Apa itu Reseller? Cara Kerja & Bedanya dengan Dropship

Reseller adalah

Ingin merintis bisnis tapi modal pas-pasan? Jangan khawatir Sob, menjadi reseller adalah salah satu solusinya!

Dengan mencari dan mendapatkan produk dari supplier, kamu dapat menjual kembali barang tersebut untuk memperoleh keuntungan. Itulah sebabnya, bekal dana yang harus disiapkan pun tak terlalu besar karena kamu tidak perlu memulainya dari awal.

Akan tetapi, banyak orang yang masih keliru dalam memahami cara kerja reseller. Beberapa menganggap bahwa reseller itu sama dengan dropship. Padahal, keduanya jelas berbeda. Untuk itu, agar tidak salah lagi, yuk pahami apa itu reseller dan tipsnya agar sukses dalam ulasan di bawah ini!

Apa itu reseller?

Apa itu reseller? Mungkin pertanyaan tersebut sudah familiar di telinga kamu, namun masih banyak yang salah mengartikan pengertiannya. Dalam bahasa Inggris, arti reseller adalah menjual kembali. 

Pengertian reseller adalah istilah yang menyatakan cara penjualan dimana kamu tidak perlu memproduksi atau membuat produk sendiri, melainkan kamu hanya perlu membeli produk dari supplier dan menjualnya kembali.

Tidak hanya perseorangan, reseller dapat juga merujuk ke sebuah perusahaan yang melakukan aktivitas pembelian dengan tujuan untuk dijual kembali, Sob.

Perbedaan dropship dan reseller

Beberapa perbedaan dropship dan reseller adalah sebagai berikut.

1. Stok barang

Seperti yang sudah disinggung di atas, dropship dengan reseller adalah dua hal berbeda. Seorang dropshipper tidak perlu memasok barang, sedangkan reseller harus memasok barang dari produsen atau distributor.

Reseller perlu melakukan pembelian barang dalam jumlah cukup banyak agar mendapatkan keuntungan lebih besar. Sedangkan dropship hanyalah mencari konsumen atau calon pembeli yang menginginkan sebuah barang, lalu mereka akan menjadi perantara dan meneruskan orderan agar sampai kepada konsumen.

Cek Konten Lainnya:
5 Strategi Inbound Marketing, Datangkan Konsumen Organik & Natural

2. Modal

Perbedaan dropship dan reseller adalah dari segi modalnya. Modal yang dibutuhkan untuk menjadi reseller tentunya lebih besar dibandingkan dropshipper. Hal tersebut dikarenakan reseller perlu menyediakan stok barang lumayan banyak.

3. Profit

Bisa dibilang menjadi reseller dapat meraup keuntungan lebih besar jika dibanding dropship. Ini dikarenakan reseller memperoleh harga lebih murah dari produsen dengan membeli barang yang banyak. Sehingga apabila dijual per satuan, selisih harganya akan lebih tinggi.

4. Strategi pemasaran

Perbedaan dropship dan reseller berikutnya ialah dari segi strategi pemasarannya. Pemasaran reseller adalah dengan cara direct selling atau penjualan langsung ke konsumen, sedangkan dropshipper biasanya dilakukan melalui promosi di sosial media untuk mendapatkan pembeli.

5. Risiko

Jika dilihat, reseller memang memiliki risiko lebih tinggi karena melakukan penyimpanan stok barang. Yang dimana bila barang tersebut tidak laku, tentu akan membuat reseller mengalami kerugian.

Baca juga: 5 Cara Bisnis Dropship yang Cepat Sukses Meski Tanpa Modal!

Model bisnis reseller

Menjadi seorang reseller, nyatanya kamu perlu mengetahui model bisnisnya terlebih dahulu. Berikut pembahasannya.

1. Model bagi hasil

Model bagi hasil biasanya dilakukan oleh reseller maupun dropship. Kamu bisa membagi hasil yang didapat hingga 50% atau berapapun sesuai kesepakatan bersama.

