Strategi pemasaran online adalah upaya untuk meningkatkan bukan saja penjualan, tetapi juga brand awareness.
Terdapat banyak cara untuk melakukan strategi ini. Salah satunya dengan menggunakan teknik SEM yang memungkinkan website kita muncul pada bagian teratas mesin pencarian Google.
Namun apakah itu saja? Tentu tidak, Sob. Masih banyak strategi pemasaran online lainnya yang patut kamu coba. Penasaran? Simak artikel ini sampai habis ya!
Apa itu Strategi Pemasaran Online?
Strategi pemasaran online adalah teknik pemasaran di mana kita tidak menggunakan media konvensional guna mengenalkan produk. Dalam teknik ini, kita akan banyak memanfaatkan media online, iklan atau postingan sosial media.
Lalu seperti apa strategi pemasaran online menurut para ahli? Menurut David dan George, pemasaran online meliputi pemanfaatan jaringan atau network guna mendapatkan konsumen.
Aktivitas ini memungkinkan penjual dan pembeli terkoneksi dalam satu tempat, sehingga komunikasi dapat terjalin dengan baik.
Sementara itu, menurut buku Internet Marketing besutan Muhammed Rafi, kita bisa mendefinisikan strategi pemasaran secara online sebagai tahapan dalam menjalin customer relationship melalui pertukaran ide secara online.
Dari definisi tersebut, kita bisa memahami bahwa salah satu contoh strategi pemasaran online adalah metode pemasaran yang aktif melakukan interaksi dengan pelanggan, Sob.
Selain itu, ada juga definisi dari Dianawati yang menyatakan bahwa pemasaran secara online adalah kegiatan komunikasi marketing dengan media website, email, serta berbagai platform lain dalam protokol internet.
10 Contoh Strategi Pemasaran Online
Nah, setelah mengulas definisinya, kali ini kita akan beranjak ke 11 contoh strategi pemasaran online berikut.
1. Mobile marketing
Mobile marketing adalah media pemasaran yang digunakan untuk menyasar pengguna handphone, Sob.
Konsekuensinya, kita bisa merasakan banyak konten mobile friendly dengan tampilan sedikit berbeda dari tampilan komputer.
Strategi ini berkaitan dengan data dari lembaga riset Emarketer yang menyatakan bahwa jumlah pengguna handphone di Indonesia pada 2018 mencapai 100 juta orang. Menarik sekali ya!
2. Content marketing
Strategi pemasaran online untuk meningkatkan penjualan bisnis online yang pertama adalah content marketing. Seperti apa sih?
Pernahkah kamu menemukan postingan yang membahas tentang kandungan produk dan manfaatnya ketika digunakan? Nah, itu adalah salah satu contohnya.
Content marketing biasanya berbentuk ulasan kandungan produk, tips penggunaan atau serba serbi lain, Sob.
Penyampaiannya pun beragam, mulai dari email, sosial media, atau media online lainnya. Selain itu, kita bisa bereksplorasi menggunakan banyak format media seperti teks, visual, reels dan jenis konten lainnya.
3. Visual marketing
Selanjutnya, strategi pemasaran online adalah visual marketing. Visual marketing merupakan media pemasaran di mana konten mengunggulkan bentuk visualnya yang menarik, Sob.
Lalu apa bedanya dengan content marketing? Sebetulnya, visual marketing adalah bagian dari content marketing.
Bisa dikatakan bahwa visual marketing adalah salah satu jenis content marketing yang mengakomodasi audiens dengan minat baca rendah.
4. Continuous marketing
Continuous marketing adalah pemasaran online di mana pemasar menggunakan data pelanggan, sehingga bisa menerapkan strategi sesuai dengan customer journey konsumen tersebut.
Jadi, calon konsumen yang baru mengetahui suatu brand tentu membutuhkan strategi berbeda dibandingkan dengan konsumen yang pernah berbelanja sebelumnya.
5. SEO (Search Engine Optimization)
Search Engine Optimization atau SEO merupakan metode untuk memaksimalkan performa website pada mesin pencarian. Jika dilakukan dengan benar, kita akan menemukan website kita berada pada halaman pertama mesin pencari, Sob.
