12 Jenis-Jenis Database, Pengertian, Contoh & Penjelasannya

jenis database

Ada beragam jenis database yang memiliki fungsi dan tujuan berbeda-beda. Mulai dari tipe external, analytical, relational dan lain sebagainya. Banyaknya jenis-jenis database tersebut bahkan terkadang membuat Sob cukup pusing dan kebingungan untuk memahaminya, bukan?

Namun, sebelum membahas lebih jauh mengenai tipe-tipenya, sudah tahukah Sob apa itu database? Jika belum, yuk simak penjelasan terkait pengertian, jenis-jenis database dan contohnya berikut! Check it out!

Apa itu Database?

Secara umum, pengertian database adalah suatu kumpulan informasi atau data yang tersusun rapi dalam perangkat komputer secara sistematis dan dapat dikelola menggunakan program aplikasi DBMS (Database Management System).

DBMS berfungsi untuk mengolah data sekaligus menghubungkan antara database yang ada dengan para penggunanya, sehingga kamu dapat melakukan sejumlah aktivitas, seperti membuat, memperbarui, mentranser, maupun kegiatan administrasi lainnya.

Adapun tipe data yang disimpan ialah berupa tabel, laporan, skema, query, dan objek lain sesuai jenis database-nya.

Jenis-jenis database dan contohnya

Setelah memahami apa itu database, kini kita akan membahas mengenai jenis-jenisnya. Dalam dunia teknologi informasi, ada beragam macam model atau tipe database lantaran fungsi serta tujuannya yang berbeda-beda. Akan tetapi, bila dirincikan, jenis-jenis database adalah sebagai berikut.

1. Distributed Database

Jenis database yang pertama adalah distributed database. Ini merupakan tipe basis data yang terdiri dari gabungan situs dan tersebar di banyak lokasi berbeda. Meski demikian, seluruh database-nya tetap terkoneksi satu sama lain dalam suatu jaringan komputer.

Cek Konten Lainnya:
10 Kesalahan Startup yang Sering Dilakukan Pemula

Dalam penerapannya, fungsi sistem distributed database adalah untuk menyalurkan data melalui workgroup kantor atau perusahaan yang masing-masingnya diolah secara mandiri. Salah satu contoh database terdistribusi ini ialah Microsoft Office Access.

2. Centralised Database

Centralised Database merupakan kebalikan dari basis data terdistribusi. Pasalnya, jenis database ini hanya terpusat pada satu lokasi saja, bukan tersebar ke sejumlah tempat layaknya distributed database. Sehingga, pengguna yang berada di berbagai lokasi tinggal mengaksesnya menggunakan jaringan internet, meskipun dari jarak jauh.

Baca juga: Database Administrator (DBA): Tugas, Skill dan Prospek Kerjanya

3. Operational (Real-Time) Database

Operational database adalah jenis database yang juga dikenal dengan sebutan On Line Transaction Processing (OLTP). Adapun fungsinya ialah untuk mengelola sekaligus memperbarui data dinamis secara real-time.

Sehingga, bisa dikatakan bahwa operational database memungkinkan kamu melakukan beberapa hal, mulai dari menambah, menghapus, ataupun mengubah data. Contoh database ini ialah JavaScript Object Notation (JSON). JSON sering kali dimanfaatkan sebagai media pertukaran data dalam web server dan web browser dimana sinkronisasinya terjadi secara real-time.

4. Data Warehouse

Jenis database lainnya ialah Data Warehouse yang biasa disebut dengan istilah Enterprise Data Warehouse (EDW). Tipe basis data ini dinilai sebagai elemen utama dalam Business Intelligence (BI) dan kerap dimanfaatkan untuk analisis data maupun laporan.

Hal tersebut dikarenakan Data Warehouse menghimpun data terkini dari berbagai sumber berbeda ke dalam satu lokasi terpusat dan terpadu guna menghasilkan sebuah laporan analisis. Salah satu contoh database warehouse ialah Microsoft SQL Server.

5. In Memory Database

In Memory Database adalah tipe basis data yang umumnya ditemukan pada perangkat keras. Database tersebut beroperasi atas dasar memori utama, sehingga prosedurnya akan cukup berbeda bila memakai disk dengan basis manajemen penyimpanan.

