Unique Selling Point (USP): Manfaat, Contoh, Cara Menerapkan

Unique Selling Point (USP)

Unique Selling Point atau USP adalah suatu strategi yang diterapkan perusahaan dalam membangun brand awareness agar produk maupun layanan mereka berbeda dan lebih unggul dibanding kompetitor.

Dengan demikian, nantinya konsumen akan lebih memilih produk tersebut di antara banyaknya pesaing.

Selain itu, USP adalah cara perusahaan agar dapat menunjukkan fungsi, manfaat, dan keunggulan produk maupun pelayanannya secara lebih maksimal.

Hal ini tentu bisa mendongkrak penjualan dan nama brand tersebut.

Nah, pada artikel kali ini, Jagoan Hosting akan membahas mengenai apa itu USP marketing, jenis, contoh, dan tips menjalankannya.

Yuk simak!

Apa itu USP?

Unique Selling Point atau USP adalah hal unik dari suatu produk atau layanan yang membuatnya lebih menonjol dibanding pesaing.

Sehingga, apabila suatu perusahaan memiliki USP, konsumen akan cenderung memilih produk maupun layanan perusahaan tersebut dibanding perusahaan lainnya yang sejenis.

USP adalah aspek penting dalam bisnis yang memiliki banyak kompetitor.

Hal ini karena masing-masing produsen akan saling berperang harga dan inovasi.

Jadi, apabila kamu adalah pemilik usaha, harus mampu menunjukkan keunikan dan keuntungan suatu produk agar konsumen tidak berpaling pada perusahaan lain, Sob.

Cek Konten Lainnya:
20+ Contoh Website WordPress yang dipakai Brand Populer 

Pentingnya Unique Selling Point dalam Bisnis

USP adalah suatu strategi bisnis yang penting diterapkan karena beberapa alasan di bawah ini.

1. Sebagai Pembeda dari Kompetitor

Ketika semua perusahaan mengeluarkan produk dengan kualitas sebanding, harga bersaing, dan penampilan yang sama menariknya, seorang produsen harus mampu memberi alasan mengapa konsumen harus memilih produknya.

Dengan kata lain, kamu harus menonjolkan salah satu poin unik agar dapat menang di persaingan pasar.

2. Meningkatkan Penjualan

Ketika seorang konsumen mendapatkan produk yang berkualitas dan unik, biasanya mereka akan merekomendasikannya kepada teman, kerabat, dan keluarganya.

Jadi, secara tidak langsung, USP bisa meningkatkan penjualan perusahaan.

3. Membentuk Value bagi Brand

Ketika suatu produk mampu menonjolkan keunikannya, maka customer akan melihat ini sebagai value tersendiri dari brand tersebut.

Dengan demikian, loyalitas para penggunanya pun akan terjaga.

Baca juga: Pengertian Brand Loyalty dan Cara Cepat Membangunnya

Tujuan USP

Tujuan utama USP adalah menunjukkan keunikan, keunggulan, dan value suatu produk sehingga konsumen akan mengenalinya dalam waktu yang lama.

Hal ini tentu akan berdampak pada eksistensi serta perkembangan perusahaan dalam jangka panjang.

Contohnya adalah Apple Macbook yang mampu membangun USP sebagai laptop ringan, tipis, namun memiliki teknologi mumpuni dibandingkan merek lain sehingga meskipun harganya cukup mahal, produk ini tetap menjadi favorit dan memiliki banyak pengguna setia.

Manfaat USP

Penerapan USP dalam bisnis akan mendatangkan beberapa manfaat sebagai berikut.

1. Brand kamu Dianggap Unik dan Unggul

Ketika suatu brand mampu menunjukkan keunggulan, keunikan, dan manfaatnya kepada konsumen, hal tersebut akan menjadikannya unggul dibanding yang lain.

2. Memiliki Pelanggan Setia

Apabila kamu mampu menjaga value dan keunggulan suatu produk, tak perlu khawatir akan kehilangan customer, karena biasanya pasti ada pelanggan setia yang selalu menjaga loyalitasnya.

Cek Konten Lainnya:
5 Permasalahan Utama yang Dihadapi Para Pelaku UMKM

3. Mempermudah dalam Marketing

Ketika produk atau layananmu memiliki keunggulan dan keunikan, tentu akan mempermudah dalam merancang strategi marketing.

