Apa itu Big Data? Karakteristik, Fungsi & Pentingnya untuk Bisnis

Apa itu Big Data
Apa itu Big Data

Big data adalah istilah untuk menyebut kumpulan informasi dalam jumlah besar yang nantinya dapat dimanfaatkan dalam mengambil keputusan.

Apalagi di zaman serba digital ini, banyak hal yang memerlukan data sebagai acuan utamanya. Walau konsep big data mungkin tidak terlalu familiar di telinga, sebenarnya ia memegang banyak peran penting di hampir seluruh aktivitas, lho.

Lalu apa saja manfaat lain dan contoh penerapan big data dalam kehidupan kita sehari-hari? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini!

Apa itu Big Data?

Big data adalah istilah yang menyatakan volume data yang besar. Tapi, perlu kamu ketahui, bukan jumlah datanya yang penting, melainkan tujuan yang dilakukan oleh seseorang dengan data tersebut. Singkatnya, big data adalah teknologi canggih dengan kapasitas lebih besar dan kumpulan data yang lebih kompleks.

Kumpulan data ini memiliki cakupan yang sangat luas sehingga perangkat lunak pengolah data tradisional tidak akan mampu mengelolanya. Kapasitas data yang sangat besar ini dapat kamu gunakan untuk mengatasi masalah bisnis yang mungkin tidak bisa kamu tangani sebelumnya.

Mengapa Big Data itu Penting?

big data adalah
Photo by George Morina from Pexels

Big data adalah salah satu niche yang paling banyak diminati dalam pengembangan dan pelengkap perangkat lunak perusahaan saat ini. Big data adalah fenomena sosial-teknologi yang dipicu oleh cepatnya pertumbuhan volume informasi.

Dunia teknologi mengalami perubahan yang sangat pesat dan cepat, dan big data adalah solusi dalam otomatisasi dan pengembangan teknologi AI (Artificial Intelligence). Google dan perusahaan tingkat atas lainnya sudah menggunakan machine learning process untuk mendapatkan ketepatan yang lebih akurat dalam memberikan layanan.

Ketika teknologi di seluruh dunia menjadi lebih sinkron dan dapat dioperasikan, big data akan menjadi inti yang menghubungkan segala sesuatunya. Dengan kemampuan untuk mengumpulkan data internasional dalam volume besar secara efisien, kamu pun akan bisa lebih memahami dan mengelola berbagai fenomena.

Karakteristik Big Data

Big data memiliki karakteristiknya sendiri, lho. Apa saja kira-kira? 5 karakteristik big data adalah sebagai berikut:

1. Volume

Di era revolusi industri 4.0 ini, kamu bisa melihat pertumbuhan eksponensial dalam penyimpanan data karena data sekarang lebih dari sekadar data teks. Kamu akan menemui data dalam format video, musik, dan gambar berukuran besar di social media kamu.

Saat ini, memiliki Terabytes dan Petabytes pada sistem penyimpanan di perusahaan dianggap wajar. Ketika database mengalami pertumbuhan, aplikasi dan arsitektur yang dibangun untuk mendukung data pun perlu dievaluasi kembali.

2. Velocity

Pertumbuhan data dan popularitas media sosial telah mengubah cara kita melihat data. Saluran berita dan radio memungkinkan kamu untuk menerima berita lebih cepat. Kini, orang-orang berlomba-lomba membalas suatu postingan di media sosial untuk memperbaruinya dengan kejadian terkini.

Di media sosial, terkadang pesan yang terkirim beberapa jam atau menit yang lalu dikenal sebagai “pesan lama”. Intinya, regulasi data sekarang hampir real time dan rentang waktu pembaruan telah berkurang menjadi sepersekian detik.

Cek Konten Lainnya:
Apa itu FUP (Fair Usage Policy) di Paket Internet Unlimited?

3. Variety

Data kini sudah bisa disimpan dalam berbagai format. Misalnya database, excel, csv, akses atau file teks sederhana lainnya. Namun, terkadang, kamu membutuhkan data yang tidak tersedia dalam format tradisional, misalnya dalam bentuk video, SMS, pdf atau sesuatu yang kamu mungkin belum memikirkannya.

Adalah kewajiban suatu organisasi untuk mengatur data-data tersebut. Hal itu akan sangat mudah dilakukan jika mereka memiliki data dalam format yang sama atau mengatasi variasi format file tersebut dengan big data yang merupakan teknologi canggih.