Cek Konten Lainnya:
Melakukan Migrasi Menuju Cloud hosting? Hindari 10 Kesalahan Fatal Ini

Memori utama akan membuat database bekerja lebih cepat karena adanya pengoptimalan pada algoritma internal sederhana. Sehingga, biasanya jaringan telekomunikasi memanfaatkan model data basis memori lantaran membutuhkan operasi yang cepat dan sesegera mungkin.

6. Analytical Database

Jenis database berikutnya ialah Analytical Database, yaitu sebuah basis data yang berguna untuk menyimpan dan mengolah big data bersifat eksternal, seperti bisnis, informasi pelanggan, dan pasar sebagai bahan analisis business intelligence (BI). Umumnya, jenis database analytical sangat diperlukan oleh organisasi atau perusahaan manajemen, hingga pengguna lainnya.

Baca juga: Data Mining : Definis, Fungsi, Metode dan Penerapannya

7. Navigational Database

Navigational Database adalah jenis database yang membantu para penggunanya untuk mencari suatu informasi tertentu menggunakan kata kunci terkait.  Umumnya, data dan informasi tersebut berbentuk objek dari sejumlah sumber atau referensi.

8. External Database

Data basis eksternal merupakan jenis database yang memberikan saluran atau akses kepada pihak eksternal. Hal ini seperti ketika suatu layanan komersial mensyaratkan adanya pembayaran tertentu agar seseorang dapat memperoleh ataupun mengakses sejumlah produk jasanya.

Database tersebut pada akhirnya sangat berguna bagi end-user. Sehingga, tipe basis data ini juga bisa disebut sebagai Commercial Database, contohnya ialah Oracle.

9. Hypermedia Database

Hypermedia Database adalah kumpulan laman multimedia yang terkoneksi satu sama lain di dalam suatu situs web. Fitur hyperlink digunakan agar dapat mengakses jenis database ini. 

Nantinya, setiap beranda web saling terhubung melalui home page menggunakan kode alamat URL dari sumber lain. Adapun media tersebut ialah berupa gambar, musik, video, teks, grafrik, dan semacamnya.

10. Relational Database

Relational Database adalah salah satu jenis database paling populer dan banyak digunakan. Pada tipe relasional, setiap data terhubung dan tersusun dalam tabel yang terdiri dari baris dan kolom, dimana masing-masingnya menunjukkan nilai data.

Cek Konten Lainnya:
Pengertian ISP, Contoh, Cara Kerja dan Fungsi Lengkapnya

Basis data relasional umumnya memakai Structured Query Language (SQL) sebagai bahasa pemrograman dalam Relational Database Management System (RDBMS). Contoh database tipe ini ialah MySQL yang telah digunakan oleh berbagai situs besar, seperti Facebook, YouTube, hingga Google.

11. Document Oriented Database

Document Oriented Database merupakan sebuah program komputer yang dirancang untuk implementasi dokumen. Berbeda dengan tipe basis data relasional dengan format tabel, jenis database ini merekam setiap informasi ke dalam bentuk dokumen khusus.

Baca juga: Apa itu Big Data? Kenali Manfaat dan Pentingnya untuk Bisnis

12. End-User Database

End-User Database adalah jenis database yang diatur oleh pengguna akhir menggunakan workstationnya sendiri. Sehingga, berkas data pun dikelola secara mandiri melalui metode pengguna tersebut.

Basis data end-user berlaku pada dokumen-dokumen yang bersifat offline dan tersimpan dalam perangkat pribadi. Contoh database end-user ialah spreadsheet dan unduhan file.

Demikianlah pembahasan mengenai jenis-jenis database dan contohnya yang perlu Sob ketahui. Beragam jenis basis data di atas tentunya memiliki fungsi dan tujuan masih-masing, sehingga kamu tinggal menyesuaikannya dengan kebutuhan. Jangan lupa cek tawaran layanan web hosting murah agar tidak ketinggalan diskon dan promonya sekarang juga!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like
Google analytics adalah
Read More
Panduan Lengkap Google Analytics untuk Pemula
Google Analytics adalah fasilitas untuk melihat jumlah pengunjung pada blog perusahaan/ pribadi maupun social networks lain dalam bentuk…
Meningkatkan Murid Kursus Online
Read More
Yuk Ketahui Cara Meningkatkan Murid Kursus Online Kamu
Punya website kursus online? Sudah jalan tapi jumlah murid belum meningkat? Tenang! Artikel ini akan membantu kamu dalam…