Cara Pindah Hosting Antar cPanel, Ini Langkah Mudahnya!

cara pindah hosting cpanel

Jika website pribadimu memiliki kualitas yang kian menurun, itu bisa jadi indikasi bahwa kamu perlu menanganinya dengan cara pindah hosting.

Pindah hosting sendiri adalah kegiatan yang bertujuan untuk mendapatkan layanan baru sehingga membuat performa website jadi lebih optimal.

Lantas, bagaimana cara pindah hosting tersebut? Ketahui prosedur lengkapnya dalam pembahasan berikut!

Apa Itu Pindah Hosting?

Sesuai namanya, pindah hosting adalah kegiatan memindahkan file website dari layanan hosting lama kepada layanan hosting yang baru.

Selain itu, definisi lain dari pindah hosting adalah perpindahan dari satu server hosting ke server lainnya. 

Masing-masing dari layanan hosting ini memiliki control panel yang berbeda-beda. 

Itulah sebabnya, terdapat beberapa cara pindah hosting, mulai dari cPanel, sPanel, Plesk, dan lain sebagainya. 

Alasan Pindah Hosting

Lalu sebenarnya, apa alasan pindah hosting yang umum ditemukan? Nah biasanya, beberapa alasan pindah hosting adalah sebagai berikut.

1. Website Lambat Dimuat

Pertama dan paling sering ditemukan, alasan pindah hosting adalah karena kecepatan website yang lambat.

Hal ini biasanya diakibatkan oleh server yang memang berfungsi untuk menentukan kecepatan proses data kepada pengunjung website.

Nah jika kamu sudah menemukan tanda-tanda kecepatan website lambat, akan ada baiknya untuk segera melakukan perpindahan hosting.

Pasalnya website yang lambat dimuat tentu akan membuat pengunjung tidak nyaman sehingga berpengaruh pada hasil pencarian di Google.

Baca juga: Apa itu Dedicated Hosting? Arti, Kelebihan & Cara Kerjanya

2. Terlalu Sering Downtime

Alasan pindah hosting berikutnya bisa disebabkan karena server sering mengalami downtime

Walau mungkin hanya terjadi selama beberapa detik, kondisi downtime ini akan mengganggu kenyamanan pengunjung, Sob.

Jadi jika website milikmu terlalu sering mengalami downtime, segera pertimbangkan untuk pindah hosting, ya.

3. Butuh Space Lebih Besar

Salah satu cara untuk meningkatkan kinerja website adalah dengan meningkatkan space yang lebih besar. 

Pasalnya, jika server tidak memiliki space yang besar, maka kinerja website pun akan terpengaruh dan akan mengakibatkan sejumlah permasalah lain.

Oleh karena itu, penting untuk melakukan pindah hosting dengan server berkapasitas besar, demi mendukung kinerja website yang lebih optimal.

Cek Konten Lainnya:
Apa itu Blogspot? Ini Fungsi & Cara Membuatnya

4. Keamanan Buruk

Salah satu permasalahan yang sering dialami oleh website adalah adanya serangan hacker di internet.

Maka dari itu, keamanan menjadi faktor terpenting dalam memilih hosting yang berkualitas. 

Apabila kamu pernah mengalami kehilangan atau kebocoran data, maka besar kemungkinan, hosting yang kamu gunakan tidak terjamin keamanannya.

Jika dibiarkan, hal ini akan mengakibatkan menurunnya kepercayaan pengunjung sehingga berpotensi hilangnya calon pelanggan.

5. Biaya Hosting Mahal

Berikutnya, biaya hosting juga menjadi pertimbangan yang sangat penting dalam melakukan perpindahan hosting lho, Sob.

Yup, pastikan kamu menggunakan layanan hosting yang sesuai dengan kebutuhan sehingga besaran nominal yang dikeluarkan pun akan terasa worth it.

Maka dari itu, sebelum memilih layanan hosting, pastikan untuk melakukan riset terlebih dahulu, ya!

Baca juga: Perbedaan Domain dan Hosting serta Fungsinya pada Website

Cara Pindah Hosting Antar cPanel

Kini, saatnya kamu memahami bagaimana cara pindah hosting antar cPanel, sudah tahu?

Tanpa berlama-lama, berikut adalah penjelasan seputar cara pindah hosting cPanel yang telah dirangkum oleh Jagoan Hosting. Check it out!