4. Value

Value artinya big data memiliki nilai yang tinggi jika diolah dengan cara yang tepat atau juga bisa disebut suatu data sangat bermakna. Contohnya, biodata suatu karyawan di salah satu perusahaan layanan hosting tidak akan bernilai untuk kepentingan analisis prediksi penjualan ke customer. Data tersebut mungkin dianggap tidak penting, namun bisa sangat bernilai untuk hal lain. Data yang tidak memiliki nilai di berbagai aspek akan terfilter di sistem analisis big data.

5. Veracity

Karakteristik terakhir dari big data adalah Veracity, yaitu kerentanan dari sisi keakuratan dan kevaliditasan sehingga memerlukan kedalaman untuk menganalisanya agar dapat menghasilkan keputusan yang tepat. 

Baca juga: 12 Jenis-Jenis Database, Pengertian, Contoh & Penjelasannya

Konsep Big Data

Konsep big data secara menyeluruh terdiri dari integrasi, pengelolaan, dan analisis data. Konsep lengkap dari big data adalah sebagai berikut:

1. Integrasi data

Big data menyatukan data dari banyak sumber dan aplikasi yang berbeda. Mekanisme integrasi data tradisional, seperti ETL (extract, transform, dan load) sudah tidak relevan jika diterapkan pada konsep big data.

Dibutuhkan strategi dan teknologi baru untuk menganalisis big data pada skala terabyte, atau bahkan petabyte. Selama integrasi, kamu perlu memasukkan data, memprosesnya, dan memastikan bahwa formatnya tersedia dalam bentuk yang diperlukan untuk analis bisnis kamu.

2. Pengelolaan data

Big data membutuhkan tempat penyimpanan yang bisa menyimpan data dalam bentuk apa pun. Dengan big data, kamu bisa melakukan pemrosesan yang kamu inginkan. Banyak orang memilih solusi penyimpanan big data seperti Cloud. Cloud secara bertahap mendapatkan popularitas karena mendukung persyaratan komputasi kamu saat ini dan memungkinkan kamu untuk menggunakan fitur sesuai kebutuhan.

3. Analisis data

Nilai praktis big data akan terasa ketika kamu menganalisis dan menindaklanjuti data kamu. Karena di situlah kamu akan mendapatkan kejelasan baru dengan analisis visual dari beragam set data. 

Kamu bisa menjelajahi data lebih dalam untuk membuat penemuan baru dan membagikan temuan itu dengan orang lain. Kamu juga bisa membangun model data dengan machine learning dan kecerdasan buatan.

Arsitektur Big Data

Arsitektur big data adalah struktur keseluruhan yang merepresentasikan logical dan physical sistem dari big data itu sendiri, dikelola dengan penggunaan teknologi storage yang baik, jaringan server yang bisa diakses kapan saja, dan algoritma yang canggih. 

Ada beberapa poin penting ilustrasi arsitektur big data, yaitu :

  1. Data source atau sumber data. Sumber data ini berasal dari berbagai sumber seperti data diri dari calon konsumen toko online.
  2. Data aggregator sebagai tools pengolah big data. Tools ini akan menerima data tersebut dan menyalurkannya. Ada 2 cara yang bisa digunakan yaitu:
  • Real time streaming processor (menganalisis data sifatnya real time).
  • Hadoop, yaitu tempat penyimpanan data yang sangat besar. 
  1. Jika data terhitung ringan, tahapan setelah real time streaming processor adalah data akan langsung disimpan dalam data store atau tempat penyimpanan data.
  2. Namun jika data yang terhitung sangat besar, maka akan melalui Hadoop. Data juga harus diproses dengan sistem non-real time processor. Lalu, setelah itu data baru bisa disimpan di data store.
  3. Data disimpan pada data source akan dapat diakses dalam waktu singkat. Namun dengan syarat pengelolaan datanya berjalan dengan baik, karena jika tidak data akan kacau dan kurang memberi manfaat. 
Cek Konten Lainnya:
Mau Lebih Tahu Tentang SSD? Baca ini Dulu, Sob!

Fungsi Big Data

Hadirnya big data di kehidupan tentu mampu mempermudah segala aktivitas penggunanya. Apa saja itu? Berikut daftar fungsi big data. 

1. Menemukan penyebab suatu masalah secara real time

Pertama, fungsi big data adalah penemu masalah real time. Pemanfaatan dari adanya big data ini juga bisa meminimalisir kegagalan. Setelah menganalisisnya, hasil analisis dapat ditampilkan secara langsung atau real time.