2. Model jaminan

Model bisnis jaminan memberlakukan sistem supplier menarik sejumlah uang dari reseller. Uang inilah yang nantinya dijadikan sebagai jaminan. Hal tersebut berfungsi untuk meminimalisir kerugian supplier akibat reseller yang tidak bertanggung jawab.

3. Model web online

Pada model bisnis ini, reseller adalah pihak yang mengelola web online sendiri untuk mengatur jualannya. Hal tersebut dilakukan agar reseller bisa berkreasi untuk menawarkan produknya.

Jika kamu sebagai reseller model ini butuh layanan web online, kamu bisa berlangganan hosting murah di Jagoan Hosting mulai Rp 25.000 per bulannya, dengan banyak keuntungan dari dukungan fitur yang diberikan.

4. Model web replika

Model web replika adalah supplier akan menyediakan reseller semacam replika web untuk promosi. Apabila terjadi penjualan di web tersebut, reseller pun mendapat komisi.

5. Model beli jual

Terakhir, model bisnis reseller adalah model jual beli, dimana reseller diwajibkan membeli barang dengan harga tertentu dan kemudian supplier akan memberikan berbagai fasilitas termasuk keanggotaan.

Cek Konten Lainnya:
Cara Membangun Bisnis Hosting dan Domain yang Sukses

Kelebihan dan kekurangan reseller

Segala hal tentu memiliki kekurangan dan kelebihan, tak terkecuali menjadi seorang reseller. Berikut kelebihan dan kekurangan reseller yang perlu kamu ketahui.

Keuntungan

  1. Dapat mengelola produk dari supplier terlebih dahulu, sehingga kamu akan lebih cepat memberikan respon kepada konsumen terkait ketersediaan barang.
  2. Lebih mudah mengembangkan bisnis karena tidak bergantung pada satu produsen saja.
  3. Dapat menentukan keuntungan sendiri dari penjualan produk.

Kekurangan

  1. Membutuhkan lebih banyak modal jika dibanding dropshipper.
  2. Harus memiliki tempat untuk stok barang.
  3. Harus siap dalam beberapa hal seperti pemasaran, pelayanan konsumen, pengemasan, dan pengiriman.

Baca juga: 7 Peluang Usaha di Masa Pandemi yang Dijamin Cuan dan Populer

Cara kerja reseller

Setelah kamu paham mengenai apa itu reseller dan beberapa model bisnisnya, kamu bisa menerapkannya sendiri lho, Sob!

Cara kerja reseller adalah pertama-tama tentukan model bisnis yang cocok untuk mengambil barang dari supplier. Setelah barang didapat, kamu bisa memperkenalkan produk dengan memfotonya dan menambahkan beberapa keterangan di kanal tempat berjualan, lalu unggah foto tersebut.

Buat tawaran harga yang lebih tinggi di awal guna mendapatkan keuntungan. Kamu bisa mempromosikan barang-barang tersebut di beberapa media sosial, mengingat kini media sosial sudah menjadi kebutuhan bagi sebagian orang.

Cara kerja reseller yang terakhir adalah ketika ada seseorang memesan barang, kamu tinggal melakukan packing dan mengirimkannya. Mudah, bukan?

Cara menjadi reseller

Kamu bisa membangun bisnis reseller dengan mencoba beberapa cara menjadi reseller berikut.

1. Menentukan produk

Pertama, cara menjadi reseller adalah dengan menentukan produk. Saat membuka bisnis reseller, kamu tentu harus menentukan produk apa yang nantinya akan dijual. Cobalah melakukan analisis, keresahan, dan kebutuhan masyarakat.

2. Memilih supplier yang tepat

Karena fokus utama seorang reseller adalah menjual kembali produk, maka kamu harus memilih supplier yang produknya terjamin, baik dari segi kualitas, harga, dan ketersediaan barangnya. Kamu juga bisa bekerja sama dengan beberapa supplier yang berbeda.