1. Buat Backup File Situs Web

Langkah pertama cara pindah hosting cPanel adalah dengan melakukan backup file pada website.

Biasanya layanan hosting memiliki fitur untuk menyimpan dan melakukan backup file secara rutin termasuk dari cPanel.

Namun untuk menghindari kehilangan data, tidak ada salahnya untuk berjaga-jaga dan melakukan backup file sendiri. 

Cara pindah hosting cPanel ini juga dilakukan dengan tujuan untuk menyimpan sekaligus mentransfer data pada hosting yang baru.

Sebagai catatan, selama melakukan backup file, usahakan untuk tidak melakukan pengeditan guna mencegah terjadinya kerusakan file website.

Cara Pindah Hosting Antar cPanel

Setelah menemukan pilihan Back up or Restore, pilihlah fitur backup

Cara Pindah Hosting Antar cPanel

Selanjutnya pilihlah jenis backup yang kamu butuhkan, yaitu: 

1. Full backup, jika kamu ingin mengakses Web Host Manager (WHM)

2. Partial backup, jika kamu hanya ingin mengakses ke cPanel Hosting.

Cara Pindah Hosting Antar cPanel

Baca juga: Pengertian Maintenance Website, Cara, dan Tujuannya

2. Ekspor Database Situs Web

Tahap berikutnya dalam cara pindah hosting antar cPanel adalah dengan melakukan ekspor database website.

Di sini, coba konfirmasi kembali apakah website yang kamu miliki memiliki database atau tidak. Pengecekan ini bisa kamu lakukan melalui layanan hosting sebelumnya. 

Nah jika ternyata memiliki database, segera ekspor database agar dapat dilakukan perpindahan hosting lama ke hosting baru.

Untuk melakukan ini, kamu perlu masuk ke menu MySQL database pada cPanel baru.

Selanjutnya, buka phpMyAdmin kemudian klik database website. Klik export, Go, lalu pindahkan. Maka, file akan pindah ke file SQL di folder yang sama. 

Cek Konten Lainnya:
Beda aaPanel vs cPanel, Pilih yang Mana?
Cara Pindah Hosting Antar cPanel

3. Buat Database di Situs Web Baru

Cara pindah hosting berikutnya dilakukan dengan membuat database yang baru. Nah jika belum memilikinya, kamu bisa membuat database kosong pada hosting yang baru.

Untuk melakukannya, coba ikuti beberapa cara di bawah ini. 

  • Login pada akun hosting baru
  • Buka cPanel MySQL database, kemudian buat database baru dengan klik tombol Create New Database. 
  • Buat nama database yang ditentukan kemudian klik Create Database.

4. Impor Database Situs Web

Selanjutnya, cara pindah hosting ini juga meliputi proses pengimporan database pada website yang sebelumnya sudah disimpan.

Dalam hal ini, kamu bisa membuka cPanel untuk melakukan import database, dengan cara sebagai berikut: 

  • Klik tanda “+” yang terdapat pada bawah username di bagian kiri. 
  • Klik database yang baru dibuat dari list, lalu pilih tanda No Tables found in this database
  •  Klik tab import pada menu
  • Klik tombol “Choose File” lalu pilih SQL yang disimpan sebelumnya. 
  • Klik tombol “Go” dan import database website.

Baca juga: Pengertian Website Responsive, Ini Syarat & Cara Membuatnya

5. Ubah Data File Situs Web

Setelah melakukan langkah import database, cara pindah hosting berikutnya adalah dengan mengubah data file pada situs web.

Hal ini dilakukan agar file-file tersebut telah disesuaikan dengan database baru.

Dalam hal ini, coba ubah data file dengan memberikan username dan password yang digunakan untuk mengakses file pada layanan hosting terbaru. Contohnya yaitu:

  • Nama database baru: databasebaruJH
  • Username: dbjh1234
  • Password: jagoanHostingwebsite123

Setelah nama file telah dipilih dan diubah, kamu bisa mengklik tombol CTRL + F dan pilih Localhost.

6. Unggah File Situs Web

Cara pindah hosting berikutnya adalah dengan mengunggah file website pada layanan hosting yang baru. 

Untuk melakukannya, coba ikuti beberapa cara berikut ini.

  • Buat akun pada FTP terlebih dahulu pada hosting yang baru. Lalu, pilih FTP accounts.