2. Mendeteksi suatu anomali dalam struktur bisnis

Selanjutnya, fungsi big data adalah untuk mendeteksi bentuk atau proses kegiatan yang menyimpang dan berhenti sebab adanya kesalahan dari sisi teknis maupun non teknis. Selain itu, big data juga akan merencanakan beberapa opsi untuk mengatasi anomali tersebut dengan lebih cepat dan tepat demi membantu aktivitas bisnis perusahaan. 

3. Membantu dalam pengambilan sebuah keputusan secara tepat

Fungsi terakhir big data adalah membantu pengambilan keputusan. Saat ini big data sering digunakan untuk sistem teknologi cerdas seperti IoT (internet of things) dan AI (artificial intelligence), di mana tugasnya untuk memberi dan menyimpan data/informasi yang dibutuhkan dalam pengembangan sebuah produk. 

Manfaat Big Data

Big data sudah diimplementasikan di hampir setiap industri seperti:

1. Healthcare: Mengumpulkan data kesehatan masyarakat untuk respons yang lebih cepat terhadap masalah kesehatan individu dan mengidentifikasi penyebaran penyakit baru secara global;

2. Perbankan: Memantau pasar keuangan;

3. Pendidikan: Memantau dan melacak kinerja siswa dan memetakan minat siswa dalam berbagai mata pelajaran;

4. Retail: Menganalisis perilaku konsumen dan rantai pasokan dan mempersonalisasikan e-commerce mereka untuk pengalaman yang lebih baik;

5. Asuransi: Menangani klaim melalui analitik prediktif;

6. Media dan Hiburan: Mengikuti tren terbaru;

7. Transportasi dan Logistik: Perencanaan rute, pemantauan, dan manajemen lalu lintas; dan

8. Manufaktur: Mengalokasikan sumber daya produksi secara optimal.

Baca juga: Data Warehouse: Pengertian, Fungsi, Karakteristik, Komponen

Contoh Penggunaan Big Data

Beberapa hal yang dianggap sebagai penerapan atau penggunaan big data adalah sebagai berikut:

1. Penggunaan internet

Setiap harinya kita semua terhubung dengan internet, bukan? Nah data-data yang muncul dalam hasil pencarianmu dalam Google itu merupakan data yang disimpan oleh Google, lho!

2. Media sosial

Di zaman yang serba teknologi ini, media sosial sudah menjadi bagian dari hidup manusia. Update status atau foto dan membagikannya ke sosial media adalah bagian dari data. Tidak hanya itu, kamu juga bisa mendapatkan data tentang apa yang sedang kita cari, kontak, kebiasaan, hingga biodata kita dari sosial media. 

3. Digitalisasi media

Sebelum internet marak penggunaannya seperti saat ini, kamu mungkin pernah menggunakan DVD dan CD untuk menonton video. Pasti pernah ya, Sob. dengan DVD dan CD kamu tidak akan meninggalkan jejak digital apapun. 

Namun sekarang kamu mungkin menonton video dari Netflix, mendengarkan lagu dari Spotify, di mana keduanya pasti mencatat apa saja yang kamu tonton dan dengarkan. Dengan begitu mereka memiliki data yang nantinya bisa digunakan untuk meningkatkan layanan mereka. 

4. Penggunaan smartphone

Hampir semua orang memiliki smartphone yang di mana memiliki jumlah data sangat besar. Smartphone menyimpan record sms dan telfon kamu. Tak hanya sampai disitu, aplikasi yang ada di handphone kamu juga pasti demikian. Contohnya saja GPS yang akan mengumpulkan data-data berkaitan dengan lokasimu. 

5. Smart devices

Smart device banyak sekali macamnya, seperti smart TV, smart car, smart fridge yang bisa mengatur sendiri keperluannya. Semua barang tersebut akan menyimpan data, misal smart fridge yang mengatur temperatur dengan konsumsi daya rendah agar produsen bisa memperbaiki layanannya dan menawarkan teknologi terbaiknya untukmu. 

Cara Kerja Big Data

big data adalah
800Photo by Mikael Blomkvist from Pexels

Ada beberapa tahap dalam cara kerja big data, antara lain:

1. Tentukan strategi big data

Strategi big data adalah rencana yang dirancang untuk membantu mengawasi dan meningkatkan pengoperasian data di dalam bisnismu. Kamu juga harus mempertimbangkan tujuan dan inisiatif bisnis di masa depan.

