- Visual programming adalah metode yang memanfaatkan elemen visual untuk membangun logika aplikasi tanpa harus menulis kode teks .
- Metode ini dirancang untuk memudahkan pemahaman logika program, sangat membantu bagi pemula tanpa latar belakang pemrograman mendalam.
- Meski praktis, cara ini kurang cocok untuk proyek besar karena graph yang terlalu kompleks cenderung sulit dirawat dalam jangka panjang.
Bangun Dunia Minecraft Tanpa Gangguan Teknis
Dengan Minecraft Server Hosting Jagoan Hosting, kamu mendapatkan server dengan latency rendah dan bandwidth tak terbatas, slot pemain yang fleksibel, dan uptime terjamin 99.9%. Semuanya siap mendukung dunia petualanganmu.
Apa yang Dimaksud dengan Visual Programming?
Visual programming adalah metode pemrograman yang menggunakan bantuan visual (seperti diagram, ikon, dan blok) untuk membangun perangkat lunak. Jadi, kamu tidak menulis kode dalam bentuk teks.
Konsep ini muncul karena manusia cenderung lebih mudah memahami informasi yang disajikan secara visual. Pendekatan ini membuat aktivitas coding lebih nyaman, khususnya bagi kamu yang belum punya latar belakang pemrograman mendalam.
Pengertian Visual Scripting
Visual scripting adalah metode pembuatan aplikasi atau game menggunakan visual berbasis node tanpa harus menulis kode baris demi baris.
Node yang digunakan merepresentasikan fungsi tertentu, lalu dihubungkan satu sama lain untuk membentuk alur logika. Biasanya, metode ini digunakan oleh programmer game untuk membuat prototipe dengan cepat.
Di balik tampilannya yang visual, metode ini berjalan di atas bahasa pemrograman seperti C++ atau C#. Keunggulannya, Sobat bisa langsung melihat hubungan antar logika tanpa pusing membaca kode yang rumit.
Meski berbentuk node, Sobat tetap bisa mengakses kode aslinya untuk kebutuhan lebih lanjut.
Komponen Visual Scripting
Sebelum memulai mengembangkan game dengan metode ini, ada baiknya kamu memahami dulu beberapa komponen yang sering digunakan untuk membentuk logika program. Simak di bawah ini!
1. Node
Node adalah elemen paling dasar yang merepresentasikan fungsi tertentu. Setiap node bisa berisi operasi matematika, logika percabangan, event, hingga kontrol objek atau AI.
Contohnya pada visual scripting website, node bisa berupa aksi seperti menampilkan konten hingga memicu interaksi pengguna. Sobat tinggal memilih node dan menempatkannya di kanvas untuk membangun logika.
2. Wires
Wires atau kabel berfungsi sebagai penghubung antar-node. Koneksi ini menunjukkan urutan proses. Dengan adanya wires, logika program divisualisasikan secara jelas layaknya menggambar diagram alur.
3. Graph
Graph adalah kumpulan node yang sudah saling terhubung menjadi satu kesatuan logika. Graph inilah yang nantinya diterjemahkan oleh engine menjadi kode seperti C# atau C++.
Cara Menggunakan Visual Scripting
Sebelum mulai menggunakannya, kamu perlu memastikan fitur ini sudah terpasang di game engine yang digunakan.
Untuk Unity versi 2021.1 ke atas, Visual Scripting sudah terinstall otomatis sebagai package bawaan, sedangkan versi lebih lama seperti 2019 LTS atau 2020 LTS perlu menginstallnya manual lewat Unity Asset Store.
Setelah terpasang, langkah berikutnya adalah melakukan konfigurasi agar workflow bisa berjalan.
1. Instal dan Aktifkan Visual Scripting
Pastikan package visual scripting game engine aktif di Unity (otomatis di 2021.1+, atau install via Asset Store untuk versi lama).
2. Konfigurasi Awal Project
Atur project settings dan preferencesnya, seperti unit options dan graph settings agar sesuai kebutuhan proyek.
3. Mulai Membuat Graph
Buat Script Graph atau State Graph, lalu susun node untuk membangun logika game tanpa menulis kode manual.
Kelebihan dan Kekurangan Visual Scripting
Selayaknya metode koding lainnya, cara ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan, antara lain:
Kelebihan
- Lebih mudah dipahami secara visual: Pasalnya logika program ditampilkan dalam bentuk node dan koneksi, sehingga alur eksekusi lebih mudah dipahami dibandingkan baris kode teks.