Kemudian buat username serta password yang mudah diingat dan kuat. Pastikan juga kamu telah mencatat nomor port yang sudah diberikan. 

  • Sinkronkan dengan FileZilla yang sudah diinstal sebelumnya dengan hosting baru. 
  • Unggah file website ke akun hosting baru. Jika file sudah terupload, maka file tersebut akan pindah pada bagian sisi kanan layar.

7. Tentukan Domain Baru Jika Dibutuhkan

Cara pindah hosting selanjutnya adalah dengan mengubah nama domain. Sebagai catatan, tahapan ini sebenarnya opsional dan hanya dilakukan apabila memang diperlukan, Sob.

Yup, pengubahan nama domain ini hanya dilakukan apabila kamu pindah hosting yang bersifat tetap.

Cek Konten Lainnya:
Ini 4 Cara Mudah Mengonlinekan Localhost

Nah jika kamu memang perlu mengubahnya, pastikan agar domain tersebut mengarah pada nama server hosting yang baru, ya.

Agar lebih mudah dipahami, berikut adalah contoh format yang paling umum digunakan.

ns1.jagoanhosting.com

ns2.jagoanhosting.com

Cara Mengarahkan Domain ke Nameserver Jagoan Hosting

Sebagai catatan, proses mengubah dan update nama dari server ini membutuhkan waktu maksimal 2×24 jam.

Baca juga: Apa itu Shared Hosting? Pengertian, Cara Kerja & Kelebihannya

8. Amati Kinerja Situs Web

Jika proses perpindahan hosting lama ke hosting baru telah selesai, maka langkah selanjutnya adalah memastikan bahwa kinerja situs web telah bekerja dengan baik.

Kemudian, pastikan juga seluruh konten atau link yang ada di website dapat berfungsi dengan baik.

Sehubungan dengan ini, coba lakukan pencarian dengan beberapa keyword yang sesuai dengan website milikmu.

Setelah itu, pastikan juga apakah konten, gambar, video, dan media lainnya berfungsi dengan baik.

Cara pindah hosting satu ini dilakukan untuk meminimalisir kerusakan yang mungkin terjadi saat pengoperasian website.

9. Perbaharui Pengaturan DNS

Cara pindah hosting yang terakhir adalah dengan memperbarui pengaturan DNS. Adapun DNS adalah sistem yang menerjemahkan alamat IP jadi sebuah nama domain.

Hal ini dilakukan dengan tujuan agar DNS domain tersebut bisa diarahkan pada server yang baru.

Sebagai catatan, usahakan untuk memperbaiki DNS saat trafik website tidak terlalu ramai ya, Sob.

Hal ini dilakukan dengan tujuan agar tidak terjadi downtime dan sejumlah permasalahan lain yang mungkin dapat mengganggu kenyamanan pengunjung website.

Demikian pembahasan tentang cara pindah hosting yang berhasil Jagoan Hosting ulas untukmu!

Sebenarnya, proses cara pindah hosting antar cPanel ini terbilang mudah. Namun, kamu juga harus berhati-hati dalam melakukannya sehingga seluruh tahapan berjalan lancar.

Dengan demikian, kamu dapat menikmati website baru yang fungsinya sudah lebih baik dari versi lama, Sob.

hosting cpanel

Nah, buat kamu yang tertarik untuk pindah hosting kamu pilih layanan Cloud Hosting dengan cPanel dari Jagoan Hosting.

Hosting cPanel termurah dari Jagoan Hosting hanya butuh biaya berlangganan 15 RIBU rupiah.

Lantas, apa saja yang bisa kamu dapatkan? Kamu bisa mendapatkan gratis domain, SSL, premium, hingga layanan backup.

Selain itu, jika menemukan kendala atau membutuhkan tutorial dan tips seputar teknologi lainnya, kamu bisa baca lebih banyak artikel di blog Jagoan Hosting!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like
perbedaan dedicated hosting dan dedicated server
Read More
Beda Dedicated Hosting vs Dedicated Server, Pilih yang Mana?
Dari kelihatannya, tampaknya tidak ada perbedaan Dedicated hosting dan dedicated server. Kenyataannya, terdapat berbagai perbedaan keduanya yang cukup…
hosting singapore
Read More
Web Hosting Singapore Murah Terbaik – Unlimited Bandwidth
Server hosting Singapore terkenal dengan kualitas server yang bagus. Server ini banyak digunakan oleh para blogger maupun webmaster.…