Cek Konten Lainnya:
Mengenal Odoo ERP, Fitur, Kelebihan dan Cara Pakainya

2. Identifikasi sumber big data

Kamu dapat mengidentifikasi dari mana sumber big data berasal, misal data sosial media berasal dari interaksi di Youtube, Facebook, Instagram atau yang lainnya

3. Kelola data

Untuk mengelola data dengan benar, pastikan faktor terpenting seperti menyimpan data tidak kamu lupakan. Bagi kamu yang memiliki dana terbatas tentu cloud storage bisa menjadi salah satu solusinya. 

Jagoan Hosting memberikan kesempatan untukmu dalam meningkatkan kapasitas penyimpanan data dengan penawaran terbaik dari produk Cloud Object Storage. Dengan produk ini kamu tidak perlu membeli resources lainnya sehingga lebih efisien dan tentu lebih hemat Sob.

Hanya dengan Rp10.000 per bulan, kamu dapat menikmati kapasitas 10GB! Selain itu kamu bisa mendapatkan keuntungan lain dari cloud object storage murah ini seperti apps integration, feels like local file, native HTTP/HTTPS, dan build CDN serta web asset

4. Analisis data

Kamu harus bisa membuat pemodelan data menggunakan machine learning dan AI sehingga bisa dianalisis dengan baik, dan percayalah kamu akan menemukan banyak input, insight, dan penemuan baru untuk kemajuan perusahaan. 

5. Ambil keputusan berdasarkan data

Untuk menjaganya tetap kompetitif, bisnis perlu merebut nilai penuh dari data besar dan beroperasi dengan cara membuat keputusan berdasarkan bukti tersaji oleh data besar ketimbang insting. 

Tools untuk Mengembangkan Big Data

Terdapat beberapa tools yang digunakan terkait penggunaan big data. Beberapa tools yang bisa kamu coba dan gunakan untuk mengembangkan big data adalah :

  1. Xplenty
  2. Pentaho
  3. Looker
  4. Knime
  5. Cassandra
  6. Tableau
  7. RapidMiner
  8. Skytree
  9. Domo
  10. Sisense

Sebenarnya masih banyak tools lain, namun jika kamu menginginkan penyimpanan lebih besar, teknologi cloud cukup recommended. Seperti menggunakan software dari Google, BigTable yang berbasis cloud base.

Baca juga: Data Mining : Definis, Fungsi, Metode dan Penerapannya

Tantangan Big Data

Beberapa tantangan big data adalah sebagai berikut:

1. Pengelolaan yang cukup rumit

Tantangan big data yang pertama adalah pengelolaannya yang cukup rumit. Namun, teknologi terkini sudah mampu membantu proses pengelolaannya menjadi lebih mudah, hanya saja perkembangannya cukup pesat sehingga platform dan infrastruktur yang tidak sesuai akan menjadi kendala. 

2. Sistem big data harus selalu diperbarui

Hasil dari perkembangan data membuat update big data adalah hal yang wajib, terutama data yang tidak relevan. Akan tetapi, untuk melakukan update data secara rutin ini, kamu perlu ruang penampung yang cukup banyak.

3. Rentannya keamanan dan privasi data

Karena bisa diakses oleh siapapun, maka N akan ada risiko keamanan seperti aksi cyber crime. 

4. Kurangnya SDM ahli

Yang terakhir, tantangan big data adalah kurangnya SDM yang ahli dalam bidang tersebut. Big data tidak dapat diolah secara manual karena akan kurang efektif. Sayangnya, sekarang ini SDM ahli dalam bidang big data masih kurang.

Demikian pembahasan seputar apa itu big data hingga karakteristik, manfaat, dan contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Setelah membacanya, dapat dipahami bahwa aktivitas kita ternyata tak luput dari adanya big data. Apalagi kalau kamu merupakan pelaku bisnis online, menyesuaikan hosting dengan kebutuhan data adalah hal yang sangat penting.

Maka dari itu, yuk optimalkan kebutuhan penyimpanan data dengan akses cepat melalui layanan hosting dari Jagoan Hosting!

Ada banyak paket yang tentunya bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhan data bisnismu. Konsultasikan langsung bersama tim kami dan dapatkan paket berlangganan hosting terbaik!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like
situs shorten url
Read More
10+ Situs Shorten URL untuk Perpendek Link Gratis + Tracking
Alamat URL yang terlalu panjang memang terkesan tidak menarik untuk dibagikan. Maka dari itu, banyak yang memanfaatkan layanan…
jenis pembelajaran daring
Read More
Inilah 3 Jenis Pembelajaran Daring dan Medianya!
Jenis Pembelajaran Daring – Munculnya wabah COVID-19 membuat aktivitas yang semula dilakukan secara normal, kini harus beralih menjadi…