3. Melakukan pemasaran

Cara menjadi reseller berikutnya ialah kamu dapat melakukan pemasaran menggunakan iklan di media sosial seperti Facebook atau Instagram ads. Selain itu, tawarkan produk dari teman ke teman agar lebih banyak pelanggan, ya.

4. Membangun hubungan yang baik dengan konsumen

Terakhir, cara menjadi reseller adalah dengan membangun hubungan baik dengan konsumen. Dengan begitu, maka mereka akan kembali melakukan transaksi di toko kamu. Caranya, cobalah memberikan pelayanan yang baik, menjelaskan produk secara detail, dan membalas pesan konsumen dengan sopan juga ramah.

Cek Konten Lainnya:
Maksimalkan Potensi Bisnis dengan Budget Marketing Minimal

Baca juga: 25 Ide Bisnis Online Minim Modal Paling Menjanjikan di 2022

Tips menjadi reseller sukses

Setelah tahu serba serbi reseller, selanjutnya ada beberapa tips untuk kamu, nih! Hal berikut bisa menambah kesuksesanmu saat menjadi reseller, lho!

1. Manfaatkan media sosial

Kini, banyak reseller melakukan promosi produknya melalui sosial media, entah live Instagram hingga Facebook dan Instagram ads. Kamu juga perlu membuat media sosial khusus bisnis agar tidak tercampur dengan urusan pribadi dan terlihat lebih profesional.

2. Relasi

Tips kedua menjadi reseller adalah relasi. Relasi adalah hal yang sangat penting. Kamu dapat membangun dan menjaga relasi yang baik dengan banyak pihak, entah itu produsen, konsumen, bahkan mitra bisnis.

3. Kenali kompetitor

Tips selanjutnya yang tak kalah penting ialah kenali kompetitormu. Pahami strategi pemasaran apa yang mereka gunakan guna mendatangkan pelanggan, apakah sukses atau tidak, lalu cobalah analisis apakah strategi tersebut dapat diimplementasikan juga pada bisnismu.

4. Maksimalkan pelayanan

Terakhir, tips sukses menjadi reseller adalah memaksimalkan pelayanan. Berikan pelayanan terbaik dan memuaskan kepada pelanggan, ya!

Demikian pembahasan seputar apa itu reseller hingga model bisnis, cara kerja, perbedaannya dengan dropship dan tips sukses untuk kamu yang tertarik menjalankannya. Kini, memulai suatu bisnis rasanya semakin mudah bukan?

Dengan adanya sistem reseller serta dropship, kamu dapat merintis usahamu sendiri sedini mungkin. Sisanya, tinggal tentukan sendiri konsep manakah yang paling sesuai dengan tujuanmu, apakah itu reseller ataukah dropship.

reseller hosting
reseller hosting

Kamu juga bisa menjadi bagian reseller hosting di Jagoan Hosting loh, lebih lengkapnya kamu bisa cek di sini Sob! Lebih Hemat dengan Reseller Hosting untuk yang ingin bisnis Hosting Indonesia, atau bisnis pembuatan website.

Semoga artikel ini bermanfaat dan selamat memulai bisnis!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like
Kenaikan Biaya Admin Tiktokshop Seller di 2024 dan Solusinya
Read More
Kenaikan Biaya Admin Tiktokshop Seller di 2024 dan Solusinya
Mau tahu berapa biaya admin TikTok Shop terbaru? Sejak Mei 2024, biaya admin aplikasi social-commerce ini memang naik.…
Service Level Agreement
Read More
Pengertian SLA, Fungsi & Pentingnya Service Level Agreement
Apa itu SLA? Dan seberapa penting untuk pelayanan pelanggan? Mungkin pertanyaan tersebut muncul di benak kamu saat mulai…