Jadi, kamu tidak perlu pusing memikirkan cara menawarkan pada audiens karena sudah ada value yang menonjol.

4. Pendapatan Meningkat

Sebagaimana telah disinggung di atas, arti penting USP adalah agar penjualan suatu produk meningkat.

Hal ini tentu akan memberi manfaat dalam bentuk peningkatan pendapatan.

Baca juga: Campaign Adalah: Pengertian, Manfaat, Contoh & Cara Buatnya

Contoh USP

Ada banyak brand terkenal di dunia yang menggunakan strategi Unique Selling Point dalam memasarkan produknya hingga meraih popularitas tinggi.

Nah, berkaca dari praktik mereka, contoh USP adalah sebagai berikut.

1. Kopi Premium “Starbucks”

Salah satu brand yang menggunakan strategi USP adalah Starbucks. Siapa sih yang nggak tau brand ini, Sob?

Minuman berbahan dasar kopi berikut berhasil meraih popularitas luar biasa meskipun harganya lebih mahal dibanding produk serupa.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Ternyata karena Starbucks berhasil membangun sekaligus mempertahankan image dan value sebagai kopi premium dengan bahan baku berkualitas.

Tak heran jika kemudian konsumen akan konsisten menikmatinya.

2.Teknologi Canggih “Apple”

Apple adalah suatu brand peralatan elektronik yang berhasil menjaga popularitas selama belasan tahun karena berhasil menunjukkan keunggulan berupa kecanggihan teknologi dalam bentuk slim dan ringan.

Selain itu, ketika brand lain bekerja sama dengan Android, Apple justru berinovasi dengan membuat sistem operasi sendiri, yakni iOS.

Tak heran meskipun harganya cukup mahal, mereka tetap memiliki pelanggan setia karena memang produknya punya value tersendiri.

3. Modifikasi Rasa “Indomie”

Cara Indomie melakukan USP adalah dengan menciptakan berbagai varian rasa sesuai kuliner khas masing-masing daerah di Indonesia.

Cek Konten Lainnya:
Apa itu Marketplace? Jenis, Contoh, Bedanya dari E-commerce

Dengan demikian, meskipun kini terdapat banyak merek mie instan, namun Indomie tetap menjadi favorit banyak orang.

Cara dan Tips Menerapkan USP

Setelah mengetahui pengertian USP, tujuan, manfaat, dan contohnya, tentu kamu tertarik untuk mengaplikasikannya dalam bisnis kamu kan, Sob? Nah, langsung saja, tips menerapkan USP adalah sebagai berikut.

1. Ketahui Keunggulan dan Kelemahan Kompetitor

Agar dapat menonjolkan value dan keunikan, kamu harus mengetahui dengan siapa produk atau layananmu bersaing.

Kenali keunggulan dan kelemahan kompetitor guna menciptakan inovasi yang unik dan khas.

2. Kenali Pangsa Pasar

Sebelum mengedarkan produk ke konsumen, ketahui terlebih dahulu siapa target marketing, demografis, dan bagaimana pola konsumsi mereka.

Baca juga: Mengenal Strategi Pemasaran STP & Penerapannya

3. Melihat USP Kompetitor

Cara selanjutnya untuk menerapkan USP adalah dengan melihat milik kompetitor sebagai bahan inspirasi.

Caranya, lihat kekurangan pada strategi mereka, kemudian gunakan hal tersebut untuk menciptakan USP baru.

Nah dari penjelasan di atas, kami merekomendasikan website sebagai salah satu platform yang tepat untuk melakukan USP marketing karena mudah diakses siapa saja.

Untuk mendapatkan cloud service dan web hosting terbaik dengan harga terjangkau, bergabunglah bersama Jagoan Hosting dan raih diskonnya sekarang juga. Semoga sukses!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like
Membangun Brand Loyalty
Read More
Pengertian Brand Loyalty dan Cara Cepat Membangunnya
Brand loyalty adalah pencapaian yang diinginkan oleh semua perusahaan. Dibandingkan dengan brand engagement, awareness maupun personal branding, maka…
Jenjang Karir Seorang Programmer E-Commerce!
Read More
Menjanjikan, Begini Jenjang Karir Seorang Programmer E-Commerce!
Programmer E-commerce – Belanja online menjadi salah satu tren yang paling booming di Indonesia selama lebih dari satu…