- Cocok untuk pemula dan non-programmer: Cara ini memungkinkan pengguna awam untuk memahaminya karena tidak harus menguasai sintaks bahasa pemrograman sejak awal.
- Proses prototyping jadi lebih cepat: Perubahan logika bisa dilakukan secara instan dan hasilnya langsung terlihat, apalagi jika menggunakan mode Play pada game engine seperti Unity.
- Membantu kolaborasi lintas tim: Cara ini memungkinkan desainer, artist, atau game designer yang tidak memiliki pengalaman teknis untuk bisa ikut membangun logika.
- Terintegrasi dengan kode tradisional: Ingat, cara ini tidak menggantikan coding sepenuhnya, tetapi bisa berjalan berdampingan karena menggunakan API yang sama dengan scripting berbasis teks.
Kekurangan Visual Scripting
- Kurang optimal untuk proyek berskala besar: Graph yang kompleks bisa sulit di-maintenance, rawan menjadi “spaghetti graph” yang sulit diperbaiki dalam jangka panjang jika terjadi masalah.
- Performa bisa lebih rendah dibandingkan coding murni: Pada beberapa kasus, cara ini sering menghasilkan overhead tambahan dibandingkan penulisan kode langsung.
- Keterbatasan fleksibilitas: Untuk kebutuhan logika yang sangat spesifik atau kompleks, Sobat tetap perlu turun ke kode tradisional agar lebih leluasa.
Kegunaan Visual Scripting
Unity visual scripting sering digunakan untuk berbagai kebutuhan pengembangan, khususnya saat Sobat dikejar oleh waktu. Berikut beberapa contoh penggunaan yang bisa kamu ikuti:
- Membuat prototipe game atau aplikasi tanpa menulis banyak kode
- Mengatur logika gameplay secara visual
- Membantu pemula memahami struktur dan alur pemrograman
- Mempermudah kolaborasi antara programmer dan non-programmer (visual artist)
- Mengelola elemen UI dengan lebih mudah
- Pelengkap penulisan C#
- Membuat website dengan format drag and drop
Meski begitu, Sobat perlu ingat bahwa visual scripting dan penulisan kode tidak saling bertentangan, justru saling melengkapi. Developer bisa memanfaatkan keduanya sesuai kebutuhan proyek.
FAQ
Apa itu script dalam coding?
Script dalam coding adalah perintah yang ditulis dengan bahasa pemrograman untuk menjalankan tugas. Script biasanya dijalankan oleh interpreter tanpa perlu proses kompilasi yang rumit.
Apakah visual scripting cocok untuk pemula?
Ya, cocok untuk pemula karena menggunakan antarmuka grafis berupa blok atau node yang mudah dipahami. Dengan cara ini, kamu dapat fokus memahami logika alur program tanpa harus pusing dengan sintaks.
Apakah visual scripting bisa untuk proyek besar?
Ya, sangat bisa untuk proyek besar, khususnya di bidang yang membutuhkan visual, seperti pengembangan game. Namun, untuk sistem yang sangat kompleks, biasanya dikombinasikan dengan coding tradisional agar lebih mudah dikelola.
Eksperimen Visual Scripting Jadi Lebih Seru di Server Game Minecraft
Jika kamu sedang mengembangkan game yang memakai visual programming, tentunya kamu butuh environment yang stabil untuk testing.
Pastikan kamu dapatkannya di Jagoan Hosting. Salah satu layanan yang tersedia yaitu Minecraft server murah yang mudah dikustomisasi dengan plugin atau mod.
Kenapa pilih server game Minecraft untuk kebutuhan development?
- Performa dengan dukungan CPU AMD Ryzen dan NVMe
- Latensi rendah karena server Indonesia
- Dukungan mod dan plugin untuk eksperimen lebih luas
- Panel Pterodactyl yang developer-friendly
- Keamanan Anti-DDoS
- Server skalabel yang mudah upgrade resource
Dengan game server Minecraft yang stabil, kamu bisa menguji gameplay sepuasnya. Jika masih bingung, ada tim Jagoan NextCare yang siap membantu 24/7 via WhatsApp.
Plus, tim kami akan memantau dan mengoptimasi secara berkala tanpa kamu minta. Ingin tahu lebih lanjut? Chat WhatsApp kami sekarang!