Walaupun organik alias gratis, tetapi strategi SEO ini membutuhkan ketelatenan ya! Pasalnya, kita tidak bisa mengharapkan ada peningkatan penjualan dalam waktu 1 atau bulan saja.
Terlebih, proses crawling dari Google juga mempertimbangkan banyak hal seperti kredibilitas website, konsistensi dalam mengupdate konten di dalamnya serta penggunaan teknik yang tepat.
Dengan demikian, kita dapat mengharapkan strategi SEO ini sebagai metode yang harus dibarengi strategi lain seperti content marketing, iklan dan sebagainya.
6. SEM (Search Engine Marketing)
Selain SEO, kita juga bisa mencoba strategi SEM atau Search Engine Marketing di mana cara ini memungkinkan website kita bertengger pada bagian teratas mesin pencarian, Sob.
Kamu biasanya akan menemukan website yang menerapkan SEM dengan label “ad” atau “iklan” saat mengetikkan kata kunci tertentu di Google.
Menariknya, walaupun kita membayar iklan agar website memenangkan kompetisi pada mesin pencari, tetapi pembaca cenderung lebih memilih halaman tanpa SEM lho.
Oleh karena itu, sebaiknya kombinasikan SEM dengan strategi lain agar reach tidak hanya mengandalkan paid ads, tetapi juga dari saluran organik seperti SEO yang kita pelajari sebelumnya. Tertarik mencoba?
7. Google My Business
Google My Business atau Google Bisnisku adalah layanan pemasaran online yang ditawarkan oleh Google, Sob.
Kamu tentu pernah melihat toko atau rumah makan yang mencantumkan stiker “Review us on Google”, bukan?
Nah, stiker tersebut menjadi tanda bahwa bisnis yang kamu kunjungi telah mendaftarkan diri pada Google My Business.
Dengan melakukan registrasi, orang-orang akan dengan mudah menemukan bisnismu pada map serta melihat review orang lain di internet.
Lalu bagaimana cara daftarnya? Ikuti langkah Cara Daftar Google Bisnisku berikut ini.
8. Email marketing
Selanjutnya, contoh strategi pemasaran online adalah email marketing.
Salah satu kelebihan email marketing adalah pesan yang terkirim terasa lebih personal karena biasanya mengandalkan nama asli CEO atau pengirim email tersebut, Sob.
Nah, sebelum menerapkan email marketing, kita harus memiliki data mengenai email konsumen yang mereka kirimkan saat mengisi data diri.
Agar konsumen tidak menganggap email kita mengganggu, pastikan konsumen setuju untuk menerima berbagai email promosi.
9. Customer relationship management (CRM)
CRM adalah strategi marketing online di mana kita berusaha menjalin hubungan baik dengan konsumen dari sebelum hingga setelah pembelian.
Dengan menerapkan CRM, kita tidak akan mendapati brand yang memiliki kualitas produk tinggi, tetapi tidak berusaha membangun komunikasi yang baik terhadap konsumen.
Melalui upaya memberikan customer relationship terbaik, konsumen akan tetap memiliki keterikatan dengan brand, sehingga sangat mungkin kembali berbelanja di brand yang sama.
10. Affiliate marketing
Affiliate marketing merupakan jenis strategi pemasaran secara online di mana penjual akan memberikan komisi pada pihak atau website luar yang memasarkan produk mereka.
Komisi atau persen keuntungan biasanya didasarkan pada jenis action yang dilakukan pengunjung. Bisa berupa pembelian produk, mensubscribe channel, atau lainnya.
Walaupun affiliate marketing biasanya dilakukan oleh konsumen yang memasarkan produk dari platform besar, tetapi sesama penjual pun bisa melakukannya, Sob.
Lalu, kamu ingin menerapkan strategi yang mana? Atau kamu ingin mencoba semua strategi tersebut?
Apapun pilihanmu, pertimbangkan dengan baik ya! Terutama bila kamu harus menganggarkan sejumlah uang seperti strategi SEM.
Jangan lupa juga untuk tidak hanya fokus pada strategi iklan, Sob. Sebab cara yang organik akan memberikan kredibilitas pada brand dalam jangka panjang.
Masih ingin membaca artikel terkait strategi pemasaran online? Tenang, masih banyak kok! Kunjungi Jagoan Hosting untuk artikel lainnya ya.
