mati listrik

5. Timbul rasa stress pada pelajar

Entah mengapa pada saat melakukan pembelajaran daring para pengajar baik dari jenjang SD hingga perkuliahan memberikan banyak tugas yang membuat para pelajar merasa terbebani.

Mereka juga tidak bisa bertemu dengan teman sekelasnya untuk bersosialisasi yang menyebabkan rasa bosan sehingga menambah beban pada mental pelajar. Jadi rindu sekolah “beneran”, ya?

6. Menolak membayar SPP secara penuh karena siswa belajar dari rumah

fakta pembelajaran daring
Photo by Sharon McCutcheon on Unsplash

Banyak dari orang tua siswa yang keberatan untuk membayar uang iuran sekolah atau SPP secara penuh. Alasannya yaitu karena tidak adanya pembelajaran di sekolah dan banyak orang tua mengalami masalah ekonomi di masa pandemi.

7. Fakta pembelajaran daring, guru dan murid dipaksa melek teknologi

Pembelajaran daring menggunakan berbagai media teknologi dan aplikasi sehingga guru dan murid dituntut untuk memahami dan bisa menggunakannya dengan baik agar mempermudah proses pembelajaran.

Guru juga harus kreatif dalam menggunakan teknologi agar metode pembelajarannya menarik dan mudah dipahami siswa. 

Di era serba digital ini, penggunaan website sekolah adalah hal yang penting untuk eksistensi sekolah. Website ini nantinya bisa dimanfaatkan untuk PPDB online dan juga untuk melakukan pembelajaran secara daring.

Cek Konten Lainnya:
Apa itu Flutter? Manfaat, Fitur dan Cara Kerjanya

Selain itu, website sekolah juga bisa dijadikan sebagai ajang promosi, seperti menampilkan kegiatan ekstrakurikuler, prestasi yang diperoleh siswa, dan penghargaan yang pernah diterima oleh sekolah.

Namun, bagian penting yang tidak boleh terlewatkan dalam membuat website adalah Cloud Hosting. Cloud hosting adalah tempat di mana data website nantinya akan disimpan. Jika hosting memiliki kapasitas yang besar, hal ini berguna untuk menampung database, gambar website serta email.

Yang dikhawatirkan adalah ketika website kamu sudah semakin kompleks, akan ada kemungkinan kapasitas hosting penuh. Ketika hal itu terjadi kamu harus menghapus file-file yang dirasa kurang penting atau upgrade paket hosting dengan kapasitas yang lebih besar.

Untuk website sekolah, bisa banget nih kalau kamu coba berlangganan produk Hosting Mix Match di Jagoan Hosting. Hosting ini dirancang khusus untuk kebutuhanmu agar terbebas dari batasan paket yang sudah ada. Sedang untuk server Sekolah atau Ujian kamu, jangan lupa pakai server terbaik dari kita juga ya, Sob! Semoga bermanfaat Sob!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like
Profesi Kece yang Bisa Buat Kamu Sukses di Era Digital
Read More
6 Profesi Kece yang Bisa Buat Kamu Sukses di Era Digital
Bekerja di era digital memberikan banyak kemudahan untuk siapa saja yang ingin mencobanya. Tidak butuh peralatan yang ‘ribet’,…
Reseller adalah
Read More
Apa itu Reseller? Cara Kerja & Bedanya dengan Dropship
Ingin merintis bisnis tapi modal pas-pasan? Jangan khawatir Sob, menjadi reseller adalah salah satu solusinya! Dengan mencari dan…